Liputan6.com, Jakarta- Timnas basket Indonesia gagal menembus perempat final FIBA Asia Cup 2022. Tak masuk delapan besar membuat Indonesia tidak akan ikut FIBA World Cup 2023 atau Piala Dunia Basket 2023.
Di FIBA World Cup 2023 Indonesia memang menjadi salah satu tuan rumah bersama Jepang dan Filipina. Namun khusus Indonesia tak lolos langsung ke putaran final.
Advertisement
Indonesia harus berjuang lewat babak kualifikasi atau masuk delapan besar di FIBA Asia Cup 2022. Kedua jalur tersebut gagal terpenuhi.
Meski demikian, harapan timnas basket Indonesia untuk berlaga di putaran final FIBA World Cup 2023 masih ada. Jalur lobi jadi jalan terakhir.
"Kita bukan tidak lolos tapi belum lolos. Saya yakin akan lolos ke FIBA World Cup 2023. Banyak jalan. Kita sedang pendekatan. Kalau timnas main di kandang, gedung selalu penuh. Kita tak mau gedung baru berkapasitas 16.000 cuma terisi 1.000 orang," kata ketum Perbasi Danny Kosasih, Kamis (21/7/2022).
Untuk menggelar FIBA World Cup 2023, Indonesia memang membangun venue baru berkapasitas 16.000 penonton. Lokasi berada di seberang kantor Menpora dan dinamai Indonesia Arena.
Meningkat
"Kami akan berusaha sekuat tenaga bicara ke FIBA tolong dipertimbangkan agar Indonesia bisa ikut serta. Saya kira masih ada seribu jalan yang bisa ditempuh. Doakan saja. Saya harap masyarakat mendukung," lanjut Danny di kantor Perbasi, Senayan.
FIBA memang tak meloloskan langsung Indonesia walau berpredikat tuan rumah karena peringkat yang terlalu rendah. FIBA ingin melihat lebih dulu apakah basket Indonesia bisa berkembang dan meningkat.
Tantangan dari FIBA sebenarnya sudah bisa dijawab Indonesia. Performa timnas basket Indonesia terus melesat. Untuk pertama kalinya dalam sejarah Indonesia merebut emas basket putra di SEA Games 2021. Indonesia meruntuhkan dominasi Filipina.
Advertisement
10 Besar Asia
Selain itu di FIBA Asia Cup 2022, penampilan Indonesia juga cukup menjanjikan. Indonesia bisa menang dari Arab Saudi dan memberikan perlawanan sengit kepada Yordania.
"Syarat dari FIBA untuk upgrade sudah kita lakukan. Kita naik 4 tingkat. Kita ada di posisi 10 Asia. Ini pencapaian yang belum pernah terjadi. Semoga jadi pertimbangan FIBA," tutur Sekjen Perbasi Nirmala Dewi.