Volvo Lebarkan Sayap di Kendari, Bidik Pengusaha Tambang Konawe Utara

Perusahaan alat berat Volvo asal Swedia, melebarkan pasar hingga Sulawesi Tenggara sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di dunia.

oleh Ahmad Akbar Fua diperbarui 24 Jul 2022, 12:00 WIB
Perusahaan alat berat Volvo asal Swedia, melebarkan pasar hingga Sulawesi Tenggara sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di dunia.

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan alat berat asal Swedia, Volvo, mulai membidik konsumen Sulawesi Tenggara untuk sejumlah produk alat berat terbaru mereka. Produk alat berat ini, sudah hampir 50 tahun merebut pasar lokal Indonesia.

Pada peluncuran produk terbarunya di Kota Kendari, Kamis (21/7/2022), Volvo menampilkan dua unit alat excavator tipe EC200D dan EC210D kapasitas 20 ton. Keduanya, dinilai memiliki performa terbaik untuk pekerjaan pertambangan, perkebunan dan proyek konstruksi.

Presiden Direktur Volvo Indonesia Garrit Lambert menilai Wilayah Sultra, terutama Konawe Utara, merupakan pasar paling strategis. Selama ini, Volvo sudah berhasil menjual sekitar 200 unit excavator Volvo di wilayah Sulawesi Tenggara.

"Indonesia merupakan pasar strategis, sebab pertumbuhan ekonominya mencapai 5 persen, di Swedia bahkan hanya 1 persen lebih. Kondisi dan pencapaian pemerintah dan rakyat Indonesia yang memotivasi kami bekerja sama dengan pengusaha lokal disini," ujarnya.

Dia menjelaskan, Konawe Utara merupakan penghasil bijih nikel terbesar di dunia. Tanpa Konawe Utara, dunia akan kesulitan memproduksi mesin elektronik.

"Di negara asalnya Swedia, Volvo teruji saat dipakai bekerja pada cuaca ekstrem. Di sana, musim dingin, suhu bisa mencapai minus 30 derajat. Sedangkan musim panas, suhu mencapai 30 derajat lebih. Meskipun demikian, alat berat ini tetap menampilkan performa terbaik," katanya.

Menurutnya, mesin Volvo yang kuat sangat cocok digunakan di Indonesia yang memiliki suhu udara stabil. Terutama Konawe Utara dan daerah penghasil nikel lainnya, mesin alat berat ini bisa bekerja maksimal untuk membantu produksi bijih nikel.

Dalam memasarkan produk di Indonesia, Volvo bekerja sama dengan PT Indo Truck Utama. Perusahaan ini, sudah bekerjasama sekitar 30 tahun di Indonesia. Selama itu, Volvo terus mengembangkan kualitas produk dan pelayanan terbaik.

"Soal target penjualan alat berat Volvo Indonesia, tergantung seberapa besar pertumbuhan pasar di Indonesia. kami akan meelakukan yang terbaik untuk dengan upaya kami untuk menjual sebanyak banyaknya," pungkas Garrit.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Performa Alat Berat Volvo

Perusahaan alat berat Volvo asal Swedia, melebarkan pasar hingga Sulawesi Tenggara sebagai salah satu penghasil nikel terbesar di dunia.

Kepala Cabang PT Indotruck Utama Robert Wuisan, menyatakan, perusahaannya sudah mendistribusikan alat berat Volvo pada hampir semua propinsi di Indonesia. Dia menjelaskan, dari Sorong hingga Aceh, Volvo sudah memiliki showroom.

"Sejak 2020, wilayah Kalimantan, Sulawesi, Maluku perusahaan kami tangani soal distribusi," ujar Robert.

Merek buatan Eropa, menurut Robert lebih baik kualitasnya dibanding negara lainnya. Menurutnya, Volvo selama ini memasarkan barang diiringi peningkatan kualitas.

Dia mengatakan, Volvo yang akan dipasarkan di wlayah Sultra terutama untuk pekerja pertambangan dan konstruksi, yakni tipe EC200D dan EC210D.

"Target kami kalau bisa 500 sampai 600 unit di Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah," ujarnya.

Produk yang diluncurkan di Sulawesi Tenggara, menurut Robert sangat sesuai untuk pekerjaan pertambangan, kebun sawit dan konstruksi. Untuk produk jenis ini, menurutnya Volvo sudah menyesuaikan kekuatan dan model kerja mesin.

Dia menjelaskan, misalnya, kalau mesin alat berat hanya dipakai untuk hanya menggali, bisa disesuaikan kekuatannya. Sudah ada tombol-tombol yang bisa mengatur kekuatan mesin untuk pekerjaan menggali, menimbun atau meratakan lahan.

"Asal operator sanggup bekerja 24 jam, mesin Volvo tetap prima digunakan sepanjang hari," ujarnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya