Buntut Wawancara Kontroversial Putri Diana, BBC Bayar Ganti Rugi ke Mantan Pengasuh Pangeran William dan Harry

Mantan pengasuh Pangeran Harry dan William ini dituduh berselingkuh dengan Pangeran Charles dan melakukan aborsi.

oleh Asnida Riani diperbarui 22 Jul 2022, 12:02 WIB
Pangeran William dan Kate Middleton ternyata mencontek Putri Diana saat mendidik anak-anaknya (Alastair Grant/AP Files)

Liputan6.com, Jakarta - BBC membayar ganti rugi pada mantan pengasuh Pangeran William dan Harry atas klaim palsu yang dibuat tentangnya untuk mendapatkan wawancara kontroversial dengan Putri Diana pada 1995. Alexandra Pettifer, yang dikenal sebagai Tiggy, diberikan permintaan maaf di Pengadilan Tinggi atas tuduhan tidak berdasar bahwa ia berselingkuh dengan Pangeran Charles.

Selain itu, melansir publikasi tersebut, Sabtu (22/7/2022), Pettifer juga sempat dituding aborsi. Pengacaranya mengatakan, klaim palsu telah menyebabkan "konsekuensi pribadi yang serius." Sebuah penyelidikan telah menemukan bahwa Martin Bashir dari Panorama menggunakan dokumen palsu untuk memenangkan kepercayaan Diana.

[bacajuga:Baca Juga](5010842 5020610 5017708)

Wawancara tersebut, yang dilihat oleh 22,8 juta orang di Inggris dan disiarkan tiga tahun setelah Pangeran Charles dan Putri Diana berpisah,  digambarkan para komentator saat itu sebagai "bom" yang menghancurkan citra keluarga Kerajaan Inggris yang "harmonis, peduli, dan bersatu."

BBC mengatakan bahwa "sangat menyesal atas kerugian serius dan berkepanjangan" yang dialami Pettifer dan keluarganya setelah siaran tersebut. Dalam pernyataan yang dibacakan di pengadilan, pengacara Pettifer, Louise Prince, mengatakan klaim itu termasuk "tuduhan yang sangat serius dan sama sekali tidak berdasar bahwa penggugat berselingkuh dengan HRH Prince of Wales, yang mengakibatkan kehamilan yang dibatalkan."

"Tuduhan ini dibuat-buat," ia mengatakan. Ia menyebut, Pettifer tidak mengetahui sumber klaim selama 25 tahun terakhir, tapi "kemungkinan tuduhan palsu dan jahat ini muncul sebagai akibat dan dalam konteks upaya Panorama BBC untuk mengadakan wawancara eksklusif dengan Diana, Princess of Wales."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Klaim Tidak Berdasar

Putri Diana pada 7 November 1985. Ia mengenakan tiara Spencer saat menghadiri jamuan makan malam bersama Pangeran Charles di Australia. (AP Photo/Jim Bourdier, FILE)

Prince mengatakan, mantan pengasuh itu "lega karena BBC menerima bahwa tuduhan itu sama sekali tidak benar dan tanpa dasar apa pun." Publikasi tersebut akan membayarkan sejumlah uang yang tidak diungkap terhadap Pettifeur dan biaya hukumnya.

Sebagai bagian dari pernyataan itu, BBC mengatakan mereka menerima klaim Pettifer "sepenuhnya tidak berdasar, seharusnya tidak pernah dibuat, dan bahwa BBC, saat itu, tidak menyelidiki masalah sebagaimana mestinya" tentang bagaimana mereka mengamankanu wawancara dengan Diana.

Dikatakan bahwa seandainya dilakukan lebih awal, itu bisa mengoreksi pernyataan palsu dan "mungkin bisa mengurangi kerugian" yang ditimbulkan pada Pettifer dan keluarganya selama bertahun-tahun. Rincian lebih lanjut dibacakan di pengadilan tentang tuduhan palsu Pettifer melakukan aborsi.

Pernyataan itu mengatakan bahwa pada Oktober 1995, ketika negosiasi BBC dengan Diana untuk penampilannya di Panorama berada pada tahap kritis, sang putri menyampaikan pada pengacaranya, ia telah diberitahu Pettifer "telah dioperasi untuk aborsi" dan bahwa Diana akan "segera menerima sertifikat."


Terdengar Sebaliknya

Pangeran Charles dan Putri Diana saat melakukan lawatan ke Brasil pada tahun 1991 (AP Photo/Dave Caulkin, file)

Yang terdengar di Pengadilan Tinggi justru sebaliknya, yakni Pettifer "tidak berselingkuh dengan HRH The Prince of Wales, tidak mengandung anaknya, dan tidak melakukan aborsi." Setelah sidang, Direktur Jenderal BBC Tim Davie mengatakan perusahaan meminta maaf pada Pettifer, Pangeran Wales, serta Pangeran William dan Harry "atas cara Putri Diana ditipu dan dampak selanjutnya pada semua kehidupan mereka."

Ia menambahkan, "Sekarang kita tahu tentang cara mengejutkan wawancara itu diperoleh, saya telah memutuskan bahwa BBC tidak akan pernah menayangkan program itu lagi. Kami juga tidak akan melisensikannya secara keseluruhan atau sebagian ke penyiar lain."

Pettifer mengatakan ia kecewa "bahwa perlu tindakan hukum bagi BBC untuk mengakui kerugian serius yang saya alami," dalam sebuah pernyataan yang dilaporkan Sunday Times. Ia menyebut sebagai "salah satu dari banyak orang yang hidupnya terluka oleh cara licik pembuatan Panorama BBC dan kegagalan BBC berikutnya untuk menyelidiki pembuatan program dengan benar".

 


Sumber Kekecewaan

Putri Diana dan Pangeran Harry saat menghadiri VJ Day pada 19 Agustus 1995. (Johnny EGGITT / AFP)

Pettifer melanjutkan dengan mengatakan kesusahan yang dialami keluarga kerajaan adalah "sumber kekecewaan besar bagi saya." Ia  menambahkan, "Saya tahu secara langsung seberapa besar mereka terpengaruh saat itu, dan bagaimana program dan narasi palsu itu diciptakan telah menghantui di tahun-tahun setelahnya."

"Apalagi karena sampai sekarang masih banyak yang belum terjelaskan secara memadai tentang pembuatan program tersebut," tuturnya.

Disebutkan bahwa ada pembayaran lain yang berkaitan dengan program buatan 1995 itu pada mantan sekretaris pribadi Putri Diana, dan mantan produser. Sebuah penyelidikan tahun lalu yang dipimpin pensiunan hakim Lord Dyson menemukan bahwa wawancara itu diperoleh dengan menggunakan dokumen palsu dan bahwa BBC tidak memenuhi "standar integritas dan transparansi yang tinggi."

Laporan itu mengatakan Bashir telah berbohong berulang kali pada beberapa orang, termasuk di BBC. Bashir, yang menerima penghargaan industri untuk program Diana dan bekerja untuk ITV dan di Amerika Serikat, sebelumnya telah meminta maaf. Wartawan itu kembali ke BBC News pada 2016 dan jadi editor, tapi sekarang tidak lagi bekerja untuk perusahaan tersebut.

Infografis pewaris Kerajaan Inggris. (DI: Nurman Abdul Hakim/Bintang.com)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya