Liputan6.com, Jakarta - Sejumlah jemaah haji yang tiba di Indonesia dilaporkan terpapar Covid-19 setelah dilakukan skrining dengan antigen dan dilanjutkan dengan tes PCR. Jemaah yang berada di Makkah dan Madinah diminta untuk tetap mematuhi protokol kesehatan seperti menggunakan masker.
"Jadi untuk itu upaya kita dari sisi promkes (promosi kesehatan) tentu harus lebih banyak yang intinya penggunaan masker. Pokoknya penggunaan masker harus tetap dijalankan. Bukan apa-apa nanti setelah pulang supaya tidak ada temuan kasus Covid. Itu upaya-upaya kita untuk melakukan deteksi misal ada jemaah yang sakit demam setidaknya sudah harus kita cek dari awal," kata Wakil Kepala Bidang Kesehatan Arab Saudi Indro Murwoko, Jumat 22 Juli 2022.
Advertisement
Dia menerangkan, menjalankan ibadah haji di masa pandemi Covid-19 memang berisiko. Kasus virus Corona di Tanah Air juga masih terbilang masih tinggi.
"Tapi memang kita lakukan skrining awal dengan PCR sebelum keberangkatan. Dalam pelaksanaannya kita juga berinteraksi dengan berbagai negara lain, jemaah-jemaah haji tentu tidak menutup kemungkinan ada infeksi Covid-19. Tapi itupun harus dilihat kalau infeksinya tanpa gejala atau gejala ringan sepertinya mirip flu saja," kata dia.
Indro mengatakan, jemaah yang sudah divaksin dua kali diharapkan bisa terlindungi dari Covid-19.
Antisipasi
Indro mengatakan, jemaah yang pulang ke Indonesia dilakukan tes antigen untuk antisipasi dan upaya skrining awal bila ada jemaah tersebut terpapar Covid-19. Menurut dia, sesuai dengan SE satgas, skrining awal sebenarnya dilakukan dengan PCR bagi yang ada gejala. Bagi yang tidak bergejala dilakukan tes antigen.
"Kemudian memang beberapa dari yang reaktif antigen dilakukan PCR tapi angka pastinya belum tahu karena itu di update terus setiap haritapi itu tanpa gejala atau gejala ringan kemudian yang dilakukan adalah isolasi mandiri di daerah masing-masing," kata Indro.
Advertisement
Tetap Prokes
Dia pun meminta jemaah tetap menjalankan protokol kesehatan dan diperkuat. Karena sesuai pola penyakit jemaah, kalau sudah bergeser ke Madinah, gelombang kedua itu yang banyak adalah batuk pilek.
"Dan itu siapa yang tahu itu batuk pilek atau Covid. Tidak musim Covid-19 pun batuk pilek tinggi terus di gelombang kedua terutama setelah pasca Armuzna," tandas Indro.