Liputan6.com, Jakarta Pernyataan mengejutkan dilontarkan legenda tinju kelas berat, Mike Tyson. Melalui saluran podcast Hotboxin miliknya, pria yang kini berusia 56 tahun itu mengaku semakin dekat dengan kematian.
"Suatu hari, kita semua pasti akan mati," kata Tyson dalam perbincangan dengan terapisnya, Sean McFarland di saluran podcast tersebut sebelum dilansir dari Marca, Kamis (21/7/2022).
Advertisement
"Lalu, suatu hari saya berkaca dan melihat ada titik kecil di wajahku. Saya berkata, 'Wow. Itu artinya masa kadaluarsaku sudah semakin dekat, sangat-sangat dekat," kata Tyson menambahkan.
Sean kemudian merespons pernyataan ini. Dia juga mengaku tidak takut menghadapi kematian.
"Aku tidak khawatir soal itu, kawan. Aku tidak berkeringat. Aku hanya ingin mati secara sadar," katanya.
"Saya tidak ingin mati berteriak. Dan saya telah mendengar hak terakhir dari banyak orang - banyak orang terkenal - dan mereka bersiap-siap untuk mati, dan mereka meninggalkan planet ini sambil berteriak."
McFarland merupakan terapis ahli untuk masalah-masalah trauma dan ketergantungan obat-obatan. Dia hadir sebagai tamu undangan pada edisi podcast Hotboxin with Mike Tyson pada pekan lalu.
Pada kesempatan tersebut, Mike Tyson juga berpendapat kalau uang bukanlah segalanya. Menurutnya, uang tidak bisa menjamin kebahagiaan bagi siapapun.
"Bagiku, uang bukan apa-apa," kata Tyson.
"Saya selalu berkata kepada orang-orang, mereka selalau berpikir uang dapat mendatangkan kebahagiaan. Mereka tidak punya uang sebelumnya. Saat engkau memiliki banyak uang, jangan berharap orang-orang bakal benar-benar menyayangimu," beber Tyson.
"Bagaimaan aku bisa menyatakan cinta kepada Anda kalau Anda punya uang 500 Miliar USD?"
Keuangan Mike Tyson
Uang sebenarnya bukan barang yang sulit didapatkan Mike Tyson saat masih aktif bertinju. Sepanjang kariernya, pria yang akrab disapa si Leher Beton itu mampu mengumpulkan hingga 250 juta poundsterling.
Sayang, pengeluaran Mike Tyson mengalir lebih cepat dari pendapatannya. Uangnya terkuras cepat oleh perilaku komsumtifnya yang ugal-ugalan. Dia membeli rumah mewah, mobil, bahkan harimau sebagai peliharaan. Insting bisnis yang buruk kian menambah parah kondisi keuangan pria asal Brooklyn itu.
Kehidupan rumah tangga Tyson juga ikut menguras kantongnya. Dia sudah dua kali bercerai dan pernah mendekam di penjara selama tiga tahun akibat kasus pemerkosaan pada tahun 1992 lalu. Karier yang terus merosot di arena tinju membuat Mike Tyson semakin kesulitan membiayai kehidupannya.
Pada tahun 2003, Mike Tyson dinyatakan bangkrut dengan utang mencapai 19 juta pound sterling.
Advertisement
Juara Dunia Kelas Berat Termuda
Mike Tyson pensiun pada tahun dari tinju profesional pada tahun 2005 lalu. Sepanjang kariernya Si Leher Beton telah mencatatkan rekor bertanding 58-50(44KO)-6 dan dua laga berakir dengan no contest.
Nama Tyson mulai diperhitungkan setelah dia berhasil merebut gelar juara dunia tinju kelas berat pertama kali pada tahun 1982 lalu. Saat itu, dia menang atas Trevor Berbick dan berhak atas sabuk juara WBC. Saat itu, Tyson masih berusia 20 tahun 145 hari dan menjadi juara dunia kelas berat termuda hingga kini.
Sejak saat itu, kariernya terus melambung. Satu per satu gelar juara dunia kelas berat berhasil direbutnya. Setelah WBC, Mike Tyson juga pernah menjadi juara dunia tinju kelas berat versi WBA dan IBF.
Gigit Kuping Lawan
Sayang, kariernya terus merosot sejak ditinggal sang pelatih, Cus d'Amato. Bahkan Tyson sempat meninggalkan noda yang terus membekas saat ini saat menggigit telinga lawannya, Evander Holyfield.
Insiden ini terjadi pada pertemuan kedua mereka pada tahun 1997. Dalam duel ini, wasit terpaksa menghentikan pertarungan gara-gara Tyson menggigit telinga Holyfield sampai berdarah di ronde 3.
Tak hanya gagal merebut kembali gelar juara, Tyson bahkan sempat kehilangan lisensi bertanding usai insiden tersebut. Dia memang kembali lagi ke ring tinju, tapi pamor dan keganasannya terus menurun. Pada tahun 2005, Tyson memutuskan gantung sarung tinju setelah kalah dari Kevin McBride.
Advertisement