BNPB Gandeng Aparat Usut Dugaan Kerusakan Lingkungan Penyebab Banjir Garut

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta aparat penegak hukum segera bergerak mengungkap dalang kerusakan hutan penyebab banjir Garut.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 20 Jul 2022, 09:46 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto didampingi Wabup Garut Helmi Budiman, dalam kunjungan di wilayah terdampak banjir blok Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meminta Aparat Penegak Hukum (APH) segera bergerak mengungkap dalang kerusakan hutan, yang menyebabkan musibah banjir bandang di Garut, Jawa Barat.

"Kita juga akan lakukan pengkajian terkait adanya dugaan pengrusakan hutan dan penegakan hukum akan kita lakukan jika terbukti ada pelanggaran hukum," ujarnya, saat meninjau lokasi terdampak banjir blok Kampung Dayeuh Handap, Kecamatan Garut Kota, Garut, Selasa (19/7/2022)

Menurut dia, kajian secara lengkap mengenai penyebab musibah banjir Garut dinilai penting untuk mengungkap penyebab utama kerusakan alam, sebagai salah satu faktor pematik munculnya musibah tersebut.

"Kami akan bekerja sama dengan pemerintah kabupaten dan provinsi, kami akan menanami lahan kritis yang ada di Garut," ujar dia.

Untuk mengungkap persoalan itu, Suharyanto meminta aparat penegak hukum di Garut, mulai melakukan kajian mengenai kerusakan alam, termasuk dugaan adanya alih fungsi lahan.

"Kami juga di pusat akan memperketat aturan terkait pengeluaran izin soal pengelolaan lahan," kata dia.

Saat ini bencana banjir bandang Garut langsung mendapat perhatian Presiden RI Joko Widodo. Sehingga seluruh penangan bencana selama masa tanggap darurat harus dilaksanakan dengan optimal.

"Beliau (presiden) berpesan agar keselamatan dan kebutuhan hidup dasar masyarakat selama masa tanggap darurat harus menjadi prioritas utama," kata dia.

Setelah itu pemerintah akan melakukan kajian apa saja yang dibutuhkan masyarakat setelah pelaksanaan masa tanggap darurat berlangsung.

Nanti pemerintah daerah, TNI dan Polri akan melakukan langkah-langkah pasca tanggap darurat," katanya.

 

 

 

* Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pesan Presiden Joko Widodo

Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto tengah memberikan penjelasan di depan wartawan dalam kunjungannya di blok terdampak banjir Dayeuhandap, Kecamatan Garut Kota, Garut, Jawa Barat. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Dalam laporan yang diterima, musibah banjir bandang kali ini merendam ratusan rumah warga, dengan dampak kerusakan infrastruktur di sejumlah titik. 

“Alhamdulillah tidak ada korban jiwa akibat korban banjir, memang ada 1 yang meninggal tetapi itu karena sakit stroke,” kata dia.

Tidak hanya itu, hasil kajian sementara mencatat ada beberapa rumah warga yang berada di zona merah terutama di pinggiran bantaran sungai untuk relokasi. 

“Sambil menunggu proses relokasi, mereka harus mengosongkan rumah, pemerintah daerah menyediakan anggaran untuk mereka mengontrak rumah,” kata dia.

Dalam kesempatan itu, Suharyanto menyerahkan bantuan logistik secara simbolis bagi mereka terdampak musibah banjir dan longsor.

Antara lain 325 paket beras 5 kg, air mineral gelas 325 dus, mi instan 300 dus, paket lauk abon 400 paket, sarden 420 kaleng, matras, dan selimut masing-masing 100 lembar.

Sedangkan bantuan anggaran diberikan berupa dana cash senilai Rp250 juta bagi pemda Garut yang diterima Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman.

Infografis Banjir Besar Kembali Terjang Garut. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya