16.473 Motor Listrik Sudah Mengaspal di Indonesia, Mobil Listrik Baru 2.106 Unit

Ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang. Namun saat ini masih dikuasai motor listrik jika dibandingkan dengan mobil listrik atau kendaraan lainnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 20 Jul 2022, 14:00 WIB
Mobil Toyota Kijang Innova EV Concept dihadirkan di area Indonesia International Motor Show (IIMS) 2022 di JIExpo Kemayoran, Jakarta, Kamis (31/3/2022). Kehadiran mobil ini juga diharapkan memberi nilai tambah bagi industri otomotif nasional sebagai produk ekspor. (Liputan6.com/Johan Oktavianus)

Liputan6.com, Jakarta - Ekosistem kendaraan listrik di Indonesia terus berkembang. Namun saat ini masih dikuasai motor listrik jika dibandingkan dengan mobil listrik atau kendaraan lainnya. 

General Manager PLN UID Jakarta Raya Doddy B. Pangaribuan menjelaskan, berdasarkan data PLN terkini, terdapat 16.473 motor listrik yang telah mengaspal di Indonesia.

"Populasi kendaraan listrik sampai hari ini untuk roda dua sudah 16 ribu kendaraan," kata Doddy dalam Webinar Ruang Energi: Peran dan Dukungan PLN dalam Membangun Ekosistem Kendaraan Bermotor Listrik, Jakarta, Rabu (20/7/2022).

Sementara untuk mobil listrik baru ada 2.106 unit. Sedangkan untuk jenis lain seperti kendaraan roda tiga sebanyak 249 unit dan bus listrik 57 unit dan 9 unit untuk mobil barang.

Angka-angka tersebut masih jauh dari yang ditargetkan pemerintah. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menargetkan tahun 2030 jumlah populasi kendaraan listrik mencapai 3 juta unit.

Saat ini kurang lebih 200 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) sudah ada di Indonesia dengan 30 tempat pengisian daya untuk kendaraan elektrik di Jakarta. Tahun ini PLN UID Jakarta akan kembali membangun 7 SPKLU lagi di 5 titik.

"Tahun ini akan dibangun lagi 7 SPKLU, termasuk dengan skema partnership di 5 titik," kata dia.

Pengisian daya ini dikembangkan PLN menggunakan aplikasi, sehingga tidak membutuhkan operator (pegawai). Doddy meminta masyarakat pengguna kendaraan elektrik tidak khawatir terkait harga pengisian daya. Uang yang dibayar sesuai dengan jumlah daya yang diisi.

"Yang dipakai itu yang dibayar. Kalau tidak dipakai semua, tidak sampai full uangnya. Tidak hangus karena kelebihannya akan dikembalikan ke saldo kita karena bisa dilayani dengan electronic payment beberapa bank tertentu," tuturnya.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


SPKLU Franchise

PLN menyiapkan 70 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) Ultra Fast Charging/Istimewa.

Untuk menambah SPKLU, PLN juga membuka kerja sama dengan pihak lain dengan skema franchise. Ada tiga pihak yang bisa menjadi investor yakni investor yang membeli alat, investor yang menyediakan lahan dan PLN sebagai pemilik sumber daya.

Berdasarkan data dari Kementerian Perhubungan, sampai bulan Mei 2022 baru ada 580 SPKLU. Sedangkan kendaraan listrik berbasis baterai (KLBBB) yang sudah beroperasi sebanyak 5.879.

Rencananya di tahun 2030, akan terbangun SPKLU dan penggunaan KLBB dengan perbandingan 1:10. Artinya 1 SPKLU akan melayani 10 kendaraan elektrik. Sehingga sampai akhir 2030 ditargetkan sudah ada 60 ribu SPKLU untuk melayani 600 ribu kendaraan listrik.

"Kalau mengandalkan PLN saja, dari teknis operasional dan finansial ini tidak bisa berdiri sendiri makanya kami buka kerjasama dengan badan usaha lain," kata dia mengakhiri.


Daftar Mobil Listrik Terlaris di Indonesia Sepanjang Semester 1 2022

Hyundai IONIQ 5 di IIMS Hybrid 2022 (Otosia.com/Arendra Pranayaditya)

Sebelumnya, kehadiran berbagai model BEV (Battery Electric Vehicle) di Indonesia membuat pasar mobil listrik murni mulai terbentuk. Konsumen pun memiliki beragam pilihan sebelum menentukan mobil listrik impiannya.

Mengutip data penjualan wholesale (distribusi dari pabrik ke diler) Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), segmen mobil listrik murni dikuasai oleh jenama asal Korea Selatan, Hyundai. Dari seluruh total penjualan mobil bebas polusi di semester 1 (Januari-Juni) 2022 sebanyak 495 unit, Hyundai paling mendominasi dengan berhasil mencatatkan angka sebanyak 444 unit.

Hyundai Ioniq 5 rakitan Cikarang yang juga didapuk sebagai mobil terbaik di dunia tahun 2022 versi World Car Awards menjadi yang paling banyak, terdistribusi hingga 395 unit. Di urutan kedua ada Nissan Leaf yang menorehkan wholesale 31 unit.

Sementara itu di urutan ketiga mobil listrik paling laris di Indonesia jatuh kepada Hyundai Ioniq EV, yang mana angka wholesale-nya berada di 29 unit sepanjang semester 1 2022. Adapun Toyota dengan produk EV-nya COMS dan C+POD belum bisa berbicara banyak, keduanya hanya berhasil mencatatkan angka 2 unit saja. Di bawah ini rangkumannya, mengacu data Gaikindo.

Total Wholesales EV (Januari-Juni) 2022

Hyundai Ioniq 5: 395 unit

Nissan Leaf: 31 unit

Hyundai Ioniq EV: 29 unit

Hyundai Kona EV: 20 unit

Genesis G80 EV: 10 unit

DFSK Gelora EC35: 4 unit

Lexus UX 300e: 4 unit

Toyota COMS: 0 unit

Toyota c+POD EV: 2 unit.

 

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

motor listrik lebih murah dalam perawatan, tapi tidak untuk baterai (liputan6.com/abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya