Liputan6.com, Gresik - Pemkab Gresik menggagas sebuah program yang dapat membantu anak putus sekolah agar bisa menyelesaikan pendidikannya. Program itu bernama Kejar Paket Tuntaskan Putus Sekolah atau yang disngkat 'Jaketku'.
Program 'Jaketku' diinisiasi Tim Penggerak (tp) PKK Gresik bersama sejumlah Oragnisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait. OPD yang terlibat, yakni Dinas Pendidikan, Dinas KBPP, Dinas Kominfo dan Dinas Sosial Gresik.
Baca Juga
Advertisement
Ketua TP PKK Gresik, Nurul Haromaini mengatakan, 1.892 anak di Gresik putus sekolah karena faktor ekonomi. Program 'Jaketku' akan menyasar anak yang putus sekolah agar menyelesaikan pendidikannya yang sempat tertunda.
"Mereka yang putus sekolah akan kita fasilitasi mendapatkan akses dan kesempatan untuk meneruskan pendidikannya dengan proses melalui ujian. Sehingga, mendapatkan ijazah," kata Nurul kepada wartawan, Senin (26/07/22).
Nurul menambahkan, program 'Jaketku' akan membantu meningkatkan kualitas pendidikan anak di Gresik. Selain itu, secara tidak langsung juga bisa mengangkat angka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) yang sangat dipengaruhi angka harapan dan rata-rata lama sekolah.
"Data BPS tahun 2021, IPM Gresik adalah 76,50 menempati urutan ke 72 dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia atau urutan ke 8 dari 38 kabupaten dan kota se-Jatim," ujar Nurul.
Nurul menerangkan, gagasan program 'Jaketku' muncul saat timnya menemukan banyak anak yang berada di desa tidak bisa menyelesaikan pendidikannya. Karena itu, program ini diaplikasikan sebagai jalurpendidikan non formal bagi anak putus sekolah.
"Ini jalur pendidikan non formal yang difasilitasi oleh pemerintah untuk siswa yang belajarnya tidak melalui jalur sekolah," tutup Nurul.