Liputan6.com, Situbondo Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Situbondo, menolak rencana ceramah Hanan Attaki di kota Bumi Sholawat Nariyah tersebut.
Setelah kegiatan bertajuk Konser Langit itu ditolak di beberapa tempat di Jawa Timur, salah satunya di Jember, beredar kabar akan digelar di Bondowoso dan Situbondo.
Advertisement
Ketua PCNU Situbondo Muhyiddin Khotib menyatakan menolak rencana ceramah Hannan Attaki di Situbondo. Hanan Attaki diduga aktif sebagai Pengurus HTI yang anti-NKRI.
“Kami PCNU Situbondo dengan tegas menolak kegiatan itu, jika benar- benar akan digeser ke Situbondo,”ujar Kiyai Muhyidiin, Senin (25/7/2022).
Menurutnya , alasan penolakan PCNU adalah menjaga demokrasi dengan memperketat masuknya ideologi yang bertentangan dengan falsafah Pancasila, dan bahkan mengancam keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
“Jadi jangan karena alasan demokrasi lalu kita membuka kran ideologi yang bertentangan dengan falsafah negara. Oleh karena itu , kita harus waspada terhadap ideologi yang anti-NKRI," ujarnya.
Selian itu, Situbondo juga merupakan tempat dilaksanakanya Muktamar ke-27 NU pada 1983 dan menghasilkan deklarasi penerimaan asas tunggal Pancasila yang diprakarsai oleh KH R As’ad Syamsul Arifin, pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Sukorejo Situbondo.
"Oleh karena itu, kami berkewajiban menjaga keputusan tersebut dan menutup rapat, segala kemungkinan berkembangnya ideologi yang bertentangan dengan keputusan tersebut," pungkasnya.
Sebelumnya Ditolak di Jember
Sebelumnya Rencana acara ceramah Hanan Attaki yang bertajuk Konser langit di Jember, dibatalkan. Konser Langit itu dijadwalkan berlangsung pada hari Jumat (29/7/2022) di GOR PKSPO Jember
Akan tetapi Pemerintah Kabupaten Jember menolak kegiatan itu atas dorongan sejumlah pihak. Pembatalan itu dipastikan oleh Wakil Bupati Jember, Muhammad Balya Firjaun Barlaman (Gus Firjaun)
“Unsur yang menolak dari NU, kemudian Ansor , Kalau dari Muhammadiyah tidak mempersoalkan. Kalau dari kalangan yang lain secara lisan banyak. Bahkan ada yang kemudian mengancam jika diteruskan akan dihentikan di tengah jalan,”ujar Gus Firjaun
Ia mengatakan, penolakan itu lantaran masyarakat Jember, mempermasalahkan sosok Hanan Attaki sebagai penceramah. Gus Firjaun pun menekankan masyarakat tidak mempermasalahkan acara pengajianya.
“Bukan persoalan dari majelisnya, bukan persoalan pengadaan pengajianya, tapi dari narasumbernya,”katanya.
Advertisement