Mudah Dihafal, Ini Doa Terhindar Penyakit Berbahaya Termasuk Cacar Monyet

Cacar monyet merupakan salah satu penyakit yang dapat menular dengan cepat. Dalam situasi darurat sekarang ini, selain upaya lahiriah, maka Islam mengajarkan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT melalui doa.

oleh Liputan6.com diperbarui 25 Jul 2022, 20:00 WIB
Monkeypox atau penyakit cacar monyet. (www.who.int)

Liputan6.com, Cilacap - Cacar monyet merupakan salah satu penyakit yang dapat menular dengan cepat dan dikategorikan sebagai penyakit berbahaya.

Setelah melalui beberapa pertimbangan selama 1 bulan, pada Minggu 24 Juli 2022 akhirnya Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menetapkan penyakit ini sebagai darurat kesehatan global.

Menurut WHO, cacar monyet adalah penyakit virus yang berasal dari hewan dan biasanya ditemukan di daerah hutan hujan tropis Afrika Tengah dan Barat. Penyakit ini sudah menyebar dengan cepat ke seluruh dunia.

Dalam situasi darurat sekarang ini, selain upaya lahiriah, maka Islam mengajarkan untuk memohon pertolongan kepada Allah SWT melalui doa.

Adapun doa terhindar dari penyakit berbahaya, termasuk cacar monyet.

 

saksikan Video Pilihan Ini:


Lafal Doa Agar Terhindar dari Penyakit Berbahaya

mengutip NU Online, Rasulullah SAW mengajarkan doa agar terhindar dari wabah dan penyakit yang berbahaya. Adapun Lafal doa tersebut adalah sebagai berikut.

 اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ، والجُنُونِ، والجُذَامِ، وَسَيِّئِ الأسْقَامِ

“Allāhumma innī a‘ūdzu bika minal barashi, wal junūni, wal judzāmi, wa sayyi’il asqāmi.

Artinya, “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari penyakit lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk.”

Doa ini diriwayatkan oleh Abu Dawud dengan sanad yang shahih:

 وروينا في كتابي أبي داود والنسائي بإسنادين صحيحين عن أنس – رضي الله عنه – : أنَّ النبيَّ – صلى الله عليه وسلم – كَانَ يقول اللَّهُمَّ إنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ البَرَصِ ، والجُنُونِ ، والجُذَامِ ، وَسَيِّيءِ الأسْقَامِ. رواه أَبُو داود بإسناد صحيحٍ

Diriwayatkan kepada kami di kitab Abu Dawud dan An-Nasa’i dengan sanad yang bagus dari Anas–radliyallahu anhu–Nabi Muhammad SAW berdoa, ‘Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari lepra, gila, kusta, dan penyakit-penyakit buruk,’" (HR Abu Dawud dengan sanad sahih).”


Pandangan Ulama terhadap Lafal Doa ini

Dalam lafal doa di atas tidak disebutkan penyakit cacar monyet, akan tetapi kata sayyil asqam dalam doa tersebut menunjukkan kepada segala penyakit yang buruk atau berbahaya.

Dalam kontes saat ini sesuai dengan keputusan WHO yang menyebut bahwa penyakit cacar monyet sebagai darurat kesehatan global, maka doa tersebut bisa berlaku agar terhindar dari penyakit yang berbahaya seperti cacar monyet.

Demikian halnya dengan pandangan para ulama perihal kata sayyil asqam menunjuk kepada segala penyakit yang berbahaya dan mengerikan.

Abdul Muhsin Al-Abbad dalam Syarah Abu Dawud menafsirkan kata sayyi’il asqam atau penyakit-penyakit buruk dalam hadits ini sebagai ragam penyakit yang membuat buruk rupa dan bahaya pada manusia.

Sedangkan M Syamsul Haqqil Azhim Abadi dalam Kitab Aunul Ma‘bud memahami sayyi‘il asqam sebagai wabah penyakit seperti tuberculosis, busung air, dan penyakit lain.

Adapun Abu Abdillah Ar-Rahmani al-Mubarakfuri dalam Kitab Mir’atul Mafatih Syarh Misykatil Mashabih mengutip pendapat Ibnu Malik yang mengatakan bahwa penyakit buruk itu adalah penyakit di mana orang lain menjaga diri dari pengidapnya, di mana mereka tidak mengambil manfaat dari pasien dan pasien tidak mendapat manfaat dari mereka. Dengan penyakit itu, pasien atau korban tidak dapat menjalankan kewajiban terhadap Allah dan makhluknya.

Oleh sebab itu, atas penyakit ini, kita disunahkan untuk berlindung diri sebagaimana doa yang diajarkan oleh Rasulullah SAW. Selain itu, doa sebagai wujud dari bentuk ketidakberdayaan kita sehingga senantiasa dalam situasi apapun selain ikhtiar lahir, maka dianjurkan pula ikhtiar berupa doa.

Semoga dengan memanjatkan doa tersebut kita senantiasa terhindar dari segala macam penyakit yang berbahaya dan mengerikan seperti penyakit cacar monyet yang saat ini sedang mewabah.

Penulis: Khazim Mahrur

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya