Gelombang Panas Terpa Eropa, Suhu Ekstrem Picu Inggris Perdana Terapkan Situasi Darurat

Untuk pertama kalinya penerapan darurat panas tercatat dalam sejarah Inggris. Ini terjadi ketika Eropa dilanda gelombang panas.

Oleh DW.com diperbarui 20 Jul 2022, 18:05 WIB
Warga duduk di kursi malas Taman Alnwick saat gelombang panas melanda Eropa di Alnwick, Inggris, Rabu (24/7/2019). Badan cuaca nasional Inggris, Met Office, meramalkan suhu akan memuncak di negara tersebut hingga bisa mencapai 39 Celcius. (Owen Humphreys/PA via AP)

, London - Untuk pertama kalinya penerapan darurat panas tercatat dalam sejarah Inggris. Peringatan Level 4, yang dikeluarkan oleh Badan Keamanan Kesehatan (UKSHA) untuk Senin dan Selasa, didefinisikan sebagai "darurat panas nasional" perdana.

Mengutip DW Indonesia, Rabu (20/7/2022), pihak berwenang di Inggris mengumumkan "keadaan darurat panas ekstrem" untuk sebagian besar wilayah di Inggris pada hari Senin 18 Juli dengan suhu diperkirakan melebihi 40 derajat Celcius.

Dinas Meteorologi Inggris MET Office mengatakan, cuaca panas tertinggi hari Selasa 19 Juli "belum pernah terjadi sebelumnya."

"Suhu akan sangat panas sepanjang hari, sebelum naik hingga 40 C, bahkan mungkin 41 C di tempat-tempat terpencil di seluruh Inggris pada sore hari," kata Rachel Ayers dari MET Office.

Sebagian besar Inggris, dari London di selatan ke Manchester dan Leeds di utara, berada di bawah peringatan pertama negara itu tentang panas "ekstrem", yang berarti ada bahaya kesehatan, bahkan bahaya kematian bagi orang yang berisiko tinggi.

Cuaca panas dan kering telah mencengkeram Eropa selatan sejak pekan lalu, memicu kebakaran hutan di Spanyol, Portugal dan Prancis, sebelum bergerak ke utara.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

 

 


Transportasi Umum Terganggu

Seorang pria menggunakan koran sebagai kipas saat bepergian di jalur Bakerloo di London pusat selama gelombang panas, Senin (18/7/2022). Untuk pertama kalinya, Inggris mengalami cuaca panas dengan suhu diperkirakan mencapai 40 derajat celsius. (Yui Mok/PA via AP)

Rekor suhu tinggi juga mengganggu transportasi umum, pelayanan perawatan kesehatan dan sekolah. Otoritas Inngris mengerahkan lebih banyak ambulans dan pekerja medis di tengah kekhawatiran dampak kesehatan. MET Office memperingatkan bahwa suhu tinggi menimbulkan risiko serius, termasuk penyakit parah dan kematian, bahkan di antara orang sehat.

Dikatakan juga ada risiko tinggi terganggunya layanan listrik, air dan layanan telepon seluler . Jaringan kereta api nasional meminta pelanggan untuk tidak menggunakan layanannya kecuali sangat penting. Penundaan parah diperkirakan akan terjadi pada beberapa jalur transportasi karena rel kereta yang bengkok dan gangguan pasokan listrik. Beberapa layanan transportasi umum, termasuk rute utama antara Inggris timur laut dan London, ditangguhkan untuk sebagian pada hari Selasa 19 Juli.

Jaringan metro London mengurangi layanan pada hari Senin dan Selasa, dan mendesak para penumpang untuk hanya bepergian jika benar-benar diperlukan. Bandara Luton dekat London harus menangguhkan kedatangan dan keberangkatan penerbangan, setelah suhu tinggi menyebabkan cacat pada permukaan landasan.

Sementara beberapa sekolah akan ditutup, yang lain bersiap untuk membuat kolam rendam dan semprotan air guna mendinginkan siswa sekolah. Untuk mencegah munculnya kondisi darurat di sektor layanan kesehatan, beberapa prosedur medis juga dibatalkan.

 


Eropa di Tengah Gelombang Panas

ilustrasi gelombang panas. (source: thinkprogress.org)

Gelombang panas yang melanda sebagian besar barat daya Eropa mengakibatkan kebakaran hutan di Portugal, Spanyol dan Prancis dan Jerman.

Layanan meteorologi Jerman mengumumkan, suhu akan naik setinggi 40 derajat Celcius dan paling parah melanda bagian barat Jerman. Hari Senin 18 Juli, sekitar 115 petugas pemadam kebakaran harus dikerahkan setelah kebakaran hutan di tujuan wisata populer di timur Jerman, yang menyebar cepat di area seluas 2.500 m2.

Di Prancis, lebih dari 16.000 orang, termasuk penduduk dan turis, dievakuasi karena kebakaran hutan yang merusak hutan kering di wilayah barat daya. Pihak berwenang Prancis menanggapi kebakaran dengan mendirikan tujuh tempat penampungan darurat untuk para pengungsi.

Mereka mengumumkan rencana evakuasi untuk lebih banyak kota yang berisiko menjadi korban kebakaran.

Spanyol berhasil mengatasi kebakaran yang membakar sekitar 2.000 hektar hutan dan lahan di Andalusia, lapor otoritas regional. "Semua 3.000 penduduk yang dievakuasi dari kota pesisir selatan Malaga diizinkan untuk kembali ke rumah mereka", kata pemimpin regional Juan Manuel Moreno.

Kebakaran hutan di Portugal telah menewaskan dua orang dan melukai sekitar 60 lainnya. Antara 12.000 dan 15.000 hektar lahan terbakar, ketika negara itu dilanda suhu yang mencapai rekor panas 47 derajat Celcius. Meskipun tingkat panas sedikit menurun, sebagian besar wilayah tetap waspada dengan kemungkinan berlanjutnya kebakaran hutan.

Biro cuaca di Italia memperkirakan suhu di atas 40 derajat Celcius di beberapa wilayah dalam beberapa hari mendatang. Juga Swiss terkena dampak gelombang panas. Operator pembangkit nuklir di Beznau menyatakan, mereka harus mengurangi output agar pembangkit tidak terlalu panas, karena mengandalkan sungai Aare untuk mengambil air pendingin, sementara suhu air juga makin naik.


Suhu Gelombang Panas Tembus 47 Derajat Celcius, 1.000 Orang di Portugal dan Spanyol Meninggal

Ilustrasi Lipsus Cuaca Panas

Gelombang panas yang membakar sebagian besar Semenanjung Iberia sejak pekan lalu telah menewaskan sedikitnya 1.000 orang di Portugal dan Spanyol, menurut BNO News yang dikutip Rabu (20/7/2022).

Mayoritas kematian ini terjadi di Portugal, di mana 659 kematian tercatat pekan lalu, menurut Direktorat Jenderal Kesehatan. Setidaknya 368 kematian terjadi di negara tetangga Spanyol dalam periode waktu yang sama.

Pada 10 Juli, hari pertama gelombang panas, 15 kematian terkait panas tercatat di Spanyol. Sejak itu, jumlah kematian harian meningkat setiap hari di Spanyol dan Portugal karena suhu melebihi 100 derajat Fahrenheit (38 derajat Celcius) setiap hari.

Bandara Adolfo Suárez Madrid-Barajas mencapai 108 derajat Fahrenheit (42,2 derajat Celcius) pada hari Kamis lalu, yang memecahkan rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat di bulan Juli.

Suhu 116,6 derajat Fahrenheit (47 derajat Celcius) yang tercatat di Pinhão, Portugal, pada Kamis, 14 Juli, memecahkan rekor suhu tertinggi yang pernah tercatat di negara itu pada bulan Juli, menurut badan meteorologi Portugal, Instituto Português do Mar e da Atmosfera. Rekor Juli sebelumnya di negara itu mencapai 115,7 derajat Fahrenheit (46,5 derajat Celcius) yang ditetapkan di Amareleja pada tahun 1995.

Pada hari Minggu, Kota Bilbao, yang terletak di utara Spanyol, mencatat rekor sepanjang masa saat negara itu terus mendesis. Merkuri tertinggi yang pernah naik untuk kota adalah 108 derajat Fahrenheit (42 derajat Celcius) pada 26 Juli 1947. Pada Minggu sore waktu setempat, suhu sudah naik ke 108 derajat Fahrenheit (42 derajat Celcius) dan jadi rekor sepanjang masa.

Gelombang panas ini diperkirakan akan meluas ke seluruh Eropa hingga minggu ini dan berpotensi hingga akhir bulan untuk beberapa daerah.

"Ada kekhawatiran bahwa panas ini bisa menjadi gelombang panas berdurasi panjang (20 hari atau lebih) untuk banyak lokasi dari Portugal ke Prancis tengah dan bagian dalam Eropa tenggara karena bisa berlangsung selama sisa Juli dan berlanjut hingga Agustus," Ahli Meteorologi Senior AccuWeather Tyler Roys mengatakan.

Kondisi ini termasuk lembah Hongaria, Kroasia timur, Bosnia timur, Serbia, Rumania selatan, dan Bulgaria utara.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya