William Tandiono Meninggal Dunia, Kenali Sosok Dirut Maha Properti Indonesia

Menantu miliarder Dato Sri Tahir sekaligus Dirut PT Maha Properti Indonesia Tbk, William Tandiono meninggal dunia di usia 45 tahun.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 25 Jul 2022, 16:24 WIB
Ilustrasi Miliarder atau Orang Terkaya. Foto: Freepik

Liputan6.com, Jakarta - Menantu pengusaha Dato Sri Tahir sekaligus Direktur Utama (Dirut) PT Maha Properti Indonesia Tbk (MPRO), William Tandiono meninggal dunia pada Sabtu, 23 Juli 2022.

Kabar duka tersebut diumumkan melalui unggahan akun Instagram resmi @mayapadahospital, pada Minggu (24/7/2022).  

"Segenap keluarga besar Mayapada Healthcare mengucapkan turut berdukacita yang sedalam-dalamnya atas berpulangnya dalam Damai Kasih Kristus William Tandiono," demikian unggahan  akun Instagram @mayapadahospital, dikutip Senin (25/7/2022). 

"Semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberi kekuatan dan penghiburan dari Tuhan Yesus Kristus," tulis unggahan tersebut. 

Ucapan belasungkawa juga datang melalui akun media sosial Instagram CEO PT Lippo Karawaci Tbk, John Riady.

?Semoga keluarga besar yang ditinggalkan diberi kekuatan, kesehatan dan penghiburan dari Tuhan Yesus Kristus," demikian mengutip dari akun Instagram  resmi John Riady.

William Tandiono lahir pada 4 Mei 1977 dan merupakan suami dari Victoria Tahir. Ia adalah putra dari Mansjur Tandiono dan Lily Harsono.

Semasa hidupnya, William Tandiono menjabat sebagai Direktur Utama PT Maha Properti Indonesia Tbk sejak 17 Desember 2021, berdasarkan keputusan pemegang saham perseroan pada 17 Desember 2021.

Ia menempuh pendidikan di University of California, Berkeley pada tahun 1998 dan Stanford University pada 1999. 

Selain itu, William juga memegang posisi di sejumlah jabatan antara lain Executive Vice President di PT Aneka Coffee Industry, Direktur di PT Topas Multi Finance sejak 2007.

Adapun posisi direktur di PT Javabica Aneka Resources sejak 2008, Direktur di PT Basari Aneka Kreasi sejak 2011 dan Presiden Direktur di PT Banua Multi Guna sejak 2016.

 


Buka-Bukaan Miliarder Mayapada Dato Sri Tahir: Saya Dibentuk oleh 4 Faktor

Pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir usai menukarkan dolar AS dan dolar Singapura, Jakarta, Senin (15/10). Tahir menukarkan uang sebanyak USD 93 juta-55 juta dolar Singapura sekitar Rp 2 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Salah satu orang terkaya Indonesia Dato Sri Tahir menceritakan kisah hidupnya hingga bisa sukses seperti saat ini. Cerita tersebut ia ungkapkan saat diwawancara oleh sang anak Grace Tahir.

Tahir mengatakan bahwa ada 4 faktor yang membentuk dia sehingga bisa menjadi seorang miliarder yang pada 2019 masuk dalam deretan 10 besar orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes.

 Pertama adalah ibadah. Menurutnya, ibadah beda dengan agama. Ibadah yang tidak dilihat oleh manusia. "Ibadah itu hubungan kita langsung dengan sang pencipta," kata Tahir dikutip dari youtube Grace Tahir, Sabtu (26/3/2022).

Kedua adalah keluarga. Menurutnya, keluarga tidak hanya bicara suami, istri atau anak. Keluarga merupakan suatu tanda keharmonisan seperti mendidik anak yang baik atau menjadi baik kepada orang tua.

Ketiga adalah Karir. Saat ini banyak crazy rich yang bercerita mengenai bagaimana mereka menghasilkan uang. Namun menurut Tahir karir bukan hal itu melainkan platform yang dibentuk yang bisa menciptakan lapangan kerja, berguna untuk msyarakat sekitar dan dampak positif lainnnya.

Terakhir atau keempat adalah social work yaitu bagaimana seseorang bisa membawa manfaat untuk orang lain.

"Empat ini menjadi satu kesatuan yang membentuk Tahir," jelas dia.


Inspirasi

Pendiri Mayapada Group Dato Sri Tahir usai menukarkan dolar AS dan dolar Singapura, Jakarta, Senin (15/10). Tahir menukarkan uang sebanyak USD 93 juta-55 juta dolar Singapura sekitar Rp 2 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Tahir melanjutkan. Ada banyak orang yang menginsiprasi dirinya hingga menjadi seorang miliarder saat ini. Pertama tentu saja adalah orang tua.

Orang tua meninggalkan teladan atau panutan yang baik, menjadi seorang yang baik dalam bekerja dan menjadi pemimpin yang baik.

Kedua adalah ajaran. Ajaran ini ada dua yaitu ajaran dari agama yang berasal dair kita suci dan kedua adalah ajaran dari guru saat di sekolah.

Ketiga adalah masyarakat. Menurut Tahir masyarakat ikut mendidik.

"Teguran dari masyarakat, kritik dair masyarakat mendidik kita supaya lebih dewasa," jelas dia.

Jumlah miliarder dunia di setiap benua (liputan6,com/Deisy)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya