Liputan6.com, Jakarta - PT Tera Data Indonesia Tbk mencatatkan saham perdana di papan pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (20/7/2022).
PT Tera Data Indonesia Tbk mencatat saham dengan kode AXIO sebagai perusahaan tercatat ke-27 di BEI pada 2022. Jumlah saham yang dicatatkan sekitar 5.840.126.500.
Advertisement
Adapun produsen laptop Axioo ini telah melepas 1.040.126.500 saham dalam rangka penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) dengan nilai nominal saham Rp 25. Jumlah saham yang ditawarkan itu setara 17,81 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO.
Harga saham perdana yang dipatok Rp 140 per saham. Dengan demikian, pemilik merek laptop Axio ini meraih dana IPO Rp 145,61 miliar.
Seluruh dana IPO, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi akan digunakan untuk dua pos utama. Pertama, sekitar 90 persen akan digunakan untuk modal kerja, pembiayaan piutang usaha, dan peningkatan kualitas SDM.
Sementara sisa dana IPO akan dialokasikan sebagai belanja modal. Antara lain, untuk perluasan area gudang dan produksi. Kemudian untuk pembelian peralatan pendukung produksi berupa conveyor line, forklift, racking management, serta mesin berupa surface mounting technology (SMT) untuk keperluan produksi motherboard dan alat pendukung pengembangan berupa alat tes hasil produksi (quality control kit).
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Jadwal IPO
Selain itu, perseroan akan mengalokasikan sebanyak-banyaknya 2 persen saham dari modal ditempatkan dan disetor perseroan setelah IPO, atau sebanyak-banyaknya 119.186.300 lembar saham baru untuk program opsi pembelian saham kepada manajemen dan karyawan (Management and Employee Stock Option Program/MESOP).
Untuk melakukan IPO ini, perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi efek antara lain PT BNI Sekuritas dan PT CIMB Niaga Sekuritas.
Jadwal IPO:
-Tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 13 Juli 2022
-Masa penawaran umum perdana saham pada 14-18 Juli 2022
-Tanggal penjatahan pada 18 Juli 2022
-Tanggal distribusi saham secara elektronik pada 19 Juli 2022
-Tanggal pengembalian uang pemesanan pada 19 Juli 2022
-Tanggal pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 20 Juli 2022
Advertisement
37 Perusahaan Antre di Pipeline IPO Bursa
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat sejumlah perusahaan tengah antre di pipeline initial public offering (IPO).
Berdasarkan sektornya, masih didominasi oleh sektor consumer non-cyclicals. Adapun hingga 8 Juli 2022, terdapat 25 perusahaan yang telah mencatatkan saham di BEI.
"Hingga saat ini, terdapat 37 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI," ungkap Direktur Penilaian Perusahaan BEI, I Gede Nyoman Yetna kepada wartawan, ditulis Sabtu (9/7/2022).
Merujuk POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat sembilan perusahaan dengan aset stakal kecil di bawah Rp 50 miliar. Kemudian 15 perusahaan dengan aset skala menengah antara Rp 50 miliar sampai dengan Rp 250 miliar. Serta 13 perusahaan dengan aset skala besar di atas Rp 250 miliar.
Rincian sektornya adalah sebagai berikut:
• 2 Perusahaan dari sektor Basic Materials
• 7 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
• 9 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
• 2 Perusahaan dari sektor Energy
• 2 Perusahaan dari sektor Healthcare
• 2 Perusahaan dari sektor Industrials
• 4 Perusahaan dari sektor Infrastructures
• 1 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
• 3 Perusahaan dari sektor Technology
• 5 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
Selain IPO, ada juga 23 korporasi yang akan mencatatkan 29 emisi dalam pipeline pencatatan obligasi dan sukuk.
Investor Pasar Modal Tembus 9 Juta SID, Dominan Generasi Muda
Sebelumnya, jumlah investor di pasar modal Indonesia terus mengalami kenaikan. Teranyar, Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal mencapai 9 juta SID.
Direktur Utama BEI, Inarno Djajadi menerangkan, jumlah investor pasar modal telah meningkat lebih dari 1,57 juta single investor identification (SID) atau 21 persen dari tahun sebelumnya. Sebagian besar merupakan generasi muda.
"Dari total jumlah investor pasar modal Indonesia tersebut, sebanyak 81,74 persen di antaranya, didominasi oleh investor muda,” ujar Inarno dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (28/6/2022).
Jumlah investor saham juga mengalami peningkatan menjadi 3,988,341 SID per 24 Juni 2022 atau bertambah lebih dari 536 ribu SID atau 15,6 persen dari tahun sebelumnya.
Raihan itu tidak lepas dari upaya BEI bersama otoritas terkait dalam melakukan edukasi, sekaligus menjamin perlindungan investor. Maka tak ayal minat investasi di Indonesia terus mengalami kenaikan.
"Tonggak pencapaian di pasar modal Indonesia tersebut diraih berkat dukungan, kolaborasi, dan sinergi yang baik antara OJK, self regulatory organization (SRO) serta seluruh stakeholders pasar modal Indonesia,” imbuh Inarno.
Hingga tengah tahun 2022, telah terlaksana 3.893 kegiatan edukasi pasar modal di seluruh Indonesia yang diikuti oleh 312.906 peserta. Sebagian besar kegiatan ini diadakan dengan dukungan dari GI BEI di seluruh Indonesia yang saat ini sudah berjumlah 702.
Advertisement