Bursa Saham Asia Melejit Ikuti Wall Street

Bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Rabu, 20 Juli 2022 ikuti wall street.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 20 Jul 2022, 09:18 WIB
Orang-orang berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik melonjak Rabu (20/7/2022), setelah pemantulan tajam di wall street atau bursa saham Amerika Serikat.

Indeks Nikkei 225 di Jepang naik 2,13 persen dan indeks Topix menguat 1,69 persen. Indeks Hong Kong Hang Seng menanjak 1,66 persen,dan indeks Hang Seng teknologi mendaki 2,2 persen.

Produsen mobil Jepang Toyota mengatakan produksinya pada Agustus akan menjadi sekitar 700.000 unit, lebih rendah dari angka yang diumumkan sebelumnya 850.000 unit, karena kekurangan suku cadang terkait dengan gangguan COVID-19.

Indeks Kospi Korea Selatan naik 1,05 persen dan indeks Kosdaq menguat 1,34 persen. Di Australia, indeks S&P/ASX 200 menanjak 1,61 persen.

Gubernur Reserve Bank of Australia Philip Lowe pada Rabu, 20 Juli 2022 mengatakan inflasi untuk kuartal Juni yang akan dirilis minggu depan akan menunjukkan peningkatan lebih lanjut, dan perlu ada jalan kembali ke inflasi 2 persen hingga 3 persen.

Inflasi naik 5,1 persen pada kuartal Maret. Dalam sambutannya, Lowe juga mengatakan tarif nominal netral minimal 2,5 persen, sedangkan tarif saat ini 1,35 persen. Indeks MSCI dari saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,2 persen.

Bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street reli pada perdagangan Selasa, 19 Juli 2022 di Amerika Serikat menyusul laporan pendapatan yang kuat.

Indeks Dow Jones Industrial Average melonjak 754,44 poin, atau 2,43 persen, menjadi 31.827,05. S&P 500 melonjak 2,76 persen menjadi 3.936,69 dan Nasdaq Composite naik 3,11 persen menjadi 11.713,15.

China akan mempertahankan suku bunga pinjaman acuannya pada Rabu. Indeks dolar Amerika Serikat berada di 106,577, setelah jatuh tajam. Sedangkan, Yen Jepang diperdagangkan pada 137,98 per dolar Amerika Serikat, lebih kuat dari level yang terlihat minggu lalu. 

Dolar Australia berada di 0,6893, menguat dari awal pekan ini. Bitcoin terus menguat, berada di atas USD 23.000 pada USD 23.411,53 pada pukul 19.53 ET, Selasa.

Harga minyak mentah berjangka AS datar di USD 103,23 per barel, sementara minyak mentah Brent turun 0,43 persen menjadi USD 106,89 per barel. Kedua tolok ukur tersebut menetap 1 persen lebih tinggi di sesi sebelumnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan Wall Street 19 Juli 2022

(Foto: Ilustrasi wall street. Dok Unsplash/lo lo)

Sebelumnya, bursa saham Amerika Serikat (AS) atau wall street melonjak pada perdagangan Selasa, 19 Juli 2022. Penguatan wall street seiring pelaku pasar bertaruh pada laporan laba perusahaan yang kuat dan bertaruh pasar telah menemukan titik terendah.

Pada penutupan perdagangan wall street, indeks Dow Jones melonjak 754,44 poin atau 2,43 persen menjadi 31.827,05, ditutup mendekati posisi tertinggi. Indeks S&P 500 menguat 2,76 persen ke posisi 3.936,69. Indeks Nasdaq menanjak 3,11 persen menjadi 11.713,15.

Rata-rata tiga indeks acuan berada di atas rata-rata pergerakan 50 harian untuk pertama kali sejak April 2022. Indeks pasar telah naik hampir 7,4 persen dari penutupan terendah pada 16 Juni 2022.

Investor bertaruh kalau saham telah mencapai titik terendah setelah penurunan tajam pada 2022. Kemudian sebagai putaran terakhir laporan laba menunjukkan bisnis bekerja melalui tekanan ekonomi lebih baik daripada yang ditakuti pada kuartal II 2022.

“Baik investor dan perusahaan mengharapkan inflasi panas, sehingga perusahaan yang berbicara tentang inflasi panas yang terjadi pada kuartal II bukanlah kejutan sama sekali,” ujar Chief Investment Officer Bokeh Capital Partners, Kim Forrest seperti dikutip dari CNBC, Rabu (20/7/2022).

Ia menambahkan, hal mengejutkan adalah mereka mampu melewatinya dengan baik. Sentimen investor telah memburuk ke titik di mana beberapa sejumlah pihak di wall street bersiap untuk reli ke depan. Menurut survei Bank of America terhadap investor profesional pada Selasa, 19 Juli 2022, kepanikan investor mungkin telah meningkatkan peluang pembelian yang fantastis.

 


Investor Diimbau Tetap Waspada

Ilustrasi wall street (Photo by Patrick Weissenberger on Unsplash)

Survei Bank of America menemukan alokasi untuk saham dalam portofolio berada pada titik terendah sejak Oktober 2008, satu bulan setelah runtuhnya Lehman Brothers sementara kepemilikan tunai tertinggi sejak 2001.

"Fundamental buruk tetapi sentimen mengatakan saham/kredit reli dalam beberapa minggu mendatang,” tulis Chief Investment Strategist Bank of America’s Michael Hartnett.

Di sisi lain, dolar AS melemah membantu reli. Ini terutama berlaku untuk saham perusahaan teknologi dengan porsi besar alami penjualan oleh investor asing yang menerima pukulan dari laba dari dampak dolar AS yang menguat pada 2022.

Namun, beberapa analis terus merekomendasikan investor bersiap untuk lebih banyak kerugian di masa depan.

"Meskipun saya mengakui sentimen buruk dan kita bisa melihat reli besar taktis. Saat ini saya lebih peduli untuk melindungi sisi bawah daripada melewatkan sisi atas, secara agregat,” tulis analis Wedbush Kevin Merritt.

Sementara itu, semua sektor di indeks S&P 500 lebih tinggi pada perdagangan Selasa pekan ini. Layanan komunikasi dan industri memimpin kenaikan dengan menguat lebih dari tiga persen.


Laba yang Kuat

(Foto: Ilustrasi wall street, Dok Unsplash/Sophie Backes)

Laporan laba yang solid mendorong saham banyak perusahaan, bahkan ketika dolar AS yang lebih kuat membebani hasil perusahaan lain. Saham bank mengungguli dengan saham Truist Financial naik lebih dari 2 persen dan saham Citizens Financial Group menguat hampir dua persen. Saham Goldman Sachs naik sekitar 5,6 persen. Saham Bank of America dan Wells Fargo masing-masing naik sekitar 3,4 persen dan 4,2 persen.

Sementara itu, saham Halliburton naik 2,1 persen karena kenaikan tajam harga minyak pada 2022 membantu angkat keuntungan bagi perusahaan jasa ladang minyak pada kuartal terakhir.

Hasbro melaporkan laba per saham yang mengalahkan harapan analis. Meskipun pendapatan produsen mainan untuk kuartal sebelumnya sedikit di bawah harapan, berdasarkan perkiraan konsensus dari Refinitiv. Saham Hasbro naik 0,7 persen.

 


Gerak Saham di Wall Street

Ilustrasi wall street (Photo by Robb Miller on Unsplash)

Saham IBM turun hampir 5,3 persen setelah perusahaan teknologi menurunkan perkiraan arus kas. Chief Finance IBM Jim Kavanaugh mengutip dolar AS dan penangguhan bisnis di Rusia pengaruhi arus kas itu. Namun, perusahaan melaporkan hasil pendapatan dan laba yang mengalahkan wall street.

Saham Johnson and Johnson turun sekitar 1,5 persen setelah raksasa farmasi itu menyalahkan dolar AS yang lebih kuat dan memangkas panduan pendapatan dan laba setahun penuh. Perseroan melaporkan hasil pendapatan dan laba yang lebih baik dari perkiraan.

Pada Selasa pagi, 19 Juli 2022, sekitar 9 persen dari perusahaan S&P 500 telah melaporkan pendapatan kuartal II. Dari jumlah tersebut, sekitar dua pertiga telah mengalahkan harapan analis, menurut data FactSet.

Saham Netflix naik 5,6 persen menjelang laporan laba perusahaan streaming yang dijadwalkan setelah penutupan perdagangan. Pada pekan ini, Tesla, United Airlines, American Airlines, Snap, Twitter dan Verizon termasuk di antara mereka yang dijadwalkan untuk melaporkan kinerja keuangan.

“Perdagangan kemungkinan akan tetap sangat bergejolak, dengan lebih banyak reli pasar bearish, dalam beberapa bulan ke depan,” ujar Chris Senyek dari Wolfe Research.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya