Liputan6.com, Jakarta - Coinbase mengecam dan menolak klaim dari Securities and Exchange Commission (SEC) yang menyebut perusahaan menawarkan sekuritas yang tidak terdaftar. Hal ini menyusul tuduhan pada mantan karyawan yang diduga melakukan insider trading.
Seorang mantan manajer produk Coinbase didakwa pada Kamis, 21 Juli 2022, bersama dengan dua orang lainnya, dengan penipuan kawat sehubungan dengan dugaan skema insider trading yang melibatkan cryptocurrency.
Advertisement
Jaksa AS menuduh individu-individu tersebut merencanakan untuk mengambil untung dari daftar token baru di platform Coinbase sebelum diumumkan secara publik.
Dalam pengaduan terpisah yang diajukan, SEC mengatakan sembilan dari 25 token yang diduga diperdagangkan di Conbaser dalam skema tersebut adalah sekuritas.
Kepala petugas hukum Coinbase, Paul Grewal, membantah klaim tersebut dalam sebuah posting blog berjudul “Coinbase tidak mencantumkan sekuritas. Akhir dari cerita."
“Tujuh dari sembilan aset yang termasuk dalam biaya SEC terdaftar di platform Coinbase. Tak satupun dari aset ini adalah sekuritas,” kata Grewal dalam posting blog, dikutip dari CNBC, Minggu (24/7/2022).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Membingungkan Regulator
"Coinbase memiliki proses yang ketat untuk menganalisis dan meninjau setiap aset digital sebelum membuatnya tersedia di bursa kami. Sebuah proses yang telah ditinjau oleh SEC sendiri,” lanjut Grewal.
Saat ini, beberapa cryptocurrency harus dianggap sebagai sekuritas oleh SEC yang menurut banyak pihak adalah masalah kontroversial yang membingungkan regulator dan perusahaan kripto.
Proses pencatatan sekuritas, seperti saham di perusahaan, melibatkan persyaratan pengungkapan dan pendaftaran yang ketat. Cryptocurrency, sebaliknya, tidak diatur dan oleh karena itu tidak datang dengan tingkat pengawasan yang sama.
Namun demikian, SEC percaya perusahaan Coinbase menghosting sekuritas yang tidak diatur di platformnya, klaim yang dibantah Coinbase.
Coinbase dikenal lebih konservatif dengan kerangka kerja daftar tokennya daripada beberapa bursa lainnya. Baik Binance dan FTX menawarkan lebih dari 300 koin, misalnya, sementara Coinbase mencantumkan lebih dari 200, menurut data CoinGecko.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
SEC Akan Daftarkan Perusahaan Pinjaman Kripto Dampak Banyaknya Kebangkrutan
Sebelumnya, Ketua Komisi Sekuritas dan Pertukaran AS (SEC), Gary Gensler mengungkapkan, pihaknya sedang bekerja untuk membuat beberapa perusahaan peminjam kripto terdaftar dengan benar. Gensler menyebut mereka beroperasi lebih sebagai perusahaan investasi.
Gensler juga mengatakan terserah pada lembaga keuangan besar untuk memutuskan apakah mereka ingin memasukkan opsi kripto dalam portofolio mereka untuk klien, tetapi risiko dari kripto perlu diinformasikan.
Regulator kembali memperdalam fokus pada pasar kripto sejak Mei di tengah volatilitas pasar baru-baru ini yang telah lama diwaspadai oleh pengawas.
Terutama banyaknya pemberi pinjaman kripto harus bangkrut di tengah merosotnya harga kripto. Misalnya, Celsius Network telah mengajukan kebangkrutan beberapa pekan lalu.
Selanjutnya
"Kami telah memfokuskan pada area ini karena banyak dari perusahaan ini mungkin merupakan perusahaan investasi yang mengambil ratusan ribu atau jutaan dana pelanggan, menyatukannya, dan kemudian meminjamkannya kembali sambil menawarkan pengembalian yang cukup tinggi,” kata Gensler dikutip dari Channel News Asia, Jumat, 22 Juli 2022.
“Skema itu kedengarannya sedikit seperti investasi perusahaan, atau bank, bisa dibilang, Bagaimana mereka melakukannya? Apa yang ada di balik janji-janji itu? Kami akan bekerja sama dengan industri untuk membuat perusahaan-perusahaan ini terdaftar dengan benar di bawah undang-undang sekuritas," lanjut Gensler.
Perusahaan yang terpapar cryptocurrency sebelumnya telah memperingatkan penurunan harga token dapat memiliki efek riak, termasuk dengan memicu panggilan margin.
Pernyataan Gensler ini mengikuti pernyataan berulangnya yaitu beberapa platform perdagangan kripto memenuhi definisi "surat berharga" dan harus diperdagangkan maka perlu diatur sebagaimana mestinya.
Advertisement