Liputan6.com, Jakarta Startup edutech Quipper baru saja menggelar tes minat bakat bagi 100.000 siswa kelas 10, baik SMA dan SMK se-Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).
Kegiatan ini dilakukan untuk mendukung program Smart School Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel yang masuk dalam kurikulum merdeka.
Advertisement
Setiawan Aswad M, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel, mengatakan tes minat bakat ini merupakan salah satu langkah awal dalam penerapan kurikulum merdeka.
"Kelas 10 disasar agar siswa dapat mengetahui bakat dan minat lebih awal guna mempermudah penentuan bidang ilmu yang ingin mereka dalami, serta karier yang ingin mereka raih," kata Setiawan melalui keterangannya, Selasa (26/7/2022).
Dengan adanya tes minat bakat ini, pihaknya berharap siswa-siswi bisa tahu potensi dirinya. Jadi mereka semakin yakin dalam mengikuti UTBK dan lulus PTN di jurusan yang tepat sesuai dengan bakat dan minat masing-masing.
Setiawan menambahkan Quipper dipilih sebagai mitra karena membawa misi yang sama, yakni meningkatkan mutu pendidikan melalui teknologi digital.
Selain itu, layanan Quipper seperti tes minat bakat dan Try Out UTBK daring dinilai dapat melengkapi program Smart School.
“Kami percaya kolaborasi Smart School dengan tes minat bakat yang dirancang Quipper dapat meningkatkan kualitas pendidikan di Sulawesi Selatan,” ucap Setiawan memungkaskan.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Libatkan 300 Sekolah
Dalam pelaksanaanya, sebanyak 300 sekolah yang sudah menggunakan aplikasi Smart School sudah dijadwalkan untuk melakukan tes.
Siswa diarahkan untuk membuat akun di aplikasi atau website Quipper lalu mengerjakan tes secara daring. Setelah selesai, laporan tes dikirimkan ke email masing-masing siswa dan pihak sekolah.
Direktur Quipper Indonesia, Yuki Naotori, mengatakan sangat antusias dalam menyambut kerja sama ini dan berharap dapat memberi dampak baik bagi perkembangan pendidikan di Sulawesi Selatan.
“Kami sangat terkesan atas inisiatif Pemerintah Provinsi Sulsel dalam memanfaatkan teknologi digital untuk kegiatan belajar mengajar dan percepatan peralihan dari offline ke hybrid learning. Melalui layanan tes minat bakat dan Try Out UTBK, Quipper percaya akan memberikan dampak positif bagi siswa-siswi di Sulsel,” ujar Yuki.
Pada kesempatan yang sama, Yuki juga menyampaikan bahwa Quipper selalu bersedia mendukung sekolah dan pemerintah untuk mengubah proses belajar mengajar dengan teknologi dan konten terbaru.
Selain penyelenggaraan tes minat bakat, Quipper dan Dinas Pendidikan Provinsi Sulsel juga sepakat untuk bekerja sama dalam dua kegiatan lainnya yaitu Try Out UTBK dan Quipper Championship 2022.
Try Out UTBK rencananya akan diselenggarakan pada September 2022, November 2022, dan Maret 2023. Sementara Quipper Championship, yakni kompetisi cerdas cermat bagi siswa kelas 10 hingga 12 dan sekolah se-Indonesia akan diselenggarakan pada Oktober 2022.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kemendikbudristek Pastikan Kurikulum Merdeka Diterapkan Sesuai Rencana
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) memastikan implementasi Kurikulum Merdeka tetap berjalan sesuai rencana.
"Mulai tahun ajaran 2022/2023, Kurikulum Merdeka menjadi salah satu opsi yang dapat dipilih secara sukarela oleh satuan pendidikan," ujar Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan Kemendikbudristek Anindito Aditomo, dalam keterangan tertulis, melansir Antara, Minggu (17/7/2022).
Menurut dia, tidak ada pembatalan implementasi Kurikulum Merdeka. Surat Keputusan (SK) Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Nomor 044/H/KR/2022 yang ditandatangani 12 Juli 2022, menetapkan lebih dari 140 ribu satuan pendidikan yang menerapkan Kurikulum Merdeka pada tahun ajaran 2022/2023.
"SK tersebut merevisi SK sebelumnya, karena terdapat perubahan beberapa satuan pendidikan yang melakukan refleksi dan mengubah level implementasinya, misalnya dari level mandiri belajar ke mandiri berubah atau sebaliknya," papar Anindito.
Anindito mengatakan, Kemendikbudristek mendorong satuan pendidikan untuk menerapkan Kurikulum Merdeka sesuai dengan kebutuhan dan tingkat kesiapan masing-masing.
"Kurikulum Merdeka dirancang untuk memberi fleksibilitas bagi satuan pendidikan untuk membuat kurikulum operasional satuan pendidikan yang kontekstual agar pembelajaran yang diterapkan sesuai dengan kebutuhan belajar murid," ucap Anindito.
Kurikulum Merdeka diluncurkan Mendikburistek pada Februari 2022 sebagai salah satu program Merdeka Belajar untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Kurikulum Merdeka Belajar berfokus pada materi yang esensial dan pada pengembangan karakter Profil Pelajar Pancasila.
Masyarakat dapat mengakses informasi terkait kurikulum melalui laman https://kurikulum.kemdikbud.go.id dan buku teks Kurikulum Merdeka di https://buku.kemdikbud.go.id/katalog/buku-kurikulum-merdeka.
Mengenal Secara Singkat Kurikulum Merdeka Belajar
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek) mengeluarkan kebijakan dalam pengembangan Kurikulum Merdeka Belajar.
Kurikulum tersebut diberikan kepada satuan pendidikan sebagai opsi tambahan dalam rangka melakukan pemulihan pembelajaran selama 2022-2024, mengingat kondisi pandemi Covid-19 yag melanda.
Kebijakan Kemendikburistek terkait kurikulum nasional akan dikaji ulang pada 2024 berdasarkan evaluasi selama masa pemulihan pembelajaran.
"Merujuk pada kondisi di mana pandemi Covid-19 yang menyebabkan banyaknya kendala dalam proses pembelajaran di Satuan Pendidikan yang memberikan dampak cukup signifikan. Kurikulum 2013 yang digunakan pada masa sebelum pandemi menjadi satu-satunya kurikulum yang digunakan satuan pendidikan dalam pembelajaran," papar Kemendikburistek melansir laman resminya https://kurikulum.gtk.kemdikbud.go.id/, Selasa 5 Juli 2022.
Kurikulum ini juga berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi atau Mendikbudristek Nadiem Makarim.
Advertisement
Tahapan Implementasi Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka Belajar tidak dilaksanakan secara serentak dan masif, hal ini sesuai kebijakan dari Kemendikburistek yang memberikan keleluasaan kepada satuan pendidikan dalam mengimplementasikan kurikulum.
Beberapa program yang mendukung Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) adalah adanya program Sekolah Penggerak (SP) dan Sekolah Menengah Kejuruan Pusat Keunggulan (SMK-PK), di mana, Kemendikburistek pada program tersebut memberikan dukungan dalam Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) dari dua kegiatan tersebut didapatkan pengalaman yang baik dalam mengimplementasikan KM, sehingga menjadi praktik baik dan konten pembelajaran dari IKM pada SP/SMK-PK teridentifikasi dengan baik dan dapat menjadi pembelajaran bagi satuan pendidikan lainnya.
Penyediaan dukungan IKM yang diberikan oleh Kemendikburistek adalah bagaimana kemendikbudristek memberikan dukungan pembelajaran IKM secara mandiri dan dukungan pendataan IKM jalur mandiri.
Dari dukungan tersebut akan mendapatkan calon satuan pendidikan yang terdata berminat dan akan memperoleh pendampingan pembelajaran untuk mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur mandiri, sehingga Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas serta aktor lain dapat mengadakan kegiatan berbagi praktik baik Kurikulum Merdeka dalam bentuk seminar maupun lokakarya secara mandiri.
Hasil pendataan yang dilakukan oleh Kemendikburistek memperoleh data kesiapan satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Kurikulum Merdeka jalur mandiri, satuan pendidikan akan memperoleh dukungan yang baik dari kemendikbudristek dalam menjalankan IKM jalur mandiri.
Praktik-praktik, baik dan konten pembelajaran dari Kurikulum Merdeka jalur mandiri teridentifikasi dengan jelas sehingga menjadi fokus pada pendampingan oleh kemendikbudristek.
SP/SMK-PK yang telah mengimplementasikan Kurikulum Merdeka dapat saling memberikan praktik baik dan pembelajaran, saling berbagi praktik baik sehingga terbentuk jejaring dukungan antar guru dan tenaga kependidikan untuk berbagi konten pembelajaran dan praktik baik Kurikulum Merdeka secara luas, komunitas yang berkembang mendukung ekosistem yang siap menerapkan Kurikulum Merdeka secara nasional pada tahun 2024 yang secara masif.
Infografis 6 Cara Dukung Anak dengan Long Covid-19 Kembali ke Sekolah. (Liputan6.com/Abdillah)
Advertisement