Catur Sagatra, Cara Empat Raja Jawa Melestarikan Budaya

Catur Sagatra merupakan konsep pertalian trah Mataram Islam antara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton Kesunanan Surakarta, Pura Pakualaman dan Pura Mangkunegaran.

oleh Liputan6.com diperbarui 21 Jul 2022, 10:00 WIB
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pergelaran Catur Sagatra, Jumat (22/7/2022). (kraton.id)

Liputan6.com, Yogyakarta - Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Daerah Istimewa Yogyakarta menggelar pergelaran Catur Sagatra, Jumat (22/7/2022). Catur Sagatra 2022 akan bertempat di Bangsal Kepatihan, Kompleks Kantor Gubernur DIY dan diadakan terbatas serta disiarkan live streaming di kanal YouTube tasteofjogja.

Catur Sagatra merupakan konsep pertalian trah Mataram Islam antara Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Keraton Kesunanan Surakarta, Pura Pakualaman dan Pura Mangkunegaran.

Perhelatan rutin tahunan budaya  adiluhung ini berawal dari  gagasan dari  empat raja Jawa, yakni Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Sri Paduka  Paku Alam VIII,  Sri Susuhunan  Pakuwono XII dan Sri  Mangkunegara VIII.

Gelar Budaya ini menampilkan tarian adiluhung dari masing-masing keraton. Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat menampilkan tarian Bedhaya Mintaraga, Keraton Kesunanan Surakarta Hadiningrat dengan tarian Bedhaya Ratu, Pura Pakualaman dengan tarian Bedhaya Wasita Nrangsemu serta Pura Mangkunegaran dengan tarian Bedhaya Ladrang Mangungkung.

Menurut Kepala Dinas Kebudayaan DIY, Dian Lakshmi Pratiwi, masing-masing tarian ini merupakan tarian yang sangat istimewa dan sarat makna. Tarian Bedhaya Mintaraga yang akan ditampilkan oleh Karaton Ngayogyakarta Hadiningrat merupakan tari yang sangat istimewa karena diilhami dari serat Lenggahing Harjuna yang ditulis langsung oleh Sri Sultan HB X.

“Kegiatan ini sangat penting untuk pelestarian warisan budaya termasuk upaya mengenalkan khazanah budaya di Yogyakarta dan Surakarta secara luas pada masyarakat,” ujarnya, dalam siaran pers, Rabu (20/7/2022).

Selain sebagai pusat pengembangan budaya, empat keraton dinasti Mataram di Yogyakarta dan Surakarta terus menjaga dan melestarikan budaya yang diwariskan leluhur.

“Momentum ini sangat strategis dan tepat mengenalkan warisan budaya berupa seni tari yang harus dilestarikan oleh semua pihak” kata Dian.

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya