13 Jemaah Haji Positif Covid-19 Usai Tiba di Indonesia

Sebanyak 13 jemaah haji Indonesia positif Covid-19 setelah tiba dari Tanah Suci. Adapun mereka berasal dari debarkasi Surabaya.

oleh Mevi Linawati diperbarui 20 Jul 2022, 03:04 WIB
Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, Selasa (19/7/2022). (Dokumentasi MCH).

Liputan6.com, Jakarta Sebanyak 13 jemaah haji Indonesia positif Covid-19 setelah tiba dari Tanah Suci. Adapun mereka berasal dari debarkasi Surabaya.

"Kami mendapatkan laporan bahwa di embarkasi Surabaya diberlakukan satu skrining bagi jemaah yang kembali ke Tanah Air, terutama bidang kesehatannya dan mendapati informasi ada sekitar 13 jemaah yang terindikasi positif Covid-19," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umroh (Dirjen PHU) Kementerian Agama (Kemenag) Hilman Latief, Selasa (19/7/2022).

Hilman mengatakan, berdasarkan laporan itu, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) di Arab Saudi terus melakukan sosialisasi dan peningkatan kesadaran kepada seluruh jemaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan dan ditingkatkan.

"Memang dalam musim ini dan tentu musim musim sebelumnya untuk jemaah haji bahkan petugas juga mengalami flu ataupun flu berat ada greges greges itu hampir dialami semua orang, baik jemaah maupun petugas. Alhamdulillah nampaknya tidak berlangsung lama, rata rata mereka bisa relief lagi dengan obat dan vitamin yang disediakan," kata dia.

Hilman pun meminta jemaah tetap mawas diri di tempat terbuka seperti kawasan Masjidil Haram. Ketika ibadah dan umrah tetap menjaga protokol kesehatan dengan memakai masker.

"Bukan hanya menghindarkan kita dari Covid, tapi juga sebetulnya melindungi kita dari debu dan lainnya. Jadi sebetulnya sebagaimana informasi para dokter, tenaga kesehatan penggunaan masker itu agar menjaga pernapasan lebih terjaga, lebih tersaring," kata Hilman.

 


Jaga Kesehatan

Selain itu, jemaah dan petugas jangan mengabaikan makan tepat waktu dan bergizi ditambah buah-buahan agar imunitas tetap terjaga. Kemudian, disiplin dan mengatur waktu dalam beribadah.

Pihaknya mengimbau kepada jemaah dan petugas KBIHU agar dapat mengatur kapan waktu yang tepat beribadah agar tidak terlalu lelah dan tidak terlalu panas.

"Ini langkah langkah yang terus kita sosialisasikan melalui kloter atau kasektor yang ada di beberapa wilayah," kata Hilman.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya