Liputan6.com, Jakarta - Memiliki anak, apalagi bayi kembar bagi sebagian orang dianggap sebagai berkah dan keberuntungan. Namun, sebagian orangtua beranggapan sebaliknya.
Seorang suami dari Afrika merasa kesal dan sumpek melihat istrinya melahirkan anak kembar. Alasannya, hal itu bukan hanya terjadi sekali tapi berulang-ulang.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir dari laman Mirror.co.uk, Rabu, 20 Juli 2022, pria Uganda ini memilih pergi ketika tahu istrinya melahirkan anak kembar untuk kelima kalinya. Pria bernama Ssalongo ini langsung keluar dari rumah saat diberitahu Nalongo Gloria, istrinya, akan melahirkan anak kesembilan dan kesepuluh mereka. Ssalongo minggat tanpa alasan jelas.
Gloria menceritakan bagaimana suaminya itu memperlihatkan ketidaksukaannya ketika tahu dirinya hamil anak kembar. "Pada hari ketiga aku hamil anak kembar, pria itu bilang ini keterlaluan dan menyuruhku pulang ke rumah orangtuaku," ungkap Gloria.
Ia mengatakan, setelah mengantarkan dirinya ke rumah orangtuanya, Ssalongo tiba-tiba pergi dan menghilang tanpa jejak. "Usai mengantarku, aku kehilangan kontak karena tak punya nomornya. Aku kemudian ke Kampala menjadi pembantu rumah tangga," katanya.
Meski ditinggal pergi tanpa alasan oleh suaminya, Gloria tidak menyesal telah melahirkan kesepuluh anaknya. Dia berjanji tak akan meninggalkan anak-anak karena Tuhan pasti akan memberikan rezeki untuk membesarkan mereka.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Mencari Rumah Baru
Dia sadar suaminya tidak menyukai mereka. Kesedihan Gloria makin bertambah karena tiga anak tertuanya pergi tanpa pamit. Sampai saat ini dia tak tahu keberadaan mereka.
Lebih menyedihkan lagi, Gloria harus mencari rumah baru untuk tempat tinggal dia dan ketujuh anaknya. Pasalnya, rumah yang ditempati selama ini dikontrak bersama suaminya, dan pemiliknya meminta Gloria keluar dari rumah itu. Belum diketahui bagaimana kelanjutan nasib Gloria dan ketujuh anaknya yang masih kecil-kecil itu.
Kalau Gloria melahirkan bayi kembar sebanyak lima kali, hal berbeda dialami seorang wanita dari negara Afrika lainnya, Mali. Wanita ini mencuri perhatian publik di tahun lalu usai melahirkan sembilan bayi. Hal ini dianggap sebagai rekor dunia untuk anak terbanyak dalam satu kelahiran yang bertahan hidup.
Wanita bernama Halima Cisse ini awalnya diperkirakan akan melahirkan tujuh bayi, tetapi ultrasound yang dilakukan di Maroko dan Mali telah melewatkan dua bayinya.
Advertisement
Diragukan Bertahan Hidup
Cisse melahirkan lima anak perempuan dan empat anak laki-laki melalui proses operasi caesar. Wanita 25 tahun itu mencuri perhatian negara Afrika barat dan menarik perhatian para pemimpinnya.
Ketika dokter mengatakan pada bulan Maret bahwa Cisse membutuhkan perawatan spesialis, pemimpin transisi negara itu, Bah Ndaw, memerintahkan agar dia dikirim ke Maroko.
"Ibu dan bayinya sejauh ini baik-baik saja," kata Menteri Kesehatan Mali, Fanta Siby, dikutip dari The Guardian, Kamis (6/5/2021). Mereka akan kembali ke rumah dalam waktu beberapa minggu, tambahnya. Para dokter mengkhawatirkan kesehatan Cisse dan kemungkinan bayinya untuk bertahan hidup, menurut laporan pers setempat.
Kasus perempuan yang berhasil melahirkan bayi kembari tujuh hingga cukup bulan jarang terjadi, dan nonuplet (kembar sembilan) bahkan lebih jarang. Nonuplet sangat jarang terjadi dan komplikasi medis pada kelahiran ganda semacam ini sering kali menyebabkan beberapa bayi tidak dapat bertahan hidup.
Pihak berwenang Maroko belum mengkonfirmasi kasus kelahiran yang sangat langka ini. Juru bicara kementerian kesehatan Rachid Koudhari mengatakan dia tidak memiliki pengetahuan tentang kelahiran kembar yang terjadi di salah satu rumah sakit negara itu.
Kembar 8
Dalam gambar yang dibagikan secara luas di media sosial, Cisse terlihat tersenyum bersama para dokternya di dekat sembilan anaknya, yang berada di dalam inkubator di rumah sakit.
Suami Cisse, Adjudant Kader Arby, yang masih berada di Mali bersama putri tertua pasangan itu, mengatakan kepada BBC bahwa dia terus berhubungan dengan istrinya dan dia tidak khawatir tentang masa depan.
"Tuhan memberi kami anak-anak ini," katanya. "Dialah yang memutuskan apa yang akan terjadi pada mereka. Saya tidak khawatir tentang itu. Ketika Yang Mahakuasa melakukan sesuatu, dia tahu mengapa."
Kasus nonuplet pertama yang diketahui terjadi pada 1971 di Sydney, Australia, tetapi tidak ada yang selamat. Kasus lainnya lahir pada tahun 1999 di Malaysia, tetapi tidak ada yang hidup lebih dari beberapa jam. Pada 2009, Nadya Suleman yang saat itu berusia 33 tahun memecahkan rekor ketika dia melahirkan anak kembar delapan di California, dan menarik perhatian dunia.
Advertisement