Saham TOTO Menguat Terbatas pada Jumat 22 Juli 2022

Penguatan saham TOTO terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau pada Jumat, 22 Juli 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 23 Jul 2022, 15:45 WIB
Pekerja melintas di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI, Jakarta, Senin (3/1/2022). Pada pembukan perdagagangan bursa saham 2022 Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) langsung menguat 7,0 poin atau 0,11% di level Rp6.588,57. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Saham PT Surya Toto Indonesia Tbk (TOTO) berada di zona hijau pada penutupan perdagangan saham Jumat, 22 Juli 2022.

Mengutip data RTI, saham TOTO menguat tipis 0,74 persen ke posisi Rp 272 per saham. Saham TOTO dibuka stagnan Rp 270 per saham. Saham TOTO berada di level tertinggi Rp 278 dan terendah Rp 272 per saham. Total frekuensi perdagangan 79 kali dengan volume perdagangan 1.487 saham. Nilai transaksi Rp 40,2 juta.

Penguatan saham TOTO terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang menghijau jelang akhir pekan. IHSG menguat 0,33 persen ke posisi 6.886,96. Indeks LQ45 menanjak 0,26 persen ke posisi 974,04. Sebagian besar indeks acuan menghijau.

Jelang akhir pekan, sebanyak 288 saham menguat dan 213 saham melemah. 187 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.094.688 kali dengan volume perdagangan 21,4 miliar saham.

Nilai transaksi harian saham Rp 10,9 triliun. Mayoritas sektor saham menguat. Indeks sektor saham teknologi memimpin penguatan dengan naik 2,86 persen.

Sepanjang 2022, saham TOTO menguat 23,64 persen ke posisi Rp 272 per saham. Saham TOTO berada di level tertinggi Rp 340 dan terendah Rp 200 per saham. Total volume perdagangan saham 100.237.400 saham. Nilai transaksi Rp 25,9 miliar. Total frekuensi perdagangan 24.429 kali.

Pemegang saham Surya Toto Indonesia per 30 Juni 2022 berdasarkan data RTI antara lain Toto Limited sebesar 37,90 persen, Multifortuna Asindo sebesar 29,51 persen, Suryaparamitra Abadi sebesar 25,05 persen, masyarkakat 7,54 persen.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Kinerja IHSG pada 18-22 Juli 2022

Pekerja mengamati pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di salah satu perusahaan Sekuritas, Jakarta, Rabu (14/11). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berhasil bertahan di zona hijau pada penutupan perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melonjak pada periode 18-22 Juli 2022. Penguatan IHSG ditopang dari sentimen positif data ekonomi Indonesia dan harga komoditas.

Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (23/7/2022), IHSG melejit 3,53 persen ke posisi 6.886,96 pada pekan ini dari pekan lalu 6.651,90. Kapitalisasi pasar bertambah 3,37 persen menjadi Rp 9.067,93 triliun. Kapitalisasi pasar naik sekitar Rp 295 triliun dari pekan lalu Rp 8.772,66 triliun.

Adapun peningkatan signifikan terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian yang mencapai Rp 11,72 triliun. Rata-rata nilai transaksi harian itu naik 12,82 persen dari pekan lalu Rp 10,39 triliun. Rata-rata frekuensi harian bursa naik 11,82 persen menjadi 1.123.557 transaksi dari 1.004.832 transaksi pada penutupan pekan lalu.

Rata-rata volume transaksi harian bursa juga meningkat 6,43 persen menjadi 18,75 miliar saham dari 17,61 miliar saham pada penutupan perdagangan pekan sebelumnya.

Pada Jumat, 22 Juli 2022, investor jual saham Rp 379,62 miliar. Sepanjang 2022, investor asing membukukan aksi beli Rp 56,94 triliun.

 


Prediksi IHSG

Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, pergerakan IHSG didominasi pergerakan dan sentimen bursa global. Hal ini seiring laba perusahaan di Amerika Serikat cenderung berkinerja baik. “Selain itu, pergerakan harga komoditas juga turut mempengaruhi pergerakan IHSG,” kata dia saat dihubungi Liputan6.com.

Dari dalam negeri, rilis data ekonomi seperti surplus neraca perdagangan pada Juni 2022, suku bunga acuan bertahan di 3,5 persen dan ada kebijakan pungutan ekspor crude palm oil (CPO) bayangi IHSG.

Pada pekan depan, Herditya prediksi, IHSG berpeluang naik terbatas dengan kisaran support 6.800 dan resistance 6.940.

“Untuk sentimen akan ada FOMC Meeting yang kami perkirakan kurang lebih akan mempengaruhi pergerakan IHSG,” kata dia.

Ia menambahkan, secara konsensus dapat diketahui The Federal Reserve atau the Fed akan meningkatkan kembali suku bunga acuannya. Selain itu, untuk rilis laporan keuangan emiten di Indonesia diperkirakan juga dapat mempengaruhi pergerakan emitennya.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Pencatatan Saham dan Obligasi

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Selama sepekan ini, terdapat dua  pencatatan perdana saham, yaitu PT Dewi Shri Farmindo Tbk (DEWI) yang tercatat pada Senin, 18 Juli 2022 sebagai Perusahaan Tercatat ke-26 di BEI pada  2022.

DEWI bergerak pada sektor Consumer Non-Cyclicals dengan sub sektor Food & Beverage. Adapun industri dari DEWI adalah Agricultural Products dengan sub industri fish, meat, & poultry.

Kemudian pada Rabu, 20 Juli 2022 PT Tera Data Indonusa Tbk (AXIO) sebagai Perusahaan Tercatat ke-27 2022 resmi melantai di BEI. AXIO merupakan perusahaan yang bergerak pada sektor Technology dengan sub sektor Technology Hardware & Equipment. Adapun Industri dan sub industri AXIO adalah Computer Hardware. DEWI dan AXIO tercatat pada Papan Pengembangan BEI.

Selain pencatatan perdana saham, pada pekan ini terdapat pula pencatatan tiga  obligasi di BEI. Diawali pada Senin, 18 Juli 2022, PT Medikaloka Hermina Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan I Medikaloka Hermina Tahap II Tahun 2022 dengan nilai nominal sebesar Rp 100 miliar.  

PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) memberikan peringkat idAA (Double A) untuk obligasi ini, sedangkan yang bertindak sebagai Wali Amanat adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

Kemudian pada Selasa, 19 Juli 2022, PT Duta Anggada Realty Tbk menerbitkan Obligasi Berkelanjutan III Duta Anggada Realty Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI dengan nilai nominal sebesar Rp 300 miliar.

Hasil pemeringkatan dari PT Kredit Rating Indonesia untuk Obligasi adalah irBBB+ (Triple B Plus). PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk bertindak sebagai Wali Amanat dalam emisi ini.


Total Emisi Obligasi

Pengunjung melintas di papan elektronik yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Jakarta, Rabu (15/4/2020). Pergerakan IHSG berakhir turun tajam 1,71% atau 80,59 poin ke level 4.625,9 pada perdagangan hari ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menerbitkan Obligasi Berwawasan Lingkungan Berkelanjutan I Bank BRI Tahap I Tahun 2022 yang resmi dicatatkan di BEI pada Kamis, 21 Juli 2022. Obligasi tersebut bernilai Rp 5 triliun dengan peringkat idAAA (Triple A) yang ditetapkan oleh PEFINDO. PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk menjadi Wali Amanat dalam emisi ini.

Dengan pencatatan obligasi tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang 2022 adalah 69 emisi dari 54 emiten senilai Rp85,48 triliun.

Sedangkan secara keseluruhan total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 493 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp439,72 triliun dan USD47,5 juta, diterbitkan oleh 121 Emiten. Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 154 seri dengan nilai nominal Rp4.869,64 triliun dan USD211,84 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 10 emisi senilai Rp4,03 triliun.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya