Liputan6.com, Jakarta - Entah apa yang ada di pikiran Gavin Gunning saat membela Dundee United pada laga Piala Skotlandia melawan Inverness Caledonian Thistle, September 2016.
Sang bek tiba-tiba memungut bola menggunakan tangan, sesuatu hal yang tabu dalam permainan. Dia kemudian membawa si kulit bundar meninggalkan lapangan.
Advertisement
Tidak berhenti sampai di situ, Gunning berjalan tanpa tujuan selama beberapa menit sebelum melempar bola. Dia lalu kembali masuk lapangan dan membaringkan diri di lapangan seakan sedang cedera.
Insiden ini menarik membuat suporter dan media kebingungan. Dundee United tidak mau tahu. Mereka memutus kontrak Gunning karena sang pemain enggan meminta maaf secara publik dan pergi secara terhormat.
Yang jelas peristiwa ini menodai hubungan baik kedua pihak. Gunning sempat jadi pilar Dundee United pada periode 2011-2014. Di kurun tersebut dia tampil pada 99 pertandingan di seluruh kompetisi.
Kariernya di sepak bola pun ikut berantakan. Terbiasa tampil di level tertinggi, dia sempat menjalani seleksi di Southend United sebelum dipinang Greenock Morton.
Gunning lalu pergi ke Inggris untuk membela klub-klub divisi rendah seperti Grimsby Town, Port Vale, Forest Green Rovers, Billericay Town, Solihull Moors, Gloucester City, dan Chesterfield.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Pemecatan Nyeleh
Kisah Gunning melanjutkan cerita-cerita unik pesepak bola yang kehilangan pekerjaan karena perilaku nyeleneh. Salah satunya Jeffrey de Visscher.
Meski, keputusan FC Emmen memecatnya pada 2012 karena bisa dimengerti sang pemain melanggar hukum sehingga ditangkap polisi.
Yang membuat tidak habis pikir adalah penyebab De Visscher ditahan. Dia masuk bui karena buang air sembarangan di tengah hutan.
Aparat menemukannya sedang jongkok di sisi kendaran dan dalam pengaruh alkohol di tengah malam. De Visscher langsung diamankan. Surat izin mengemudinya pun dicabut.
FC Emmen turut bertindak dan memberhentikannya beberapa bulan berselang.
Vonis ini sangat memengaruhi karier De Visscher. Dia harus menunggu setahun sebelum ada klub yang mau menggunakan jasanya.
SC Genemuiden mengontrak De Visscher pada 2013. Dia lalu pergi ke Rohda Raalte setahun berselang dan pensiun di 2016.
Advertisement
Gagal Cetak Penalti
Pesepak bola asal Venezuela Brendix Parra lain lagi. Dia sebenarnya tidak melakukan pelanggaran fatal yang mencoreng reputasi klub atau bersikap kurang profesional. Parra dipecat justru setelah berusaha mempersembahkan kemenangan bagi tim. Namun, manajemen berpandangan lain dan menilainya gegabah mengambil langkah berisiko.
Enam+00:54VIDEO: Diledek The Jakmania, Rafathar NangisParra tengah memperkuat klub Paraguay Independiente de Campo Grande pada babak pertama Copa Sudamericana 2019 melawan wakil Ekuador La Equidad.
Kedua tim terkunci pada skor 0-0 dalam dua leg. Untuk mencari pemenang, adu penalti terpaksa digelar.
Parra bertindak sebagai algojo ketiga. Dia coba mengecoh kiper lawan dengan melakukan Panenka, tendangan melambung pelan ke tengah gawang. Namun triknya mudah ditebak dan usahanya pun digagalkan. Independiente akhirnya tersisih karena kalah 3-4.
Pemain Venezuela tersebut jadi kambing hitam. Kontraknya dengan klub langsung diputus. "Manajemen memutuskan memberhentikan Parra setelah melihat bagaimana dia mengambil penalti," kata Presiden Independiente Eriberto Gamarra dilansir ESPN.
Nasib Parra tergolong tragis. Pasalnya, Jose Baez dan Reinaldo Benitez juga gagal menjalankan tugas sebagai eksekutor bagi Independiente.