Update COVID-19 Hari Ini 20 Juli 2022: Kasus Positif Bertambah 5.653, Sembuh 2.331, Meninggal Dunia 10

Data harian sebaran COVID-19 per 20 Juli 2022 pukul 12.00 menunjukkan bahwa kasus COVID terus merangkak naik. Hari ini penambahannya mencapai 5.653.

oleh Ade Nasihudin Al Ansori diperbarui 20 Jul 2022, 18:19 WIB
Tenaga kesehatan menyuntikkan vaksin booster kepada warga di sentra vaksinasi jemput bola RPTRA Taman Jangkrik, Ciganjur, Jakarta Selatan, Selasa (19/7/2022). Kementerian Kesehatan mencatat capaian vaksinasi booster COVID-19 secara nasional masih di angka 25,48 persen atau sebanyak 53.056.762 orang dari target penerima 208 juta orang. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Data harian sebaran COVID-19 per 20 Juli 2022 pukul 12.00 menunjukkan bahwa kasus COVID terus merangkak naik. Hari ini penambahan kasus baru mencapai 5.653.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus COVID-19 di Indonesia menjadi 6.149.084 terhitung sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.331 sehingga akumulasinya menjadi 5.957.908.

Sayangnya, kasus meninggal juga terus meningkat. Hari ini peningkatannya sebanyak 10 kasus sehingga akumulasinya menjadi 156.875.

Kasus aktif juga meningkat drastis dengan penambahan 3.312 sehingga akumulasinya menjadi 34.301.

Sedangkan, spesimen tercatat sebanyak 118.906 dan suspek sebanyak 6.536.

Laporan dalam bentuk tabel turut merinci 5 provinsi dengan penambahan kasus terbanyak. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

-DKI Jakarta hari ini melaporkan 2.950 kasus positif baru dan 594 pasien sembuh.

-Jawa Barat 1.076 kasus konfirmasi baru dan 522 orang telah sembuh dari COVID-19.

-Banten di peringkat ketiga dengan 699 kasus baru dan 592 orang sembuh.

-Jawa Timur 328 kasus konfirmasi baru dan 292 pasien dinyatakan sembuh.

-Bali melaporkan 159 kasus baru dan 94 orang sembuh.

Provinsi lain mulai memperlihatkan penambahan kasus di angka puluhan. Namun, masih ada provinsi tanpa penambahan kasus sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Aceh, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Tengah, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Maluku, dan Maluku Utara.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Laporan Sebelumnya

Ilustrasi COVID-19. Foto: (Ade Nasihudin/Liputan6.com).

Di hari sebelumnya, yakni pada Selasa 19 Juli 2022 pukul 12.00 WIB penambahan kasus COVID-19 tercatat sebanyak 5.085.

Angka ini turut menambah akumulasi kasus positif COVID-19 di Indonesia menjadi 6.143.431 terhitung sejak Maret 2020.

Penambahan juga terjadi pada kasus sembuh sebanyak 2.596 sehingga akumulasinya menjadi 5.955.577.

Sedangkan, kasus meninggal juga mengalami penambahan. Kemarin bertambah 6 kasus sehingga totalnya menjadi 156.865.

Kasus aktif juga terus meningkat dengan peningkatan sebanyak 2.483 sehingga akumulasinya menjadi 30.989.

Data juga menunjukkan jumlah spesimen sebanyak 127.033 dan suspek sebanyak 6.355.

Laporan dalam bentuk tabel juga merinci penambahan kasus terbanyak di 5 provinsi. Kelima provinsi itu adalah DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, Jawa Timur, dan Bali.

-DKI Jakarta melaporkan 2.485 kasus baru dan 1.400 orang telah sembuh.

-Jawa Barat 971 kasus positif baru dan 339 orang dinyatakan sembuh.

-Banten 649 kasus konfirmasi baru dan 423 orang sembuh dari COVID-19.

-Jawa Timur di peringkat keempat dengan 344 kasus baru dan 225 orang sembuh.

-Bali 167 kasus baru dan 68 orang sembuh dari COVID.

Provinsi lain mulai menunjukkan penambahan kasus baru di angka puluhan. Namun, masih ada provinsi tanpa penambahan kasus baru sama sekali. Provinsi-provinsi itu adalah Bengkulu, Kalimantan Utara, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, Maluku Utara, dan Papua Barat.


Penelitian Baru

Sarah Gilbert, sosok dibalik pengembangan vaksin AstraZeneca mendapat tepuk tangan meriah di ajang Wimbledon 2021. (FOTO: Unsplash/brano).

Pandemi COVID-19 yang belum kunjung usai membuat berbagai pihak tak berhenti melakukan segenap upaya. Salah satunya penelitian soal vaksin.

Salah satu yang teranyar adalah penelitian terkait vaksin AstraZeneca. Data baru dari Universitas Chiang Mai di Thailand menemukan bahwa vaksin COVID-19 AstraZeneca efektif mencegah infeksi COVID-19 akibat Omicron ketika digunakan sebagai booster dosis keempat.

Senior Vice President, Head of Late Development, Vaccines & Immune Therapies AstraZeneca, John Perez, mengatakan, data baru ini semakin menambah pemahaman tentang pentingnya dosis booster.

Menurutnya, booster bermanfaat untuk melindungi dari infeksi COVID-19 karena variannya yang terus berkembang.

“(Penelitian ini) melengkapi data efektivitas AZD1222 (AstraZeneca) dalam mencegah penyakit parah dan kematian. Kita sekarang tahu bahwa AZD1222 dapat membantu mencegah infeksi terkait Omicron ketika diberikan sebagai dosis keempat.”

“Dengan perlindungan yang lebih besar terhadap infeksi dibandingkan dengan setelah pemberian dosis ketiga,” ujar Perez mengutip keterangan pers AstraZeneca Rabu (20/7/2022).


Efektif Cegah Omicron 73 Persen

Seorang wanita menerima vaksin virus corona COVID-19 AstraZeneca di klinik vaksinasi massal darurat di Denpasar, Bali, Selasa (6/7/2021). Indonesia tengah memerangi gelombang infeksi baru yang belum pernah terjadi sebelumnya. (SONNY TUMBELAKA/AFP)

Dalam bukti studi ini, AstraZeneca menunjukkan efektivitas vaksin sebesar 73 persen terhadap varian Omicron yang sangat menular. Persentase tersebut bisa didapatkan ketika tambahan dosis diberikan setelah vaksin primer atau vaksin booster sebelumnya.

Menurut penulis penelitian, temuan ini adalah data pertama yang menilai efektivitas pemberian vaksin COVID-19 empat dosis campuran (heterolog). Temuan ini dipublikasikan di Research Square.

Penulis utama penelitian ini, Emeritus Professor Suwat Chariyalertsak, MD, Dr.PH, Faculty of Public Health, Chiang Mai University, Thailand, mengatakan, penelitian ini memberikan data yang sangat dibutuhkan.

Menurut Suwat, memberikan perlindungan terus-menerus dengan boosting sangat penting untuk kelompok berisiko.

“Penelitian menunjukkan bahwa dosis keempat vaksin COVID-19 dapat membantu mencegah infeksi karena varian Omicron yang sangat menular. Memberikan perlindungan terus-menerus dengan boosting sangat penting untuk kelompok berisiko seperti lansia dan masyarakat dengan penyakit kronik,” kata Suwat.

Data juga menunjukkan, efektivitas dari pemberian vaksin yang heterolog atau 'mix and match', dapat membantu upaya berkelanjutan untuk meningkatkan cakupan populasi terhadap dosis booster.

Di semua kelompok umur yang diteliti, tiga dosis vaksin heterolog memberikan 98 persen perlindungan terhadap infeksi parah atau kematian terkait COVID-19.

Infografis 6 Tips Mudah Perlindungan Diri dan Sekitar dari Covid-19. (Liputan6.com/Niman)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya