Liputan6.com, Texas - Ada penggemar Harry Styles yang ingin mengulik kehidupan sang idola dari sisis akademis? Nah, silakan Anda mendaftar jadi mahasiswa di Texas State University.
Pasalnya, sang pelantun As It Was tersebut bakal menjadi bahan studi untuk satu mata kuliah di Texas State University. Dilansir dari CNN, Kamis (21/9/2022), mata kuliah ini akan dipegang oleh Louie Dean Valencia, profesor sejarah digital di universitas tersebut.
Kelas yang membahas personel One Direction tersebut akan dibuka pada musim semi 2023, dan bertajuk "Harry Styles dan Kultus Selebritas: Identitas, Internet, dan Budaya Pop Eropa.”
Jangan harap isi kelasnya cuma main-main dan hanya untuk fangirling atau fanboying semata.
Baca Juga
Advertisement
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Isu Gender hingga Konsumerisme
Kelas ini akan membahas mengenai pengaruh artis 28 tahun tersebut terhadap beragam hal.
Dalam brosur yang dibagikan, akan ada pembahasan mengenai "perkembangan budaya dan politik selebritas modern terkait isu gender dan seksualitas, ras, kelas, bangsa dan globalisme, media, mode, budaya penggemar, budaya internet, dan konsumerisme.”
Materi yang akan ditelisik mulai dari album One Direction maupun proyek solo Harry, film yang ia bintangi, hingga seni yang terinspirasi dari sang artis.
Advertisement
Berkat Ngobrol dengan Mahasiswa
Profesor Valencia mengungkap latar belakang dibentuknya kelas ini, salah satunya adalah percakapan dengan mahasiswanya.
“Saya sampai tak bisa bilang berapa banyak obrolan saya bersama siswa selama dua tahun terakhir. Dimulai dari kecintaan terhadap musik Harry, tetapi dengan cepat beralih ke topik sosial yang lebih besar, dari gender, seksualitas, ras, kontrol senjata, hingga isu sustainibilitas karena seni yang dibuat Harry," kata dia.
Dosennya Juga Penggemar
Profesor Valencia sendiri, ternyata adalah penggemar Harry Styles. Ia meyakini bahwa artis dan sastrawan seperti The Beatles, Billie Holiday hingga Shakespeare bisa menjadi jendela bagi kalangan akademisi untuk memahami dunia.
“Ekspresi diri, juga kenyamanan terhadap diri sendiri, memiliki porsi besar dari pesan yang disampaikan Harry—termasuk berbuat baik kepada orang lain," kata Valencia.
Ia menambahkan, "Banyak orang, termasuk saya, merasa seperti tumbuh bersama Harry—jadi seperti ada koneksi [dengannya].”
Advertisement