Liputan6.com, Pamekasan - Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Peternakan (DKPPP) Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur membutuhkan sebanyak 190 ribu dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk memperluas cakupan vaksinasi.
Plt Kepala DKPPP Pamekasan Indah Kurnia Sulistiorini menyatakan, vaksin PMK yang diterima Pemkab Pamekasan hanya mencakup 6.600 ekor sapi milik warga yang tersebar pada 13 kecamatan.
Advertisement
"Kebutuhan tambahan sekitar 190 ribu dosis agar semua sapi milik warga di sini bisa tercakup vaksinasi PMK," katanya di Pamekasan, Jawa Timur, dilansir dair Antara, Rabu (20/7/2022).
Jumlah itu terdistribusi dalam tiga tahap. Tahap pertama untuk 3.000 ekor sapi, tahap kedua untuk 1.500 ekor sapi, dan vaksinasi tahap ketiga untuk 2.100 ekor sapi.
"Kami sudah melaporkan realisasi pelaksanaan vaksinasi PMK di Pamekasan ini kepada Pemprov Jatim, termasuk kebutuhan tambahan," katanya.
Menurut dia, jumlah sapi yang dilaporkan sakit bergejala seperti terserang wabah PMK di Kabupaten Pamekasan sebanyak 5.207 ekor, terbanyak dibanding tiga kabupaten lain di Pulau Madura, yakni Bangkalan, Sampang dan Sumenep.
Dari jumlah itu yang positif terpapar wabah PMK sebanyak 4.108 ekor, sedangkan yang telah sembuh sebanyak 3.021 ekor.
Sapi warga yang sakit bergejala PMK pertama kali ditemukan di Desa Gagah, Kecamatan Kadur, dan di Desa Tentenan, Kecamatan Larangan.
Dalam perkembangan berikutnya, kasus itu meluas ke 13 kecamatan. Kemudian, yang dinyatakan positif terpapar wabah PMK di Kecamatan Proppo, Pamekasan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.