Obor ASEAN Para Games dan Kisah Api Abadi Mrapen Grobogan yang Pernah Padam

Api abadi Mrapen diketahui sempat padam 25 September 2020 dan berdasarkan keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan

oleh Liputan6.com diperbarui 24 Jul 2022, 20:00 WIB
Pemindahan api dari sumber api abadi di Mrapen ke sebuah obor untuk kemudian dibawa marathon ke Candi Mendut. (foto: liputan6.com/edhie prayitno ige)

Liputan6.com, Grobogan - Pelaksanaan ASEAN Para Games 2022 ditandai dengan pengambilan api pertama torch relay (pawai obor) di Api Abadi Mrapen, Desa Manggarmas, Kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah, Sabtu.

Pengambilan api pertama pawai obor APG 2022 ini dilakukan Direktur III Bidang Pendukung Pertandingan Indonesia National Paralympic Organization Comittee (INASPOC), Hendri Oka.

Secara estafet, obor diserahkan kepada Sekda Jateng Sumarno dan Bupati Grobogan Sri Sumarni, sebelum dibawa Solikhan, atlet renang asal Grobogan yang meraih medali emas di ajang Pekan Paralimpic Provinsi (Peparprov) Provinsi Jateng 2018.

Obor daru api abadi Mrapen dikirab bersama rombongan pembawa api obor ASEAN Para Games Solo 2022 yang akan melintasi empat kota.

"Rombongan pembawa api obor dari Grobogan menuju Kota Semarang, kemudian dilanjutkan menuju Sukoharjo, Karanganyar, dan berakhir di Solo. Kirab api obor dijadwalkan 23 hingga 24 Juli 2022," kata Direktur III Bidang Pendukung Pertandingan Indonesia National Paralympic Organization Comittee (INASPOC) Hendri Oka seusai penyalaan obor ASEAN Para Games di Api Abadi Mrapen Grobogan.

Ia berharap pengambilan api obor tersebut menjadi penyemangat para atlet tuan rumah untuk bisa meraih juara.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Momen Penting di Api Abadi Mrapen

Api Abadi Mrapen ini, kata dia, merupakan salah satu tempat historis yang ada di Indonesia. Sudah tak terhitung berapa banyak momen penting dan bersejarah yang diawali dari tempat ini.

Sekda Jateng Sumarno mengungkapkan dipilihnya Jateng oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga sebagai tempat penyelenggaraan ASEAN Para Games Solo 2022 ke-11 merupakan sebuah kehormatan, karena ajang multicabang ini selain kegiatan olahraga juga merupakan wadah apresiasi bagi kaum difabel untuk memperoleh hak-hak mereka.

"Jika berbicara tentang kesetaraan, melalui even ini kita memberikan hak-hak difabel sesuai porsinya," ujarnya, dikutip Antara.

Penyandang difabel, kata dia, tidak menginginkan adanya belas kasihan karena mereka juga menginginkan kemandirian jika fasilitas yang dibutuhkan mereka terpenuhi.

"Kesempatan ini juga menjadi ajang untuk mensosialisasikan kepada masyarakat bahwa ada hak-hak yang harus dipenuhi untuk kaum difabel, seperti sarana dan prasarana umum," katanya.

ASEAN Para Games 2022 yang rencananya digelar 30 Juli - 6 Agustus 2022 di Provinsi Jateng, melibatkan empat lokus, yakni Kabupaten Grobogan, Surakarta, Sukoharjo, dan Karanganyar.


Sekilas Api Abadi Mrapen Grobogan

Api Abadi Mrapen (Sumber: jatengprov.go.id)

Mengutip berbagai sumber, Api Abadi Mrapen adalah sebuah kompleks yang terletak di desa Manggarmas, kecamatan Godong, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah. Kawasan ini terletak di tepi Jl. Purwodadi-Semarang, berjarak 26 km dari Kota Purwodadi.

Kompleks api abadi Mrapen merupakan fenomena geologi alam berupa keluarnya gas alam dari dalam tanah yang tersulut api sehingga menciptakan api yang tidak pernah padam walaupun turun hujan sekalipun.

Selain api abadi, di komplek tersebut juga terdapat kolam dengan air mendidih yang konon dapat dipergunakan untuk mengobati penyakit kulit, serta batu bobot yang konon apabila seseorang dapat mengangkatnya maka yang mengangkat tersebut akan mendapatkan keinginannya.

Banyak peristiwa besar mengambil api dari kompleks api abadi Mrapen sebagai sumber obornya, misalnya Pesta Olahraga GANEFO I pada tanggal 1 November 1963, serta PON X tahun 1981 dan PON XIV tahun 1996.

Api abadi dari Mrapen juga digunakan untuk obor upacara hari raya Waisak. Api abadi Mrapen juga dimanfaatkan untuk berlangsung nya Asian Games 2018.

Api abadi Mrapen diketahui padam sejak 25 September 2020 dan berdasarkan keterangan Kasi Energi Dinas ESDM Wilayah Kendeng Selatan kala itu, Sinung Sugeng Arianto. Sebelum padam, sempat ada semburan air bercampur gas saat pengeboran sumur yang berlokasi tak jauh dari Mrapen.

Namun, beberapa waktu kemudian, dengan berbagai upaya api abadi ini kemudian berhasil dinyalakan lagi.

Tim Rembulan

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya