Liputan6.com, Jakarta - Ajaib Sekuritas prediksi laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak variasi dalam kisaran 6.825 - 6.925 pada perdagangan saham Selasa (26/7/2022).
Pada perdagangan, Senin, 25 Juli 2022, IHSG ditutup melemah terbatas sebesar 0,41 persen atau -28,55 poin di level 6.858,41. Financial Expert Ajaib Sekuritas, M. Julian Fadli menuturkan, sentimen yang mempengaruhi pergerakan IHSG dari dalam negeri dari Bank Indonesia (BI) yang hingga pekan ketiga Juli memperkirakan tingkat inflasi masih terkendali. Berdasarkan survei pemantauan harga, perkembangan inflasi diperkirakan sebesar 0,55 persen MoM.
Advertisement
Sementara itu, Kementerian Perindustrian menyampaikan investasi di sektor manufaktur naik signifikan dari Rp167,1 triliun pada semester I-2021 menjadi Rp230,8 triliun pada semester I-2022. Investasi sektor manufaktur berkontribusi sebesar 39,5 persen dari total nilai investasi secara keseluruhan Rp584,6 triliun pada semester I-2022.
"Dari mancanegara, kekhawatiran mengenai resesi Amerika Serikat (AS) masih berlanjut seiring dengan inverted yield curve di obligasi Pemerintah AS. US Treasury Yield tenor 2 tahun ditutup di level 2,97 persen (-12 bps), sementara Yield 10 tahun turun pada level 2,75 persen (-13 bps) akhir pekan lalu,” ujar Julian dalam risetnya.
Ia menambahkan, dari sisi makro ekonomi, Bank Sentral Singapura atau Monetary Authority of Singapore (MAS) mengumumkan laju inflasi inti naik mencapai 4,4 persen YoY pada Juni, menjadi yang tertinggi sejak November 2008 dan kenaikan 3,6 persen YoY pada Mei. MAS memproyeksikan inflasi inti akan mencapai puncaknya pada kuartal III-2022, sebelum akhirnya melambat pada akhir tahun ini.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Saham Pilihan dan Rekomendasi Teknikal
Untuk saham yang dapat dicermati pelaku pasar, Julian memilih saham PT AKR Corporindo Tbk (AKRA), PT Digital Mediatama Maxima Tbk (DMMX), PT Kalbe Farma Tbk (KLBF), dan PT Indika Energy Tbk (INDY).
Berikut rekomendasi teknikal saham dari Ajaib Sekuritas:
1.PT AKR Corporindo Tbk (AKRA)
Buy: 1.095
TP: 1.130
Stop loss: <1.065
AKRA terdapat candlestick bullish harami dengan konfirmasi volume yang menguat, bersamaan dengan MACD bergerak uptrend menuju level positif.
Kinerja AKRA pada Kuartal I-2022 mencatatkan laba periode berjalan yang naik 73% secara YoY menjadi Rp955 miliar dari sebelumnya Rp550 miliar. Pencapaian tersebut didukung penuh oleh kenaikan pendapatan yang tumbuh 106,4% YoY.
AKRA juga berencana untuk membagikan dividen interim dengan total nilai Rp493 miliar atau setara Rp25 per lembar saham.
2.PT Digital Meditama Maxima Tbk (DMMX)
Buy: 1.525
TP: 1.575
Stop loss: <1.480
DMMX ditutup menguat di atas MA-5 dengan konfirmasi volume menguat, stochastic di area oversold dan MACD bar di level positif. DMMX menyiapkan Rp120 miliar untuk alokasi CAPEX di tahun ini, DMMX berpotensi untuk melakukan digitalisasi promosi.
DMMX masuk ke dalam daftar IDX-80 menjadi tambahan katalis positif. Net foreign buy di saham DMMX pada perdagangan 25 Juli 2022 sebesar Rp13,6 miliar.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Kalbe Farma-Indika Energy
3.PT Kalbe Farma Tbk (KLBF)
Buy: 1.690
TP: 1.740
Stop loss: <1.660
Penurunan harga dan volume mengindikasikan tekanan jual pada saham KLBF sudah berkurang dan akan berpotensi naik, dengan ditutup di atas MA-20 dan MA-50, MACD line pada area positif.
KLBF membeli 80 persen saham Sanofi pada PT Aventis Pharma yang akan efektif pada Kuartal IV-2022. Hal ini berpotensi positif terhadap pertumbuhan bisnis KLBF karena dapat menambah lebih banyak produk obat-obatannya seperti obat terapeutik untuk diabetes dan kardiovaskular dan juga vaksin.
4.PT Indika Energy Tbk (INDY)
Buy: 2.510
TP: 2.590
Stop loss: <2.450
INDY ditutup menguat di atas MA-5 dan MA-20, volume menguat signifikan, MACD bergerak pada level positif.
INDY berkolaborasi dengan Foxconn membangun ekosistem EV di Indonesia. INDY akan meluncurkan kendaraan listrik roda dua pada semester II-2022. Diversifikasi bisnis INDY mampu menopang kekuatan fundamental INDY ke depan.
Penutupan IHSG 25 Juli 2022
Sebelumnya, gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona merah hingga penutupan perdagangan Senin (25/7/2022). Sebagian besar sektor saham tertekan dan rupiah berada di posisi 14.985 per dolar Amerika Serikat.
Pada penutupan perdagangan, IHSG melemah 0,41 persen ke posisi 6.858,40. Indeks LQ45 merosot 0,71 persen ke posisi 967,13. Sebagian besar indeks acuan tertekan.
Pada awal pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.908,19 dan terendah 6.858,40. Sebanyak 238 saham menguat dan 280 saham melemah. 162 saham diam di tempat. Total frekuensi perdagangan 1.272.479 kali dengan volume perdagangan 23,3 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 9,4 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.992.
Sebagian besar sektor saham tertekan dengan indeks sektor saham IDXtechno melemah 3,25 persen, dan catat koreksi terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXtransportasi merosot 1,91 persen, indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 0,60 persen, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,45 persen, indeks sektor saham IDXbasic melemah 0,43 persen, dan indeks sektor saham IDXsiklikal melemah 0,02 persen.
Namun, indeks sektor saham IDXenergy menguat 0,95 persen, dan bukukan penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXinfrastruktur bertambah 0,67 persen, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,46 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menguat 0,15 persen dan indeks sektor saham IDXproperty bertambah 0,19 persen.
Analis PT MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, perkiraan pergerakan IHSG inline dengan pergerakan bursa global dan regional. Bursa Amerika Serikat dibebani oleh laporan keuangan yang dirilis di bawah ekspektasi dan disertai dengan proyeksi pendapatan yang menurun seiring dengan ketidakpastian global.
"Di sisi lain net foreign sell masih mendominasi pergerakan IHSG dan secara teknikal yang kami berikan tadi pagi pun masih cenderung inline untuk bergerak terkoreksi,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.
Advertisement