Komitmen Jaga Lingkungan, Pembiayaan BRI ke Sektor Berkelanjutan Capai Rp639 Triliun

BRI berkomitmen mewujudkan sustainable finance.

oleh Fachri pada 23 Jul 2022, 08:05 WIB
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Liputan6.com, Jakarta Seperti diketahui, tingkat kesadaran masyarakat terhadap perubahan iklim meningkat. Hal ini tidak terlepas dari dampak pemanasan global yang terus mengkhawatirkan. 

Merujuk pada laporan Swiss Re Institute 2021, pada 2050 ekonomi global diprediksi dapat tergerus sebesar 18% jika negara-negara terus menggenjot pertumbuhan tanpa memperhatikan perubahan iklim. Bahkan, secara khusus, ekonomi Asia Tenggara dapat terancam anjlok 37,4%.

Menjawab hasil laporan tersebut BRI berkomitmen mewujudkan sustainable finance atau pembiayaan berkelanjutan. Dengan demikian, diharapkan dapat mendorong penyaluran kredit kepada industri ramah lingkungan.

BRI juga terus mengupayakan penerapan keuangan berkelanjutan di Indonesia dan menerapkan prinsip ESG atau Environmental (lingkungan), Social (sosial), dan Governance (tata kelola perusahaan) dalam korporasi.

Terkait hal ini, analis pasar modal Hans Kwee mengungkapkan, bank yang bergerak di sektor jasa keuangan, memiliki kesempatan menyalurkan pembiayaan berkelanjutan.

“Infrastruktur energi berkelanjutan yang belum optimal ini sebenernya ada potensi kredit dan membutuhkan dana dari bank,” katanya. 

Menurutnya, portofolio pembiayaan berkelanjutan juga akan menjadi sentimen positif bagi emiten perbankan.

"Investor saat ini, khususnya global, terlihat mulai mengkhawatirkan untuk menempatkan uangnya di perusahaan yang memiliki banyak eksposur ke proyek tidak ramah lingkungan," tambahnya.


Komitmen BRI

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI

Sementara itu, BRI sendiri terus menunjukkan komitmennya terhadap keberlanjutan bisnis. Tercatat, BRI telah memiliki portofolio kredit yang besar terhadap pembiayaan berkelanjutan.

Per Maret 2022, BRI telah menyalurkan pembiayaan ke sektor usaha berkelanjutan (ESG) hingga Rp639 triliun atau 65% dari total kredit. Selain itu, perseroan juga membiayai sejumlah proyek berwawasan lingkungan dengan total nilai Rp71,5 triliun.

Tak hanya itu, belum lama ini BRI juga menawarkan green bond senilai Rp5 triliun. Obligasi berwawasan lingkungan ini bahkan mengalami kelebihan pesanan atau oversubscribed hingga 4,4 kali dengan rincian investor domestik mencapai Rp21,84 triliun dan investor luar negeri Rp1,12 triliun.

Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan, ke depannya perseroan sangat mungkin dan terbuka peluang untuk kembali menerbitkan instrumen yang berbasis Green Economy atau ESG.

“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat dan investor untuk membeli instrumen-instrumen yang didasarkan pada aspirasi BRI dalam merealisasikan Green Economy. BRI akan terus memperkuat implementasi ESG dari sisi pendanaan yang disebut ESG Fund atau ESG Liabilities,” ungkapnya.

Pada kesempatan lain, Kepala Riset Samuel Sekuritas Suria Darma juga mengatakan bahwa penerbitan green bond akan menjadi tren seiring dengan kebutuhan dana jumbo untuk proyek berkelanjutan. 

“Prospeknya besar, karena ke depan pendanaan yang terkait dengan lingkungan atau ESG semakin diminati khususnya oleh investor-investor yang mementingkan pendanaan atau investasi yang mereka lakukan juga terkait dengan ESG,” katanya.

 

(*)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya