Presiden Timor Leste: Lebih Mudah Masuk Surga Ketimbang ASEAN

Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta membahas sulitnya masuk ASEAN.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 21 Jul 2022, 21:26 WIB
Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di acara FPCI di Jakarta, Kamis (21/7/2022). Dok: Tommy Kurnia/Liputan6.com

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta memberikan sindiran halus kepada rumitnya proses masuk menjadi anggota Association of Southeast Asian Nations (ASEAN). Ia pun membuat pengandaian bahwa lebih mudah ke surga ketimbang masuk ASEAN. 

"Sepertinya jalan ke surga, untuk mencapai kesempurnaan surga, lebih mudah ketimbang mencapai gerbang ASEAN. Sepertinya untuk mencapai ASEAN kamu harus memenuhi semua kriteria untuk masuk surga," ujar Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta di acara Foreign Policy Community of Indonesia (FPCI) di Jakarta, Kamis (21/7/2022).

Ia menyebut masuk ASEAN juga lebih banyak tuntutan ketimbang masuk Uni Eropa bagi negara-negara eks-Soviet, seperti Rumania atau Bulgaria. 

Dihadapan para tokoh diplomasi yang hadir di acara FPCI, Presiden Ramos-Horta berkata selama 10 tahun terakhir negaranya sudah berkembang pesat secara ekonomi, sehingga bisa masuk ke ASEAN.

"Kami lebih dari siap untuk bergabung ASEAN," ujar Presiden Jose Ramos-Horta.

Terkait komunikasi bilateral untuk bergabung dengan ASEAN, ia menyatakan telah membangun jalinan yang baik, terutama dengan Indonesia, supaya negaranya bisa masuk ASEAN. 

Presiden Timor Leste berkata negara-negara ASEAN sudah meraih konsensus agar negaranya menjadi anggota, tetapi ia tak tahu kapan waktu pastinya. 

"Pertanyaannya: Kapan? Bisa saja 2023, kami harap, bisa saja lima tahun lagi, 10 tahun lagi. Saya harap bisa mendapat penjelasan jelas dari Sekretariat ASEAN, pemimpin-pemimpin ASEAN, secepatnya, terkait kapan kita bisa gabung ke ASEAN," tegas Presiden Timor Leste.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Sudah Bilang ke Jokowi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) berbincang dengan Presiden Timor Leste Jose Ramos Horta saat menerima kunjungan kenegaraan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (19/7/2022). Jose Ramos Horta baru dilantik menjadi Presiden Timor Leste pada Mei 2022. (Foto: Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Dalam kunjungannya ke Indonesia, Presiden Timor Leste Jose Ramos-Horta menyampaikan harapannya untuk bisa bergabung dengan ASEAN, apabila RI memegang keketuaan di tahun 2023.

Pernyataan itu ia sampaikan saat menyampaikan pernyataan pers bersama Presiden Indonesia Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor, Selasa (19/7). 

"Timor Leste berharap bisa bergabung dengan ASEAN saat Indonesia memegang keketuaan," kata Jose Ramos-Horta.

"Indonesia tetap berkomitmen terhadap keanggotaan Timor Leste di ASEAN," ujarnya.

Sementara itu, Indonesia dan Timor Leste berkomitmen untuk memperkuat kerja sama di bidang ekonomi.

"Kita membahas berbagai kerja sama bilateral dengan terbuka dan bersahabat, dan komitmen penguatan kerja sama ekonomi menjadi fokus pembahasan," ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers bersama dengan Presiden Ramos-Horta usai pertemuan.

Secara rinci Kepala Negara menyampaikan sejumlah kesepakatan yang dicapai kedua negara.

"Pertama, kita sepakat untuk terus meningkatkan perdagangan dua negara. Dengan melihat tren hubungan perdagangan yang terus positif, saya yakin perdagangan dua negara bisa terus ditingkatkan," ujarnya.

Kedua, Indonesia dan Timor Leste sepakat untuk memperkuat konektivitas darat dan laut.

"Untuk jalur darat, saya harapkan peluncuran trayek bus rute Kupang-Dili dapat segera dilakukan. Dan untuk konektivitas laut, saya menilai pentingnya untuk membuka rute kapal Kupang-Dili-Darwin," ucap Presiden.


ASEAN Corner Hadir di Universitas Tertua di Benua Amerika

ASEAN Committee in Lima (ACL) menghadiri peresmian ASEAN Corner yang berada di Perpustakaan Utama Pedro Puzen, Kampus Universidad Nacional Mayor de San Marcos (UNMSM) di kota Lima, Peru. Dok: Kemlu RI

ASEAN Corner telah diresmikan di salah satu universitas tertua di benua Amerika: Universidad Nacional Mayor de San Marcos (UNMSM). Universitas itu berdiri pada tahun 1551, hampir seabad lebih tua dari Universitas Harvard yang merupakan universitas tertua di Amerika Serikat.

Dilaporkan Kemlu RI, Selasa (12/7), Duta Besar Republik Indonesia, Duta Besar Thailand dan Duta Besar Malaysia yang tergabung dalam ASEAN Committee in Lima (ACL) menghadiri peresmian ASEAN Corner yang berada di Perpustakaan Utama Pedro Puzen, Kampus Universidad Nacional Mayor de San Marcos (UNMSM) di kota Lima, Peru. 

UNMSM adalah perguruan tinggi negeri ternama di Peru. Peresmian dilakukan pada 8 Juli 2022.

Peresmian dihadiri oleh tiga duta besar, staf dari ketiga kedutaan besar, serta sejumlah pejabat akademik UNMSM diawali dengan sambutan Ketua Pusat Studi Asia Profesor Doktor Carlos Aquino Rodríguez.

Dalam sambutannya, Profesor Aquino menyampaikan apresiasinya kepada ACL dan mengakui bahwa hingga saat ini belum banyak warga Peru yang mengenal negara-negara di kawasan Asia Tenggara. Secara spesifik disampaikan bahwa tidak banyak warga Peru yang mengetahui Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara.

Oleh sebab itu dengan ASEAN Corner diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan warga Peru tentang negara - negara di kawasan Asia Tenggara.


Kerja Sama di Bidang Pendidikan

Peresmian ASEAN Corner di UNMSM. Dok: Kemlu RI

Dalam sambutannya Duta Besar Thailand Sorayut Chasombat selaku Ketua ACL berharap dengan tersedianya literatur tentang ASEAN maupun negara - negara anggotanya dapat mendekatkan Peru dengan ASEAN, meningkatkan berbagai kerja sama, terutama kerja sama di bidang pendidikan antara Peru - ASEAN, maupun Peru - Thailand, Peru - Indonesia dan Malaysia secara terpisah.

Pembentukan ASEAN Corner di UNMSM adalah upaya ACL dalam rangka memperkenalkan dan mendekatkan ASEAN kepada warga Peru. UNMSM merupakan universitas pertama di Peru yang menerima sumbangan buku dari ACL serta membuka ASEAN Corner.

Saat ini terdapat sekitar 96 buku dan majalah tentang ASEAN dan negara - negara anggotanya, dimana KBRI Lima turut menyumbangkan 17 buku mengenai seni budaya Indonesia, potensi tujuan wisata Indonesia, kamus bahasa Spanyol - Indonesia, keunggulan kopi Indonesia, Majalah Belleza Indonesia terbitan KBRI Lima dan sebagainya. 

Pusat Studi Asia UNMSM didirikan pada tahun 2018 merupakan satu satunya Pusat Studi Asia yang ada di kawasan Amerika Selatan. Meskipun baru memasuki tahun keempat, Pusat Studi Asia UNMSM telah cukup banyak membuat kerja sama bidang pendidikan dengan perguruan tinggi di Jepang, Korea Selatan, Republik Rakyat Tiongkok dan India serta berupaya untuk mengembangkan kerja sama pendidikan dengan perguruan tinggi di negara - negara ASEAN, khususnya dengan Indonesia, Malaysia dan Thailand yang memiliki perwakilan diplomatik di Peru.

Sebagai penutup dan bentuk penghargaan atas upaya ACL dalam mendukung kemajuan pendidikan bagi civitas akademika UNMSM, Profesor Doktor Ricardo Masuda Toyofuku - Kepala Kantor Pusat Penerimaan UNMSM, atas nama rektor menyematkan pin UNMSM kepada ketiga duta besar negara anggota ASEAN yang hadir. Acara kemudian dilanjutkan dengan pemotongan kue dan ramah tamah sambil menikmati kudapan ringan khas dari tiga negara anggota ASEAN.

Infografis Olahraga Benteng Kedua Cegah Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya