Liputan6.com, Jakarta - Ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2022 yang menggabungkan konsep virtual event dengan offline event diselenggarakan di Bandung, Jawa Barat, pada Minggu , 24 Juli 202. Lomba lari ini diikuti lebih dari 18.000 pelari yang tersebar dari Sabang hingga Merauke, salah satunya adalah Najwa Shihab.
Dia ikut menjadi peserta kelas 10 Km. Ia sangat mengapresiasi ajang lari ini yang start dan finisnya dilakukan di Gedung Sate, Kota Bandung. Sebagai founder perusahaan berita Narasi, Najwa sangat senang karena bisa bekerja sama dengan Pocari Sweat Run 2022. Ia mengaku sempat grogi saat sebelum start.
"Alhamdulilah berkurang deg-degan waktu sudah lari, udaranya cerah nggak panas, sepoi-sepoi angin. Lebih banyak yang minta selfie. Tapi seru sih, yang unik di tahun ini kerjasama dengan ekosistem dan Narasi," ucap Najwa Shihab dalam jumpa pers Pocari Sweat Run Indonesia 2022 di Gedung Sate, Bandung, Minggu, 24 Juli 2022.
Baca Juga
Advertisement
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil yang turut berlari di ajang ini mengatakan sangat mendukung kegiatan Pocari Sweat Run Indonesia 2022 dengan skala offline yang lebih besar dari tahun lalu. Tentunya kegiatan ini akan berdampak baik terhadap perekonomian di Jawa Barat, khususnya di Kota Bandung.
"Saya menyaksikan langsung inovasi yang terus dilakukan sehingga Pocari Sweat Run ini bisa terus menciptakan standar baru bagi event-event olahraga di Indonesia," kata Ridwan Kamil.
Pocari Sweat Run Indonesia 2022 mengusung tema "Run for Blue Planet", dengan misi mengajak seluruh peserta lari menunjukkan rasa cinta terhadap lingkungan dengan melakukan pemilahan sampah selama event berlangsung.
"Hari ini saya berlari 10km dan saya menyaksikan sendiri pelari diajak untuk memilah sampah sejak sebelum start sampai finish. Kami dari Narasi juga sangat mendukung gerakan seperti ini. Saya berharap gerakan peduli lingkungan ini bisa berkontribusi untuk membawa perubahan dan pelari bisa menginspirasi orang-orang di sekitarnya," terang Najwa.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Olahraga karena Pandemi
"Kebaikan ini harus dimulai dari diri sendiri kemudian dari keluarga dan sekolah juga. Minimal dari rumah saja dulu, siapkan dua tempat sampah organik dan anorganik. Hal itu dapat mengurangi sampah di TPA," tambahnya.
Perempuan berusia 44 tahun ini juga bercerita, sejak pandemi Covid-19 ia mulai rajin berolahraga, termasuk berlari.
"Saya enggak kebayang ya awalnya lari capek-capek. Tetapi pandemi berubah kebiasaan baru, ini menemukan gairah, cara baru dengan lari. Karena bisa dilakukan di mana saja, bisa dilakukan bareng teman atau geng bisa, dibawa sedih juga bisa. Setiap kondisi dan situasi bisa lari," katanya.
Ibu anak satu ini menyarankan orang-orang yang tak suka berlari, bisa dimulai dari jalan santai. Nantinya, akan terbiasa hingga ke ajang maraton.
"Awalnya memang susah. Tapi, bisa dimulai dari kecil-kecil, Insyaallah enggak rugi," paparnya.
Najwa mengibaratkan lari sebagai pengatur agar hidupnya lebih terkontrol. Semenjak suka berlari, istri dari Ibrahim Sjarief Assegaf ini bisa lebih mengatur napas hingga mengendalikan emosi. Dari segi kesehatan, Najwa jadi jarang sakit dan tubuhnya menjadi lebih kuat.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Mudah Dilakukan
"Aku ngerasa lari itu bisa membuat aku enggak terlalu emosian, moodnya jadi lebih enak, itu manfaat yang paling aku rasa," kata Najwa.
Ia mengatakan bahwa lari juga membuatnya tubuhnya merasa lebih berenergi dan tidur lebih pulas. Selain itu, lari juga menjadi salah satu bentuk healing.
"Nggak perlu sering healing kemana-mana, aku itu ya healing-nya dengan lari. Lari menjadi terapi paling murah dan mudah, tapi manfaatnya luar biasa," jelas Najwa.
Najwa mengatakan bahwa olahraga lari bisa menjadi batu lompatan bagi kaum rebahan untuk bergaya hidup aktif. Menurutnya, olahraga lari termasuk jenis olahraga yang tidak ribet, mudah dilakukan, dan murah karena tidak perlu alat apapun.
Hal pertama yang wajib dimiliki para pemula adalah niat untuk menjalani gaya hidup lebih aktif. Presenter Mata Najwa itu pun memotivasi mereka yang belum terbiasa berolahraga untuk membulatkan tekad. "Kalau mau lari ya niatnya harus benar dulu, itu yang pertama," ungkap Najwa.
Ia juga menyarankan untuk mencari teman atau bergabung dengan komunitas lari. Hal ini dinilai penting karena mereka bisa menjadi penyemangat dan pemacu untuk konsisten berlari.
Sempat Takut
"Kalau diingetin sama alarm, kita kan gampang mangkirnya, tapi kalau ikut komunitas kita kan jadi nggak enak kalau nggak ikut lari atau telat," sambung Najwa Shihab.
Najwa juga membeberkan alasannya mulai menyukai aktivitas berlari lewat unggahan di Instagram di tahun lalu. "Sejak awal tahun ini saya belajar lari. lya, belajar. Ikutan training dengan coach lari di GBK dan tiap weekend lari keliling kota atau komplek," tulis Najwa dalam sebuah unggahannya di Instagram.
Bagi Najwa, lari merupakan hal baru sehingga dia tak mematok target yang besar di awal. "Seru, hal baru untuk saya. Mulainya lari 1 km aja ngos-ngosan, sekarang Alhamdulilah udah bisa lari sampai 10km (dan gak pingsan)," ujarnya.
Menurut Najwa, mulanya olahraga lari merupakan olahraga yang ditakutinya. "Padahal jujur, dulu lari seperti momok buat saya, tiap pelajaran olahraga selalu menghindar dan cari alasan untuk gak ikutan keliling lapangan," lanjutnya.
Advertisement