Tower Bersama Infrastructure Buyback 679,70 Juta Saham TBIG

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) akan membeli sebanyak-banyaknya 679.709.900 lembar saham dalam rangka buyback saham.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 23 Jul 2022, 14:34 WIB
Petugas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan rutin tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) berencana melakukan pembelian kembali saham atau buyback.

Dalam aksi tersebut, perseroan akan membeli kembali sebanyak-banyaknya 679.709.900 lembar saham atau setara 3 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan. Nilai nominal dari saham-saham yang akan dibeli yakni Rp 20 per lembar. Sehingga nilai nominal saham yang akan dibeli kembali sebanyak-banyaknya sebesar Rp 13, 6 miliar.

Perkiraan biaya yang akan dikeluarkan untuk aksi ini adalah sebanyak-banyaknya 0,15 persen dari nilai saham yang akan dibeli kembali. Buyback saham perseroan akan dilaksanakan selama periode tiga bulan. Terhitung sejak 25 Juli-24 Oktober 2022.

Pembelian kembali saham perseroan akan dilakukan dengan harga yang dianggap baik dan wajar oleh pasar. Pada perdagangan Jumat, 22 Juli 2022, saham TBIG ditutup naik 30 poin atau 0,96 persen ke posisi 3.150 per saham. Secara year to date (ytd), saham TBIG telah naik 100 poin atau 3,28 persen.

"Pada saat ini harga saham perseroan tidak mencerminkan kondisi fundamental dan prospek perseroan. Pembelian kembali saham ini diharapkan dapat menjaga stabilitas harga saham di masa yang akan datang,” tulis manajemen, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa efek Indonesia (BEI), Sabtu (23/7/2022).

Tower Bersama Infrastructure yakin pelaksanaan rencana pembelian kembali saham tidak berpengaruh terhadap pendapatan perseroan. Mengingat perseroan memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk melakukan pembelian kembali saham, bersamaan dengan menjalankan kegiatan usaha perseroan. Termasuk kebutuhan belanja modal.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja Kuartal I 2022

Wisatawan melakukan telepon di dekat tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) membukukan kinerja positif sepanjang kuartal I 2022. PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mencatat pertumbuhan pendapatan dan laba bersih.

Mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Kamis (26/5/2022), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk meraih pendapatan Rp 1,64  triliun selama tiga bulan pertama 2022. Pendapatan perseroan tumbuh 15,42 persen jika dibandingkan kuartal I 2021 sebesar Rp 1,42 triliun.

Jika kuartal ini disetahunkan, total pendapatan dan EBITDA Perseroan mencapai Rp 6,56 triliun dan Rp5,73 triliun.

Beban pokok pendapatan perseroan naik 20,7 persen menjadi Rp 405,71 miliar pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 336,02 miliar.

Dengan demikian, laba kotor perseroan menguat 13,7 persen menjadi Rp 1,23 triliun selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 1,08 triliun. Beban usaha bertambah 5,6 persen dari Rp 104,85 miliar pada kuartal I 2021 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 110,74 miliar.

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk mencatat laba bersih periode berjalan Rp 430,19 miliar, atau tumbuh 51,40 persen pada kuartal I 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 284,14 miliar.

Dengan demikian, perseroan mencatat laba bersih per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemegang saham biasa entitas induk sebesar Rp 19,91 selama tiga bulan pertama 2022 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 12,75.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Pertumbuhan Organik

Sebuah tower terlihat di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Perseroan mencatat ekuitas naik menjadi Rp 10,24 triliun pada kuartal I 2022 dari periode Desember 2021 sebesar Rp 9,78 triliun. Total liabilitas perseroan turun menjadi Rp 31,91 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 32,08 triliun.

Perseroan membukukan aset naik menjadi Rp 42,15 triliun pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 41,87 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 719,83 miliar pada Maret 2022 dari Desember 2021 sebesar Rp 629,12 miliar.

Perseroan memiliki 39.557 penyewaan dan 20.871 sites telekomunikasi per 31 Maret 2022. Sites telekomunikasi milik Perseroan terdiri dari 20.760 menara telekomunikasi dan 111 jaringan DAS. Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 39.446, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) Perseroan menjadi 1,90x.

"Dengan senang hati kami melaporkan kuartal yang kuat lagi untuk pertumbuhan organik, dengan penambahan 764 penyewaan kotor yang terdiri dari 377 sites telekomunikasi dan 387 kolokasi. Penambahan penyewaan bersih dari Group lebih rendah untuk kuartal ini terutama karena penghentian sewa dari Sampoerna Telecom,”  ujar CEO Tower Bersama Infrastructure Hardi Wijaya Liong, dakan keterangan tertulis.


Total Pinjaman

Petugas PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG) melakukan perawatan rutin tower di Kepulauan Seribu, Rabu, 18/9/2019). PT TBIG memiliki 26.713 penyewaan dan 15.344 site telekomunikasi tersebar di seluruh indonesia, ditargetkan akan menambah 3000 penyewaan di tahun 2019. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Per 31 Maret 2022, total pinjaman kotor (gross debt) Perseroan, jika bagian pinjaman dalam mata uang USD yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp27.730 miliar dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp4.211 miliar.

Dengan saldo kas yang mencapai Rp720 miliar, total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp27.010 miliar dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) Perseroan menjadi Rp3.491 miliar. Menggunakan EBITDA kuartal pertama 2022 yang disetahunkan, rasio pinjaman bersih terhadap EBITDA adalah 4,7x.

CFO Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso menuturkan, pada Maret 2022, perseroan mengakses pasar obligasi Rupiah melalui program Obligasi Rupiah Berkelanjutan V dan mengumpulkan total Rp2,2 triliun obligasi lokal.

"Mengakses pasar obligasi Rupiah dan USD memungkinkan kami untuk meningkatkan proporsi utang dengan bunga tetap kami, dan setelah penerbitan obligasi terakhir, lebih dari 85 persen  utang kami adalah obligasi berbunga tetap dengan mata uang lokal dan asing, yang diukur pada akhir kuartal pertama,” ujar dia.

Adapun perseroan mempertahankan struktur utang konservatif  yang sepenuhnya dilindung nilai, dengan sumber pendanaan yang terdiversifikasi, dan ketersediaan komitmen yang cukup besar.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya