Lampu Merah di Simpang CBD Cibubur Sudah Dinonaktifkan, BBPJN Kini Cek Marka Jalan

Pemerintah Kota Bekasi menonaktifkan sementara lampu merah di simpang CBD Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Keberadaan lampu merah tersebut dianggap menjadi salah satu pemicu kecelakaan truk tangki Pertamina, Senin 18 Juli 2022.

oleh Bam Sinulingga diperbarui 21 Jul 2022, 23:25 WIB
Bunga bertebaran di lokasi kecelakaan maut di Jalan Transyogi, Cibubur, Bekasi, Jawa Barat, Rabu (20/7/2022). Aksi tabur bunga tersebut sebagai bentuk rasa duka cita atas meninggalnya 11 orang korban kecelakaan maut di kawasan tersebut. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Kota Bekasi menonaktifkan sementara lampu merah di simpang CBD Cibubur, Kota Bekasi, Jawa Barat. Keberadaan lampu merah tersebut dianggap menjadi salah satu pemicu kecelakaan truk tangki Pertamina, Senin 18 Juli 2022.

Lampu merah yang berada di kontur jalan menurun, dinilai membahayakan pengguna jalan. Banyak warga yang kemudian mendesak agar lampu merah tersebut dimatikan.

Meski demikian, Kepala Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN), Wilan Oktavia mengatakan, pihaknya kini berfokus pada pengecekan di sepanjang marka jalan.

"Secara visual, menurut KNKT, secara geometrik ini masih oke. Tapi tentunya masih perlu diverifikasi dengan data-data ukur yang lebih akurat, lebih ringan. Jadi kemiringan dan sebagainya ini sedang kita evaluasi," ujar Wilan, Kamis (21/7/2022)

Pihaknya juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait guna melancarkan proses investigasi.

Sementara penonaktifkan lambu merah tersebut mendapatkan sambutan baik dari warga sekitar. Pasalnya, dianggap bahaya.

"Bahaya. Harusnya enggak boleh pakai lampu merah karena kan jalannya turunan, di depannya tanjakan. Ya kalau untuk muatan berat mah mana mungkin tertahan," kata Wahyudi, warga sekitar.

 


Dinonaktifkan

Kabid Lalu Lintas Dishub Kota Bekasi, Teguh Indrianto mengatakan, untuk sementara waktu lampu lalu lintas atau traffic light simpang CBD, Jalan Transyogi, Cibubur dinonaktifkan. Simpang CBD juga ditutup.

Hal ini dikatakan Teguh setelah sebelumnya terjadi kecelakaan maut antara truk tangki Pertamina dengan sejumlah pengendara motor dan mobil di ruas jalan alternatif Cibubur atau Transyogi, Bekasi, Jawa Barat, Senin 18 Juli 2022. Peristiwa itu terjadi di jalan menurun menjelang lampu lalu lintas Cibubur CBD.

"Namun sementara simpang ditutup dan traffic light dinonaktifkan," ujar Teguh kepada merdeka.com, Selasa 19 Juli 2022.

Teguh Indrianto menambahkan, saat ini pihaknya tengah menunggu hasil investigasi untuk mengetahui penyebab pasti terjadinya kecelakaan maut yang menyebabkan 11 orang meninggal dunia.

Sebab, banyak pihak yang menilai kecelakaan terjadi diduga karena lampu lalu lintas di Jalan Transyogi. Kondisi jalan turunan dinilai tidak memungkinkan untuk dibuat lampu lalu lintas, sehingga kerap menyebabkan insiden kecelakaan.

 

 


Warga Cibubur Minta Lampu Merah CBD Ditutup

Kelompok masyarakat gabungan Cibubur memprotes keberadaan lampu merah di kawasan CBD Citra Grand Cibubur. Mereka menduga, lampu merah tersebut menjadi salah satu penyebab kecelakaan maut truk BBM di Jalan Transyogi Cibubur yang menewaskan 10 orang pada Senin (18/7/2022) kemarin.

Perwakilan kelompok Cibubur yang tinggal di Kota Wisata, Achmad Suhawi mendesak agar lampu merah CBD itu dihilangkan. Sebab, dia menduga, keberadaan lampu merah tersebut hanya untuk kepentingan pengembang.

“Kami meminta lampu merah ditutup total atau dihilangkan atau diganti lampu hati-hati saja kedip-kedip. Karena lampu merah itu kami duga untuk kepentingan developer CBD,” kata Achmad dalam jumpa pers di Sanding Cafe Cibubur, Selasa (19/7/2022).

Selain itu, Achmad juga mendesak agar ada santunan terhadap para korban. Santunan tidak hanya beradal dari pihak Pertamina selaku pemilik truk, tapi juga pengembang kawasan CBD yang ditengarai menjadi penyebab berdirinya lampu merah tersebut.

“Kami berharap pihak terkait, developer CBD dan Pertamina memberi santunan kepada korban dan keluarga korban karena mereka adalah tulang punggung keluarga,” tutur dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya