Liputan6.com, Jakarta Harga emas Antam atau harga emas yang diproduksi oleh PT Aneka Tambang Tbk (Antam) naik pada perdagangan Rabu ini. Harga emas hari ini di Antam naik tipis Rp 2.000 menjadi Rp 963 ribu per gram.
Mengutip laman Logam Mulia, Rabu (20/7/2022), harga emas Antam hari ini untuk buyback juga naik Rp 2.000 menjadi Rp 825 ribu per gram. Harga buyback ini adalah jika Anda menjual emas, Antam akan membelinya di harga Rp 825 ribu per gram.
Advertisement
Bagi yang minat membeli emas Antam, mayoritas ukuran emas Antam masih tersedia. Saat ini, Antam menjual emas dengan ukuran mulai 0,5 gram hingga 1.000 gram.
Antam juga menyediakan emas dalam bentuk lain, seperti koin dinar, dirham maupun emas koleksi lainnya.
Harga emas Antam sudah termasuk PPh 22 sebesar 0,9 persen. Jika menyertakan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dapat memperoleh potongan pajak lebih rendah (0,45 persen).
Rincian Harga Emas hari ini di Antam:
* Pecahan 0,5 gram Rp 531.500
* Pecahan 1 gram Rp 963.000
* Pecahan 2 gram Rp 1.866.000
* Pecahan 3 gram Rp 2.774.000
* Pecahan 5 gram Rp 4.590.000
* Pecahan 10 gram Rp 9.125.000
* Pecahan 25 gram Rp 22.687.000
* Pecahan 50 gram Rp 45.295.000
* Pecahan 100 gram Rp 90.512.000
* Pecahan 250 gram Rp 226.015.000
* Pecahan 500 gram Rp 451.820.000
* Pecahan 1.000 gram Rp 903.600.000.
Harga Emas Naik Tipis, Menanti Sentimen Jelang Pertemuan The Fed
Harga emas lebih mahal pada hari Selasa, dibantu oleh melemahnya dolar AS karena investor bersiap untuk isyarat pada laju kenaikan suku bunga dari bank sentral utama bulan ini.
Dikutip dari CNBC, Rabu (20/7//2022), harge emas di pasar spot naik 0,17 pada USD 1.711,89 per ounce. Emas berjangka AS tidak berubah pada USD 1.710.2.
Indeks dolar turun 0,7 persen, membuat emas batangan lebih murah untuk pembeli luar negeri.
"Kemunduran dolar mengurangi beberapa tekanan yang telah kita lihat di seluruh kompleks komoditas dan emas," kata David Meger, direktur perdagangan logam di High Ridge Futures.
“Ketika bank sentral global di seluruh dunia mulai menaikkan suku bunga untuk mencegah inflasi. Kami melihat hambatan untuk emas tanpa bunga karena investor memilih kelas aset lain, dan ini adalah logika yang menekan emas akhir-akhir ini," tambahnya.
Dalam beberapa pekan terakhir, emas belum mampu memenuhi status safe-haven, meskipun ada kekhawatiran resesi. Bullion telah turun lebih dari USD 350 dari level USD 2.000 per ounce pada awal Maret, karena rencana kenaikan suku bunga agresif Federal Reserve AS dan reli dolar baru-baru ini.
Advertisement
Pertemuan The Fed
The Fed dijadwalkan bertemu pada 26-27 Juli, ketika diperkirakan akan menaikkan suku bunga sebesar 75 bps.
Sementara itu, pembuat kebijakan ECB akan membahas apakah akan menaikkan suku bunga sebesar 25 atau 50 poin pada pertemuan mereka pada hari Kamis untuk menjinakkan rekor inflasi yang tinggi, dua sumber yang mengetahui langsung diskusi tersebut mengatakan kepada Reuters.
“Perak diuntungkan dari terus meningkatnya minat China terhadap logam putih. Namun, laporan bahwa bank-bank besar China akan menangguhkan investor dari mengambil posisi baru dalam emas dan perak pada Agustus mengaburkan prospek sinyal ini,” kata TD Securities dalam sebuah catatan.