Di Manakah Kota Terbesar di Dunia? Antara New York hingga Jakarta

Selama beberapa abad terakhir, kota telah menentukan cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 30 Jul 2022, 07:07 WIB
Orang-orang berjalan melalui restoran yang mengoperasikan area luar ruangan (outdoor) hingga ke trotoar dan jalanan di New York, 3 Oktober 2020. Kota itu mengizinkan restoran membuat area makan outdoor sebagai upaya mengatasi dampak ekonomi COVID-19 yang berkelanjutan. (AP Photo/John Minchillo)

Liputan6.com, Jakarta - Selama beberapa abad terakhir, kota telah menentukan cara manusia hidup, bekerja, dan berinteraksi. Pada 1800, hanya 10% dari populasi dunia tinggal di kota, tetapi sejak 2009, populasi perkotaan di Bumi telah melampaui populasi pedesaan — dan di Amerika Serikat, sekitar 80% orang menyebut kota sebagai rumah.

Dilansir Live Science, Selasa (26/7/2022), karena semakin banyak orang pindah ke kota, kota-kota besar menjadi membengkak. Tapi di mana kota terbesar di dunia? Dan bagaimana tepatnya kita mendefinisikan terbesar?

Ada dua cara utama untuk menilai ukuran kota: dengan mengukur wilayah geografisnya, atau populasinya. 

Kedua metode ini secara sah dapat menyebabkan kota dinyatakan sebagai yang terbesar, tetapi apakah salah satu dari opsi ini dianggap lebih valid?

"Keduanya sama buruk dan sama baiknya satu sama lain," Kevin Ward, seorang profesor geografi manusia di University of Manchester di Inggris dan direktur Manchester Urban Institute, mengatakan kepada Live Science melalui email.

"Mereka menangkap aspek yang berbeda dari perubahan dan transformasi perkotaan. Dengan beberapa kota membangun ke atas dan menciptakan peningkatan kepadatan, orang mungkin mengharapkan beberapa kota untuk menumbuhkan populasi mereka tanpa perlu memperluas jejak fisik mereka."

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Tergantung Interpretasi

Ilustrasi Times Square New York. Photo by Jose Francisco Fernandez Saura/Pexels

Ward juga menyarankan opsi ketiga yang memungkinkan: menilai dampak budaya kota di seluruh dunia. Dalam hal ini, kata Ward, orang bisa mengklaim "Paris, London atau New York" sebagai "yang terbesar." Ini, bagaimanapun, terbuka untuk interpretasi individu.

Mengukur ukuran kota itu sulit sebagian karena tidak ada cara yang diterima secara universal untuk mendefinisikan apa itu kota, atau di mana seseorang mulai dan berakhir. 

"Apa yang dimaksud dengan 'kota' bervariasi dari satu negara ke negara lain," kata Ward. Dan baik ukuran maupun populasi tidak selalu menjadi faktor. 

Kota Vatikan, misalnya, adalah negara merdeka terkecil di dunia dan kecil dalam hal populasi (hanya 453 orang) dan luas (0,19 mil persegi, atau 0,49 kilometer persegi). 

Sementara itu, Ngerulmud, ibu kota Republik Palau di Pasifik barat, hanya memiliki 400 penduduk, tetapi dengan luas 180 mil persegi (466 kilometer persegi), memiliki wilayah yang lebih luas daripada Kota Vatikan, dan dianggap sebagai ibu kota berpenduduk paling sedikit.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Berdasarkan Luas Wilayah

Papan reklame digital Desa Mandiri Budaya Sabdodadi terpasang di Times Square Kota New York Amerika Serikat. (Dian Kurniawan/Liputan6.com)

Berbagai sumber telah menetapkan kota terbesar di dunia berdasarkan luas wilayah, dan menurut WorldAtlas dan World Population Review, Kota New York keluar sebagai yang teratas. 

Namun, kedua sumber tersebut memiliki interpretasi yang berbeda tentang ukuran kota. 

Menurut WorldAtlas, New York City menempati total 3.353 mil persegi (8.683 km persegi), sementara World Population Review mencantumkan kota itu seluas 4.669 mil persegi (12.093 km persegi). 

Kesenjangan ini, menurut Ward, karena tidak ada "norma dan pemahaman" yang konkret seputar bagaimana menentukan batas kota. 

Namun, dalam hal populasi, Kota New York tidak berada di urutan teratas dalam daftar. 

Menurut Tinjauan Populasi Dunia, New York, yang berpenduduk 8.177,020 (per 2022) saat ini merupakan kota terpadat ke-45 di dunia, diapit di antara Kuala Lumpur, Malaysia (8.419.566) di ke-44 dan Hangzhou, China (8.044.878) di urutan ke-46.


Berdasarkan Jumlah Penduduk

Orang-orang berjalan di bawah terik matahari di Tokyo, Senin (30/5/2022). Cuaca panas pada hari Senin telah ditetapkan dengan suhu naik lebih dari 27 derajat Celcius (80,6 derajat Fahrenheit) di Tokyo, menurut Badan Meteorologi Jepang. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Dalam hal jumlah penduduk manusia, tidak ada kota lain yang bisa menyamai Tokyo, ibu kota Jepang. 

Dengan perkiraan populasi 37.274.000, menurut World Population Review, Tokyo memiliki lebih dari 5 juta penduduk lebih banyak daripada Delhi, India yang berada di urutan kedua, yang merupakan rumah bagi sekitar 32.065.760 orang(terbuka di tab baru).

Namun, sumber lain telah mencapai kesimpulan yang berbeda dalam hal populasi, agregator data Jerman, juga menyebut Tokyo sebagai kota dengan populasi terbesar, tetapi angkanya sekitar 39.105.000. 

Data Statista menempatkan Jakarta, Indonesia, sebagai kota terpadat kedua, dengan perkiraan populasi 35.362.000, dan menempatkan Delhi di urutan ketiga, dengan populasi 31.870.000.

Infografis 7 Tips Aman Belanja di Pasar Saat Pandemi Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya