Joe Biden Mengaku Baik-Baik Saja Meski Positif COVID-19

Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa dia "baik-baik saja" meskipun terinfeksi COVID-19.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 22 Jul 2022, 13:26 WIB
Presiden Amerika Serikat Joe Biden (AP)

Liputan6.com, Washington D.C - Presiden Amerika Serikat Joe Biden menyatakan bahwa dia "baik-baik saja" meskipun terinfeksi COVID-19.

"Terima kasih atas perhatian Anda," tulis Biden di Twitter.

Istrinya, Jill Biden, mentwit sebelumnya bahwa Biden merasa baik-baik saja, dengan beberapa gejala ringan, seperti dikutip dari laman Xinhua, Jumat (22/7/2022).

Ibu negara AS, yang kini berada di Detroit, Michigan, menambahkan bahwa dia negatif COVID-19 dan akan terus mengikuti panduan kesehatan masyarakat serta memakai masker.

Wakil Presiden AS Kamala Harris, yang bertemu dengan Biden pada Selasa kemarin, dinyatakan negatif pada hari Kamis. Kantornya mengatakan dia akan tetap menggunakan masker dan melanjutkan jadwalnya seperti yang direncanakan.

Sekretaris pers Gedung Putih Karine Jean-Pierre mengumumkan Kamis pagi bahwa Joe Biden, telah dites positif COVID-19 dan "mengalami gejala yang sangat ringan."

Biden bergabung dalam daftar pejabat yang tertular COVID-19.

Sudah vaksinasi COVID-19 dosis penuh dan dua kali booster, Biden kini telah mulai menggunakan Paxlovid, terapi antivirus yang diproduksi oleh Pfizer dan diberikan kepada pasien dengan COVID-19, menurut pernyataan dari Jean-Pierre.

"Dia akan mengisolasi diri di Gedung Putih dan akan terus menjalankan semua tugasnya secara penuh selama waktu itu," tambah Jean-Pierre.

Gedung Putih juga merilis memorandum dari dokter Biden, Dr. Kevin O'Connor, yang menulis bahwa presiden mengalami pilek, kelelahan, dan "batuk kering sesekali" yang dimulai pada Rabu malam. O'Connor mengatakan dia merekomendasikan Biden mengonsumsi Paxlovid.

Biden "akan terus bekerja dalam isolasi sampai hasil tes COVID-19-nya  negatif," kata Jean-Pierre. "Begitu negatif, dia akan kembali bekerja secara langsung."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Joe Biden Pertama Kali Positif COVID-19

Presiden Amerika Serikat Joe Biden berbicara tentang berakhirnya perang di Afghanistan dari Ruang Makan Negara Gedung Putih, Washington, Amerika Serikat, Selasa (31/8/2021). "Perang di Afghanistan sekarang sudah berakhir," kata Joe Biden. (AP Photo/Evan Vucci)

Mengutip situs whitehouse.gov, pihak Gedung Putih menyatakan akan memberikan pembaruan harian tentang status Presiden Joe Biden saat ia terus menjalankan tugas penuh kantornya ketika dalam masa isolasi mandiri.

"Sesuai protokol standar untuk setiap kasus positif di Gedung Putih, Unit Medis Gedung Putih akan menginformasikan semua kontak dekat Presiden pada hari ini, termasuk Anggota Kongres dan anggota pers yang berinteraksi dengan Presiden AS selama perjalanan kemarin," jelas pihak Gedung Putih dalam pernyataan tertulisnya.

Tes terakhir Joe Biden sebelumnya untuk COVID-19 adalah hari Selasa, 19 Juli 2022. Saat itu hasilnya negatif.

Ini adalah pertama kalinya Joe Biden dinyatakan positif terinfeksi Virus COVID-19.

Infeksi Joe Biden terjadi ketika AS melihat peningkatan kasus COVID-19 dan lebih dari 1 juta orang telah meninggal karena COVID-19 sejak pandemi dimulai.

Diagnosis positif Joe Biden terjadi kurang dari seminggu setelah kunjungannya ke Timur Tengah, di mana ia mengadakan pertemuan dengan para pemimpin dunia di Israel dan Arab Saudi. Saat berada di luar negeri, Biden terlihat berjabat tangan, mengepalkan tangan, dan memeluk pemimpin lainnya.

Gedung Putih saat ini sedang melakukan pelacakan kontak bagi mereka yang mungkin merupakan kontak dekat Biden, menurut seorang pejabat, sejak hasil tes COVID-19 positif. Rencananya kontak dekat akan diberitahu pada hari Kamis, termasuk anggota Kongres dan pers.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Presiden AS Sebelumnya Juga Positif COVID-19

Presiden AS Joe Biden memberikan reaksi atas penembakan SD di Texas. Penembakan itu adalah yang terburuk dalam sejarah Texas. Dok: VOA Indonesia

Sebelumnya, mantan Presiden AS Donald Trump juga dinyatakan positif terinfeksi Virus Corona COVID-19 saat menjabat. Trump akhirnya tinggal di Pusat Medis Angkatan Darat Walter Reed untuk dirawat karenanya.

Kasus terobosan COVID-19 – infeksi yang terjadi pada orang yang telah divaksinasi penuh – dimungkinkan dan diperkirakan, karena vaksin tidak 100 persen efektif. Namun, orang yang divaksinasi lalu positif COVID-19 kemungkinan tidak akan menunjukkan gejala atau mengalami penyakit yang jauh lebih ringan daripada jika mereka tidak divaksinasi.

Mayoritas kematian akibat COVID-19–sekitar 98 hingga 99 persen–terjadi pada orang yang tidak divaksinasi.

Biden awalnya dijadwalkan untuk melakukan perjalanan ke Wilkes-Barre, Pennsylvania, pada hari Kamis untuk pidato tentang pencegahan kejahatan, diikuti oleh penggalangan dana Komite Nasional Demokrat di Philadelphia. Dia juga dijadwalkan melakukan perjalanan ke Orlando dan Tampa, Florida, pada Senin. Tetapi Jean-Pierre mengatakan Biden akan mengisolasi di Gedung Putih "konsisten dengan pedoman CDC."

Biden telah meningkatkan keterlibatannya dengan publik selama setahun terakhir karena Gedung Putih telah mengubah pendekatannya terhadap pandemi. Pada hari Rabu, Biden melakukan perjalanan ke Somerset, Massachusetts, untuk sebuah acara tentang tindakan eksekutif iklim, di mana ia terlihat berjabat tangan dan menyapa hadirin di kerumunan luar.


Jejak COVID-19 di Pemerintahan Joe Biden

Presiden AS Joe Biden emosional saat membahas penembakan massal di sekolah dasar di Texas. Dok: VOA

Gelombang kasus COVID-19 juga terjadi di antara anggota Kabinet, staf Gedung Putih dan anggota Kongres dalam beberapa bulan terakhir.

Wakil Presiden Kamala Harris tertular COVID-19 awal tahun ini. Ia juga divaksinasi dosis lengkap dan booster ganda serta tidak mengalami gejala, menurut juru bicaranya Kirsten Allen.

Wakil presiden AS mengambil pengobatan antivirus coronavirus Paxlovid setelah berkonsultasi dengan dokternya, menurut Allen, dan hasi tesnya negatif pada 2 Mei, lalu meninggalkan isolasi.

Menteri Luar Negeri Antony Blinken dan penasihat kebijakan dalam negeri Gedung Putih Susan Rice adalah beberapa pejabat tinggi pemerintahan Biden yang pernah positif COVID-19 setelah White House Correspondents' Dinner di Washington pada bulan April.

Saat itu Presiden AS juga menghadiri acara tersebut dan menyampaikan sambutan. Semua dari sekitar 2.600 tamu diminta untuk divaksinasi sepenuhnya dan menunjukkan bukti tes negatif pada hari acara.

Menteri Pertahanan Lloyd Austin, second gentleman Doug Emhoff, Ketua DPR Nancy Pelosi, Sekretaris Perdagangan Gina Raimondo, Jaksa Agung Merrick Garland, mantan sekretaris pers Gedung Putih Jen Psaki dan beberapa lainnya juga telah dinyatakan positif dalam beberapa bulan terakhir.

Pejabat Gedung Putih telah mengakui bahwa ada kemungkinan Presiden Joe Biden pada suatu saat akan tertular COVID-19, tetapi telah menekankan tindakan pencegahan yang diambil untuk mencegah infeksi.

"Intinya adalah dia divaksinasi dan booster. Dia terlindungi dengan sangat baik. Dia memiliki protokol yang sangat baik di sekelilingnya untuk melindunginya dari infeksi. Tapi tidak ada yang 100%," kata koordinator tanggap COVID-19 Gedung Putih Dr. Ashish Jha.

Infografis Drama Tragis Korban Corona di Indonesia. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya