Bekasi Fajar Industrial Estate Raih Pinjaman Setara Rp 1,34 Triliun

PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) dan anak usahanya meraih pinjaman sindikasi yang salah satunya digunakan untuk refinancing.

oleh Agustina Melani diperbarui 25 Jul 2022, 21:46 WIB
Ilustrasi pinjaman (Foto: Unsplash/Scott Graham)

Liputan6.com, Jakarta - PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk (BEST) menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman sindikasi USD 90 juta atau sekitar Rp 1,34 triliun (asumsi kurs Rp 14.956 per dolar AS) pada 22 Juli 2022.

Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Senin (25/7/2022), PT Bekasi Fajar Industrial Estate Tbk dan anak usahanya yaitu PT Bekasi Matra Industrial Estate, PT Bekasi Surya Pratama dan PT Best Sinar Nusantara telah teken perjanjian fasilitas pinjaman dolar Amerika Serikat dengan PT Bank Permata Tbk, Indonesia Eximbank, PT Bank Mandiri, PT Indonesia Infrastructure Finance dan PT Bank JTrust Indonesia Tbk selaku lenders.

Pinjaman ini untuk refinancing terhadap pinjaman fasilitas  dolar Amerika Serikat sindikasi yang saat ini telah ada dan penggantian biaya-biaya dan ongkos-ongkos terkait pembangunan infrastruktur area data center di Kawasan Industri MM2100.

Adapun jangka waktu pinjaman 78 bulan sejak penandatanganan perjanjian fasilitas pinjaman dolar AS baru. Selain itu, pinjaman ini dengan margin 5 persen+term SOFR 3 bulan+credit adjustment spread.

“Tersedianya dana untuk mendukung arus kas dalam menunjang kegiatan usaha perseroan,” tulis manajemen perseroan.

Pada penutupan perdagangan Senin, 25 Juli 2022, saham BEST naik 1,6 persen ke posisi Rp 127 per saham. Saham BEST berada di level tertinggi Rp 128 dan terendah Rp 125 per saham. Total frekuensi perdagangan 882 kali dengan volume perdagangan 208.497 saham. Nilai transaksi Rp 2,6 miliar.

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Penutupan IHSG Senin 25 Juli 2022

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Sebanyak 111 saham menguat, 372 tertekan, dan 124 lainnya flat. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin (25/7/2022).  Sebagian besar sektor saham tertekan dan rupiah berada di posisi 14.985 per dolar Amerika Serikat.

Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,41 persen ke posisi 6.858,40. Indeks LQ45 merosot 0,71 persen ke posisi 967,13. Sebagian besar indeks acuan tertekan.

Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.908,19 dan terendah 6.858,40. Sebanyak 238 saham menguat dan 280 saham melemah. 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.272.479 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.992.

Sebagian besar sektor saham tertekan dengan indeks sektor saham IDXtechno melemah 3,25 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,91 persen, indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 0,60 persen, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,45 persen, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,43 persen, dan indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,02 persen.

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Aksi Jual Investor Asing

Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Namun, indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,95 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,67 persen, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,46 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,19 persen.

Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, perkiraan pergerakan IHSG inline dengan pergerakan bursa global dan regional. Bursa Amerika Serikat dibebani oleh laporan keuangan yang dirilis di bawah ekspektasi dan disertai dengan proyeksi pendapatan yang menurun seiring dengan ketidakpastian global.

“Di sisi lain net foreign sell masih mendominasi pergerakan IHSG dan secara teknikal yang kami berikan tadi pagi pun masih cenderung inline untuk bergerak terkoreksi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.


Top Gainers-Losers

Karyawan melihat layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham AHAP melambung 32,32 persen

-Saham KONI melambung 24,83 persen

-Saham KUAS melambung 20,83 persen

-Saham MMLP melambung 19,82 persen

-Saham WINR melambung 18,87 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham SMDR merosot 6,99 persen

-Saham SOFA merosot 6,98 persen

-Saham LCKM merosot 6,96 persen

-Saham UFOE merosot 6,90 persen

-Saham DAYA merosot 6,84 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham BUMI senilai Rp 418,9 miliar

-Saham ADRO senilai Rp 417,8 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 260,2 miliar

-Saham BIPI senilai Rp 230,4 miliar

-Saham BBCA senilai Rp 229 miliar

 

Saham-saham teraktif secara frekuensi antara lain:

-Saham KRYA tercatat 68.840 kali

-Saham KUAS tercatat 59.980 kali

-Saham CSIS tercatat 55.940 kali

-Saham BRMS tercatat 29.322 kali

-Saham SWID tercatat 28.134 kali

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya