Liputan6.com, Jakarta Matthijs de Ligt telah mengakhiri masa baktinya bersama Juventus. Pemain berusia 22 tahun itu hengkang dari Turin usai menuntaskan kepindahan senilai total 80 juta euro, atau setara dengan kurang lebih Rp1,2 triliun, ke Bayern Munchen.
De Ligt sejatinya masih memiliki kontrak bersama Si Nyonya Tua hingga 2024. Akan tetapi, pemain internasional Belanda itu sudah lama dikabarkan bakal hengkang dari Serie A.
Advertisement
Juara Bundesliga Bayern Munchen pun menjadi klub yang berhasil menyewa jasanya. Laporan mengeklaim De Ligt menerima kontrak berdurasi lima tahun, yang bakal membuatnya mengenakan seragam Die Roten hingga Juni 2027.
“Saya sangat senang (karena bisa) menjadi pemain untuk klub hebat ini. Bayern adalah klub paling sukses di Jerman, (serta) salah satu klub tersukses di Eropa dan dunia,” ujar De Ligt pasca bergabung dengan Bayern Munchen, seperti dilansir dari The Athletic.
“Saya merasakan apresiasi tulus dari manajemen olahraga, pelatih, dan dewan yang meyakinkan saya. Selain itu, Bayern adalah klub yang dijalankan demi tujuan besar. Saya sangat senang menjadi bagian dari kisah Bayern,” sambung nya.
Die Roten bukanlah satu-satunya klub yang menaruh hati pada De Ligt. Raksasa Liga Inggris, Chelsea juga sempat tertarik mendatangkan bek kelahiran 1999 itu. Apalagi, The Blues baru berpisah dengan dua penggawanya, Andreas Christensen dan Antonio Rudiger.
Sayangnya, Chelsea kalah dalam perburuan tanda tangan De Ligt. Laporan menyebut, pelatih Timnas Belanda Loius van Gaal menjadi faktor kuat yang mendorong De Ligt memilih Bayern Munchen ketimbang The Blues.
Jatuh Cinta dengan Bayern Munchen
Dilansir dari Goal.com, Matthijs de Ligt mengungkap perkataan Louis van Gaal kepadanya. Sang pelatih rupanya pernah menyebut bahwa De Ligt bakal jatuh cinta dengan Bayern Munchen, jika ia memutuskan untuk pindah ke sana.
“Pada awal musim panas ini, saya berdiskusi soal masa depan saya dengan Van Gaal. Dia tidak mengatakan hal lain selain pujian untuk Bayern. Dia memuji filosofi mereka dan mengatakan bahwa saya akan jatuh cinta pada mereka jika pergi ke sana,” ujar De Ligt.
Bek asal Belanda itu pun merealisasikan nasihat Van Gaal. Ia memutuskan untuk hijrah ke Allianz Arena di tengah adanya minat dari klub papan atas lain.
Lebih lanjut, De Ligt juga terkesan dengan kiprah Julian Nagelsmann. Pesepak bola berusia 22 tahun itu menilai dirinya bakal berkembang di bawah asuhan eks pelatih RB Leipzig.
“Dia (Nagelsmann) telah menunjukkan bahwa pemain-pemain muda bisa tumbuh dan berkembang bersamanya. Saya masih melihat diri saya seperti itu, dan ingin berkembang (di bawah asuhan Nagelsmann),” sambungnya.
Advertisement
De Ligt di Juventus
Adapun De Ligt pertama kali tiba di Juventus pada 2019. Ia didatangkan dari Ajax dengan mahar senilai 75 juta euro. Sepanjang tiga tahun kariernya bersama Si Nyonya Tua, De Ligt sukses mengoleksi 117 penampilan serta memenangkan gelar Serie A, Coppa Italia, dan Piala Super.
Ia pun bertransformasi menjadi salah satu sosok integral dalam lini pertahanan skuad Juventus. Sayangnya, sang raksasa Italia lebih memilih untuk menguangkan penggawa internasional Belanda di bursa transfer musim panas tahun ini.
Kepergian De Ligt membuat Si Nyonya Tua kini harus mengandalkan mantan kuli bangunan Federico Gatti yang direkrut dari Frosinone. Gatti nantinya akan mendampingi trio Leonardo Bonucci, Danilo, dan Daniele Rugani.
Bek Baru
Di samping itu, Juventus juga masih mendatangkan bek baru pada jendela transfer kali ini. Klub asuhan Massimiliano Allegri kabarnya telah memanfaatkan dana hasil penjualan De Ligt untuk mengontrak pemain Torino Gleison Bremer.
Bremer sejatinya sudah lama dikaitkan dengan Inter Milan. Akan tetapi, pesepak bola asal Brasil itu akhirnya memutuskan pindah ke Juventus. Laporan menyebut penawaran Inter Milan menjadi alasan gagalnya Nerazurri dalam perburuan tanda tangan sang pemain.
Dilansir dari Liputan6.com, Presiden Inter Milan Steven Zhang ogah meningkatkan tawaran untuk Gleison Bremer lantaran pihaknya gagal mendapat dana tambahan. Di sisi lain, Juventus justru makin moncer. Ia mampu memenuhi permintaan Torino usai melepas De Ligt ke Bayern.
Advertisement