Liputan6.com, Jakarta - Pengajuan Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI) Citayam Fashion Week menuai kritik berbagai pihak, mulai dari awam sampai pejabat. Terkait ini, Indigo Adityo Nugroho, disusul Baim Wong, kompak mengatakan bahwa mereka telah membatalkan pengajuan HAKI pada Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).
Indigo sebelumnya telah mendaftarkan merek Citayam Fashion Week pada 21 Juli 2022 dengan kode kelas 41, yakni sebagai hiburan. Kabar ini dibagikan di akun Instagram KutipanX, Senin, 25 Juli 2022. Ia menulis, "Saya Indigo Adityo Nugroho sebagai perwakilan dari KutipanX bemaksud menyampaikan bahwa pada siang ini tanggal 25 Juli 2022 pukul 14.19 WIB, kami telah mengajukan surat permohonan pencabutan merek Citayam Fashion Week (CFW) ke pangkalan Data HAKI."
Baca Juga
Advertisement
"Dalam hal ini dari awal KutipanX tidak berniat atau bermaksud secara eksklusif menguasai merek tersebut," akunya. "Hanya saja kami KutipanX memiliki kekhawatiran apabila Citayam Fashion Week (CFW) akan kehilangan identitas dan orisinalitas untuk acara dan konten-konten yang dibuat oleh para konten kreator lokal yang sejak semula sudah melakukannya."
"Dengan situasi dan opini masyarakat saat ini yang telah menyadari bahwa memang tidak seharusnya ada kepemilikan merek karena milik semua yang ingin bebas berekspresi, dengan setulus hati kami telah melakukan pencabutan Citayam Fashion Week (CFW). Kami percaya jika CFW akan selalu jadi cerita dan berjalan dengan apa adanya," tutup Indigo Aditya Nugroho.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Diikuti Baim Wong
Hari ini, Selasa (26/7/2020), Baim Wong merilis narasi serupa: mambatalkan pengajuan HAKI Citayam Fashion Week. PT. Tiger Wong Entertainment milik Baim Wong dan Daniel Handoko Santoso sebelumnya sempat mengajukan pendaftaran merek Citayam Fashion Week pada 20 Juli 2022.
Suami Paula Verhoeven ini juga mengaku tidak berniat menguasai fenomena "pekan mode jalanan" itu. "Kita mau lepaskan, karena menurut saya enggak mau seperti ini, enggak ada niatan kita (menguasai merek Citayam Fashion Week)," katanya dalam video yang dibagikan di Instagram-nya.
Baim bercerita bahwa awalnya, ia berniat membuat kompetisi menggunakan label Citayam Fashion Week. Namun, ia khawatir jika penggunaan label tersebut malah membuatnya terkena denda. "Kita takutnya ketika kita ngadain acara Citayam Fashion Week, ketika ada yang punya (HAKI), kita kena denda," tuturnya.
Ia mengaku telah berkoordinasi dengan salah satu ikon Citayam Fashion Week, Bonge, terkait kompetisi tersebut. Baim juga berusaha mencari tahu jika ada yang memiliki HAKI atas Citayam Fashion Week. "Karena kalau HAKI itu ada, ya saya mau minta izin. Tapi karena belum ada, akhirnya kita bikin saja HAKI-nya. Sesimpel itu," akunya.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Tidak Disangka Menuai Kontroversi
Baim Wong juga mengatakan bahwa dirinya sama sekali tidak menyangka jika rencana tersebut akan berdampak besar dan menuai kontroversi. "Siapapun yang bersangkutan di sini, jangan disalahkan ya. Salahkan saja semuanya pada kita yang belum tahu mengenai itu, kaya domain publik atau apapun," ujarnya.
Baim mengaku, sebelumnya ia juga berniat mendaftarkan HAKi bersama pelaku Citayam Fashion Week. Namun, rencana itu akhirnya dibatalkan. "Saya bilang daripada berkelanjutan, kayaknya saya bilang enggak lah (mendaftarkan HAKI Citayam Fashion Week)," katanya.
Sebelum akhirnya memutuskan mencabut pengajuan HAKI Citayam Fashion Week, Baim telah angkat bicara tentang topik yang membuatnya menerima kritik keras publik tersebut. Juga lewat unggahan akun Instagram-nya, Senin, 25 Juli 2022, Baim menulis, "Citayam Fashion Week ini bukan milik saya. Ini milik mereka semua. Ini milik Indonesia."
Menurutnya, pendaftaran HAKI dilakukan agar Citayam Fashion Week tidak lagi jadi ajang yang sifatnya musiman, tapi sebagai tren sekaligus membuatnya punya kedudukan hukum. Baim menjelaskan, ia tergerak karena dilatarbelakangi keinginan memajukan fesyen Indonesia di mata dunia internasional.
Kritik Ridwan Kamil
Kritik pengajuan HAKI Citayam Fashion Week salah satunya datang dari Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. Di akun Instagram-nya, Senin, 25 Juli 2022, Emil, sapaan akrabnya, menulis, "Dear Baim Wong dkk. Nasihat saya, tidak semua urusan di dunia ini harus selalu dilihat dari sisi komersial."
"Fenomena #CitayamFashionWeek itu adalah gerakan organik akar rumput yang tumbuhkembangnya harus natural dan organik pula," tulisnya. "Sekalinya diformalkan dan dimewahkan, apalagi oleh orang luar, malah akan hilang tujuan dan maksudnya. Dan biasanya gerakannya malah akan mati muda."
"Biarkan ini jadi cerita, bahwa fashion jalanan tetap adanya di jalanan. Bukan di sarinah, bukan di podcast, bukan pula harus menginternasional. Biarkan tetap Slebew bukan Haute Couture," ia menambahkan.
Emil melanjutkan, "Ada kalanya mereka hanya butuh ruang ekspresi. Dan tidak perlu negara turut campur terlalu jauh. Tidak perlu pula individu-individu di luar komunitasnya ikut-ikutan mengatur-ngatur. Jikapun ingin diorganisasikan lebih baik, biarlah mereka sendiri yang mengurusnya melalui komunitasnya. Oleh mereka bukan Anda."
"Anda dan istri sudah hebat punya kerja-kerja luar biasa. Lanjutkan. Tapi bukan untuk inisiatif yang ini. Saran saya, pendaftaran HAKI ke Kemenkumham dicabut saja. Terima kasih jika bisa memahaminya. Hatur nuhun," tandasnya.
Advertisement