Grab, Emtek, dan Bukalapak Lanjutkan Program Kota Masa Depan untuk 15.000 UMKM

Grab, Emtek, dan Bukalapak melanjutkan program percepatan digitalisasi #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kota-kota kecil di seluruh Indonesia.

oleh Iskandar diperbarui 21 Jul 2022, 17:34 WIB
Grab, Emtek, dan Bukalapak melanjutkan program percepatan digitalisasi #KotaMasaDepan untuk UMKM. Dok: Grab

Liputan6.com, Jakarta - Grab, Emtek, dan Bukalapak melanjutkan program percepatan digitalisasi #KotaMasaDepan (Kolaborasi Nyata Untuk Masa Depan) untuk Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) di kota-kota kecil di seluruh Indonesia.

Setelah sukses dilaksanakan di Kupang dan Solo, program #KotaMasaDepan akan digelar di tiga kota yaitu Gowa, Malang Raya, dan Pekanbaru.

Pada tahap ini, program akselerator tersebut menargetkan untuk menjangkau lebih dari 15.000 UMKM dan juga fokus pada upaya digitalisasi para pedagang pasar tradisional sebagai tambahan dari pelatihan dan pendampingan untuk pengembangan UMKM melalui teknologi digital.

Country Managing Director Grab Indonesia, Neneng Goenadi, menila digitalisasi telah terbukti menjadi kunci utama dalam membangun ketangguhan UMKM sebagai tulang punggung ekonomi nasional.

“Selama pandemi yang berlangsung dua tahun terakhir, kita telah menjadi saksi bagaimana digitalisasi telah membantu UMKM bertahan,” ujar Neneng melalui keterangannya, Kamis (21/7/2022).

Ia menambahkan, semangat program #KotaMasaDepan yang Grab usung bersama Emtek dan Bukalapak tidak hanya untuk mendorong UMKM mengembangkan usaha mereka dan menjangkau pasar yang lebih luas dengan memanfaatkan teknologi digital sejalan dengan target Presiden Jokowi untuk mencapai 30 juta UMKM masuk ke ekosistem digital pada 2024, tapi juga didasarkan pada rasa percaya kami bahwa masa depan besar justru ada di kota kecil.

“Antusiasme yang begitu tinggi dari para pelaku UMKM di Kupang dan Solo terhadap #KotaMasaDepan membangkitkan optimisme kami bahwa program ini dapat merangkul lebih dari 15.000 UMKM dan pedagang pasar tradisional,” ucap Neneng.

Berbeda dari tahap sebelumnya, #KotaMasaDepan tahap lanjutan ini akan memperluas jangkauan percepatan digitalisasi untuk lebih banyak UMKM di Indonesia melalui kehadiran website yang kaya informasi sebagai bahan edukasi dalam membangun usaha digital di platform yang aman dan terpercaya.

Juga akan ada program webinar online yang dapat diikuti oleh lebih banyak peserta sebagai tambahan dari program-program pelatihan dan pendampingan yang telah dijalankan.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


UMKM Akan Dibekali Modul Self-Learning

Grab Hadirkan 30 Sepeda Motor Listrik di Bali. Dok: Grab Indonesia

Tak hanya itu, UMKM yang mengikuti program akselerasi ini bakal akan dibekali dengan modul-modul yang dapat dipelajari secara mandiri (self-learning) dan fleksibel dari segi waktu.

Selain itu, UMKM terpilih juga mendapatkan tambahan manfaat berupa bantuan promosi di aplikasi Grab dan Bukalapak, serta dukungan publikasi dari jaringan media Emtek.

Program percepatan digitalisasi UMKM ini diharapkan juga dapat memberikan dampak menyeluruh bagi perekonomian baik di tingkat daerah maupun nasional.

Sementara Managing Director, PT Elang Mahkota Teknologi, Tbk Sutanto Hartono menuturkan kolaborasi strategis antara ekosistem digital Emtek dan Grab serta Bukalapak sebagai bagian dari ekosistem perusahaan teknologi di Indonesia ini bertujuan untuk memperkuat infrastruktur digital dan membangun ekonomi digital yang lebih inklusif khususnya bagi UMKM di Indonesia.

“Jaringan media milik Emtek akan berusaha meningkatkan kesadaran baik bagi pelaku UMKM juga pelanggan dalam penggunaan platform digital secara maksimal,” ujar Sutanto.

Dalam kesempatan sama, President Bukalapak Teddy Oetomo menyebut sejalan dengan langkah Bukalapak untuk terus memperluas solusi kebutuhan para pengguna, pihaknya melalui berbagai vertikal bisnis, antusias untuk memulai lanjutan dari kolaborasi bersama Grab dan Emtek ini dengan jangkauan yang lebih luas ke digitalisasi pasar tradisional.

“Jangkauan yang lebih luas artinya kami dapat bersama-sama menciptakan dampak yang lebih luas juga. Hal inilah yang kami harapkan dapat tercapai dengan menggabungkan infrastruktur, jaringan, dan ekosistem digital Grab, Emtek, dan Bukalapak ", pungkasnya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Pandemi Dorong Perubahan Tren

Peserta menerima vaksin AstraZeneca di Sentra Vaksinasi Covid-19, GOR Kemayoran, Kamis (3/6/2021). Pemkot Jakpus menggelar Sentra Vaksinasi Covid-19 untuk PKL, karyawan ritel, dan pelaku UMKM di GOR Kemayoran guna memberikan kekebalan kelompok di sektor perekonomian. (merdeka.com/Iqbal S Nugroho)

Pandemi tidak hanya berdampak ke perekonomian, tapi juga mendorong adanya perubahan tren perilaku masyarakat Indonesia termasuk dalam berbisnis dan berbelanja secara digital.

Hal inilah yang juga mendorong Grab, Emtek dan Bukalapak untuk memperluas jangkauan program akselerator #KotaMasaDepan dengan merangkul para pedagang pasar tradisional, di samping pelaku UMKM di kota-kota kecil Indonesia.

Asosiasi Pengelola Pasar Indonesia (ASPARINDO) yang juga menjalin kerja sama dengan Grab untuk digitalisasi pasar menyebutkan bahwa diperlukan adopsi digital bagi pasar tradisional agar bisa beradaptasi dan meningkatkan pelayanan dalam memenuhi kebutuhan masyarakat1 .

Melalui Kota Masa Depan, pelaku usaha kecil yang bergabung dalam program ini diharapkan tidak hanya dapat menjangkau jutaan konsumen melalui platform Grab dan Bukalapak, tapi juga memperoleh peluang pendapatan baru dengan memiliki toko digital untuk menjaga keberlangsungan usaha mereka.

 


Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia

Infografis Era Teknologi 5G di Indonesia (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya