Kemenparekraf Dukung PKT Kembangkan Wisata dan Ekonomi Kreatif di Bontang

PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar Management Goes to Community bertajuk Senam Sehat Karyawan Bersama Warga Guntung (Semawar Guntung) di lamin adat Kutai Guntung.

oleh Liputan6.com diperbarui 22 Jul 2022, 20:28 WIB
Pupuk Kaltim mencanangkan inovasi pemanfaatan limbah Fly Ash & Bottom Ash (FABA) yang dapat digunakan sebagai material substitusi seperti batako, paving blok, stabilisasi tanah serta pemanfaatan lainnya. (Dok PKT)

Liputan6.com, Jakarta Monitoring pengembangan pembinaan program Guntung Eco Culture Sport Tourism (GECST), PT Pupuk Kalimantan Timur (PKT) gelar Management Goes to Community bertajuk Senam Sehat Karyawan Bersama Warga Guntung (Semawar Guntung) di lamin adat Kutai Guntung, Rabu (20/7/2022).

Hadir pada kesempatan itu Wali Kota Bontang Basri Rase, Ketua DPRD Bontang Andi Faizal Sofyan Hasdam, Direktur Pengembangan Destinasi II Kemenparekraf Wawan Gunawan, serta Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian. Selain senam bersama, kegiatan turut diisi pemeriksaan kesehatan gratis dan pemberian makanan bergizi bagi masyarakat, serta bantuan sarana prasarana senilai Rp200 juta, bagi Forum Komunikasi Pengembangan Pariwisata (FKPP) Guntung untuk program GECST.

Direktur Keuangan dan Umum PKT Qomaruzzaman, mengatakan pembinaan program GECST ini salah satu bentuk keseriusan PKT dalam mendorong pengembangan potensi wisata Kota Bontang, setelah keberhasilan pembinaan program Better Living in Malahing selama lima tahun.

Dimana Better Living in Malahing masuk menjadi 100 destinasi wisata nasional, sehingga pengembangan potensi lainnya ditindaklanjuti PKT melalui program GECST agar pariwisata Bontang semakin tumbuh dan berkembang.

"Program GECST merupakan kesinambungan pembinaan sektor pariwisata yang digagas PKT setelah Better Living in Malahing, dan akan dijalankan dalam lima tahun kedepan," ujar Qomaruzzaman, Jumat (22/7/2022).

Berkaca pada Better Living in Malahing, pengembangan potensi wisata budaya dan olahraga pada program GECST juga akan diikuti dengan peningkatan kapasitas sumberdaya manusia dengan mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat.

Hal ini ditindaklanjuti dengan pembentukan FKPP Kelurahan Guntung, sebagai pengelola GECST yang dibekali berbagai keterampilan disamping penguatan infrastruktur penunjang dan fasilitas wisata di Kelurahan Guntung.

"Selain pengembangan potensi wisata, masyarakat pun bisa lebih berdaya dengan berbagai keterampilan. Seperti Better Living in Malahing yang kini masyarakatnya bisa mandiri, hal ini juga akan menjadi goals GECST," tambah Qomaruzzaman.

 


Menyambut IKN

Kementerian PUPR mempercepat pembangunan Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara. Bendungan Salah satu fungsi bentungan ini untuk mencegah banjir di IKN Nusantara (Dok PUPR)

Menurut Qomaruzzaman, pengembangan potensi wisata juga target PKT untuk kesiapan menyambut Ibu Kota Negara (IKN), agar Bontang sebagai kawasan penyangga memiliki destinasi unggulan yang dapat menarik minat wisatawan serta mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap daerah dan pembangunan masyarakat. Apalagi potensi wisata

"Saat IKN berjalan, maka pariwisata Bontang akan menjadi destinasi nasional. Makanya kita perlu menyiapkan sejak awal, dan nanti tinggal pengembangan untuk keberlanjutannya. Hal ini disikapi serius PKT agar potensi pariwisata kita menjadi unggulan di Kaltim," terang Qomaruzzaman.

Wali Kota Bontang Basri Rase, pun mengatakan Kelurahan Guntung telah dicanangkan sebagai salah satu kampung adat dan wisata di Kota Bontang, yang terus didorong Pemerintah untuk dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata unggulan. Apalagi dengan pesta adat Erau Pelas Banua yang rutin digelar tiap tahun, menjadi potensi Kelurahan Guntung yang bisa dimaksimalkan untuk menarik minat wisatawan.

"Pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif merupakan salah satu program prioritas Pemkot Bontang, untuk mengoptimalkan potensi daerah. Gayung bersambut, hal ini didukung penuh PKT untuk pengembangan Kelurahan Guntung dengan konsep wisata budaya dan olahraga," ujar Basri.

Sejalan dengan itu, Pemerintah juga tengah mendorong pertumbuhan UMKM agar lebih maju dan berdaya saing, sehingga kedepan Bontang sebagai kawasan penyangga IKN mampu menjadi sentra UMKM di Kalimantan Timur. Hal ini melihat banyaknya potensi yang bisa dikembangkan, baik dari sektor makanan dan minuman olahan, kerajinan batik hingga sepatu dan tas lokal yang mulai diseriusi pelaku UMKM lokal Bontang.

"Upaya ini juga kami lihat dari PKT, yang selama ini banyak membina pelaku UMKM di berbagai bidang. Salah satunya batik lokal yang juga dikembangkan untuk kemandirian warga Malahing, hingga kini bisa memproduksi sendiri dengan kualitas yang sangat baik.

 


Harus Kolaborasi

Titik Nol IKN Nusantara yang kini disulap menjadi lebih cantik. (foto: Abdul Jalil)

Wakil Ketua Komisi X DPR RI Hetifah Sjaifudian, mengapresiasi langkah PKT dalam mendorong pengembangan potensi wisata daerah yang direalisasikan melalui Guntung Eco Culture Sport Tourism, maupun Better Living in Malahing yang saat ini mampu menciptakan kemandirian masyarakat di pesisir Bontang.

Menurut dia, pengembangan potensi pariwisata dan ekonomi kreatif sudah sepatutnya dikembangkan sejak dini, melalui kolaborasi multipihak seperti halnya PKT dengan Pemkot Bontang.

"Dari kolaborasi ini, kita harus optimis jika Bontang dalam beberapa tahun kedepan bisa menjadi kota unggulan untuk pariwisata daerah dan ekonomi kreatif," ujar Hetifah.

Dijelaskannya, kunci dari keberhasilan pariwisata tidak hanya dilihat dari sisi keindahan alam dan potensi yang dimiliki, tapi juga kontribusinya bagi ekonomi masyarakat setempat. Hal ini kata dia, juga terlihat dari GECST dan Better Living in Malahing binaan PKT, yang turut mengedepankan aspek pemberdayaan masyarakat melalui serangkaian pelatihan dan peningkatan kapasitas masyarakat masa pembinaan.

Begitu juga untuk kemajuan UMKM dalam kerangka ekonomi kreatif, tidak sekadar dinilai dari pendapatan pelaku usaha dari tiap sektor. Tapi juga turut dibarengi nilai tambah seperti transfer knowledge, aspek budaya, intelektualitas, riset dan sentuhan lain yang mengarah kepada kreativitas serta inovasi yang bisa dikembangkan.

"Maka dari itu pembinaan penting dilakukan, agar kapasitas masyarakat dalam pengelolaan pariwisata dan UMKM bisa memberikan nilai tambah yang sesuai dengan konsep ekonomi kreatif," lanjut Hetifah.

Dirinya pun berharap kolaborasi antara PKT dengan Pemkot Bontang serta masyarakat dalam pengembangan pariwisata dan ekonomi kreatif, bisa terus ditingkatkan agar mampu membina lebih banyak sektor. Terlebih sumberdaya manusia penggerak pariwisata dan ekraf tidak bisa begitu saja muncul, tanpa harus diasah dan dilatih untuk pengembangan kapasitas.

"Untuk itu, kolaborasi antara PKT dengan Pemkot Bontang yang selama ini terjalin bisa terus ditingkatkan, agar Bontang kedepan mampu mewujudkan cita-cita sebagai kawasan penyangga IKN yang unggu di bidang pariwisata dan ekraf," pungkas Hetifah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya