Liputan6.com, Jakarta - Indonesia bisa bernapas lega. Di kala banyak negara masuk jurang krisis ekonomi, Indonesia justru tidak ada di jurang krisis. Bahkan jauh lebih baik dari negara lain.
Menteri Badan Usaha Milik Negara atau BUMN Erick Thohir mendapat keyakinan itu saat berjumpa dengan Managing Director International Monetary Fund (IMF) atau Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Kristalina Georgieva di Jakarta, 17 Juli 2022.
Baca Juga
Advertisement
Erick menyampaikan pandangan IMF melalui Georgieva bahwa ekonomi Indonesia masih akan tetap positif di tengah tekanan geopolitik akibat perang Rusia dan Ukraina. Kendati begitu, Indonesia tidak menurunkan kewaspadaan, meski secara internal, ekonomi Indonesia dalam posisi kuat.
Georgieva juga bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Bogor, Jawa Barat, 18 Juli 2022. Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan, Georgieva menilai Indonesia dalam situasi yang jauh lebih baik, dilihat dari berbagai indikator ekonomi seperti pertumbuhan ekonomi, inflasi, nilai tukar, neraca pembayaran, fiskal dan moneter.
Padahal tantangan kondisi ekonomi global terkini makin menantang dengan inflasi tinggi, kenaikan harga pangan dan energi, serta situasi banyak negara di dunia yang sulit dan bahkan dalam kondisi krisis.
Meski demikian Georgieva meminta Pemerintah Indonesia agar lebih tepat sasaran dalam menggelontorkan program subsidi. Sehingga penyalurannya tidak bocor ke orang-orang kaya yang tak berhak menerima. Ini penting dilakukan Indonesia, agar program subsidi tepat sasaran bisa menopang pertumbuhan ekonomi di masa sulit.
Bagaimana sebenarnya kondisi Indonesia yang tidak berada di jurang krisis dan jauh lebih baik dari negara lain? Simak pernyataan Erick Thohir, Kristalina Georgieva, dan Sri Mulyani dalam rangkaian Infografis berikut ini:
Infografis Indonesia Tidak di Jurang Krisis Ekonomi
Advertisement
Infografis IMF Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Baik
Infografis Ekonomi RI Jauh Lebih Baik dari Negara Lain
Advertisement