Pemprov Siap Bangun Puluhan Jembatan Baru Usai Banjir Bandang di Garut

Sapuan banjir bandang yang terjadi di Garut menjelang akhir pekan lalu itu merupakan salah satu dampak perubahan iklim ekstrem secara global.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 23 Jul 2022, 13:00 WIB
Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Wabup Garut Helmi Budiman memberikan paket tas sekolah bagi anak-anak korban terdampak banjir di Kampung Cikarokrok, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat segera merealisasikan pembangunan puluhan jembatan gantung di Garut, terutama di daerah terdampak banjir bandang dalam waktu dekat,.

"Ada sekitar 43 titik lainnya, yang mayoritas anggarannya akan dibantu melalui dana dari Pemprov Jabar," ujar Gubernur Jabar Ridwan Kamil atau Kang Emil saat meninjau lokasi terdampak banjir di Kampung Cikarokrok, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi, Kamis (21/7/2022).

Menurutnya, bencana banjir bandang yang kembali menyapu sebagian besar wilayah di sepanjang jalur sungai Cimanuk, merupakan bencana alam akibat tingginya curah hujan akhir pekan lalu.

Kondisi itu diperparah pemanasan global yang menyebabkan cuaca di bumi tidak menentu, sehingga sulit memprediksi iklim dan cuaca secara global. "Jadi enggak usah saling menyalahkan," pinta dia.

Walhasil, sapuan banjir bandang yang terjadi di Garut menjelang akhir pekan lalu itu merupakan salah satu dampak perubahan iklim ekstrem secara global itu.

Tercatat, ratusan rumah serta fasilitas publik seperti jembatan yang tersebar di puluhan desa dan belasan kecamatan di sepanjang sungai Cimanuk dan sungai penyangga lainnya ikut terdampak.

Khusus jembatan Kampung Cikarokrok, Desa Sukasenang yang ambrol diterjang banjir bandang lalu, Kang Emil menginstruksikan segera melakukan perbaikan, serta menginstruksikan hadirnya relawan untuk membantu penyeberangan warga terutama siswa sekolah.

"Nanti jembatan sementara akan dibuat secepatnya selama 4 hari ke depan oleh relawan dan Forkpoimda," kata dia.

Tidak hanya itu, dalam beberapa bulan ke depan jembatan Rawayan tersebut, bakal dibangun dengan konstruksi permanen dan dukungan fondasi yang kuat.

"Jembatan permanennya akan diselesaikan dengan dinaikkan ketinggian karena hasil kajiannya ternyata ada kenaikan level banjir, sehingga ditinggikan minimal 2 meter," kata dia.

Selain Banyuresmi, lembaganya bakal membangun sekitar 40 titik jembatan lainnya yang rusak akibat sapuan banjir bandang dengan pengerjaan secara serentak.

"Kalau satu-satu takut lama kasihan tapi nanti pendanaan mayoritas akan dibantu dari dana Provinsi Insya Allah jangan khawatir," kata dia.

 


Penghijauan Lingkungan

Gubernur Jabar Ridwan Kamil didampingi Wabup Garut Helmi Budiman memberikan keterangan kepada wartwan di lokasi terdampak banjir Kampung Cikarokrok, Desa Sukasenang, Kecamatan Banyuresmi. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Untuk menghindari hadirnya ancaman kerusakan alam serupa, Kang Emil mengajak warga kembali menghijaukan lahan, sebagai ikhtiar bersama menjaga kelestarian alam dari ancaman bencana.

"Lingkungan ini bukan hanya urusan negara tapi urusan semua, sebab akibatnya berhubungan dengan cara kita masing-masing dalam mengelola lingkungan ini saya kira itu," kata dia.

Terhitung dalam tiga terakhir, Pemprov Jabar telah melakukan penanaman hingga 56 juta pohon yang tersebar di beberapa tempat.

"Kemudian penanaman mangrove khususnya di laut di pantai utara Jawa barat juga di lakukan karena sudah ada ratusan hektar lahan Jawa barat hilang di air laut dan upaya-upaya edukasi lainnya ya sebagai bagian," papar dia.

 

Simak video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya