Liputan6.com, Jakarta - Meski tengah dalam masa pemulihan dari Covid-19, Presiden Amerika Serikat Joe Biden melanjutkan pekerjaan dengan menghadiri pertemuan virtual bersama eksekutif sejumlah perusahaan hingga pejabat ketenagakerjaan.
Dilansir dari Channel News Asia, Selasa (26/7/2022) dokter yang menangani Joe Biden mengatakan bahwa gejala Covid-19 yang dialami Presiden AS hampir sepenuhnya sembuh.
Advertisement
"Ketika ditanya, saat ini dia hanya melaporkan kondisi hidung masih tersumbat dan suara serak yang minimal," kata Dokter Kevin O'Connor, dalam memo yang dirilis oleh Gedung Putih.
Dalam pertemuan virtual pada Senin (26/7), Biden berbincang dengan kepala eksekutif di perusahaan luar angkasa Lockheed Martin Corp, perusahaan peralatan medis Medtronic PLC dan Cummins Inc.
Pertemuan itu membahas dorongan pemerintah untuk undang-undang meningkatkan industri semikonduktor di AS.
"Kongres harus meloloskan RUU ini sesegera mungkin," kata Biden.
"Ada keharusan ekonomi.... RUU ini akan membebani upaya untuk membuat semikonduktor," ujarnya.
RUU semikonduktor tersebut bertujuan untuk mengurangi kekurangan pasokan yang telah mengganggu produksi di industri termasuk mobil, elektronik konsumen, peralatan medis hingga senjata berteknologi tinggi.
Selain itu, RUU ini juga encakup pendanaan sekitar USD 52 miliar atau setara Rp 778,5 triliun dalam bentuk subsidi untuk produksi semikonduktor di AS, serta kredit pajak baru sebesar 25 persen selama empat tahun untuk mendorong perusahaan membangun pabrik.
"Ini tentang investasi di Amerika Serikat," kata Menteri Perdagangan AS Gina Raimondo yang juga ikut menghadiri pertemuan tersebut. Dia menyebut, Amerika telah menjadi sangat bergantung pada China terutama untuk chip yang digunakan di pesawat terbang, peralatan medis, dan mesin industri.
Dokter : Presiden AS Joe Biden Respon Pengobatan Covid-19 dengan Baik
Selama akhir pekan, dokter mengatakan bahwa batuk dan nyeri tubuh Biden telah berkurang dan dia tidak mengalami sesak napas.
Kemudian pada Senin (25/7), dokter Kevin O'Connor menegaskan kembali bahwa paru-paru Biden dalam kondisi bersih dan dia merespons pengobatan dengan baik.
Gedung Putih telah berusaha untuk menggarisbawahi kemampuan Biden untuk mengatasi penyakitnya.
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan melalui rekaman video, Biden juga meyakinkan masyarakat terkait kondisinya, dan masih berpartisipasi dalam pertemuan virtual dengan staf Gedung Putih.
Advertisement
Joe Biden Positif COVID-19, Diduga Terinfeksi Subvarian Omicron BA.5
Kamis 21 Juli 2022 Presiden AS Joe Biden positif COVID-19. Hasil tes PCR miliknya keluar hari itu, dan ia kemudian melakukan isolasi mandiri (isoman) di Gedung Putih.
"Agen penyebab infeksi COVID-19 yang dialami Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden "kemungkinan besar" adalah varian BA.5," kata dokter presiden AS itu pada Sabtu 23 Juli 2022 seperti dikutip dari Xinhua, Senin (25/7/2022).
Gejala Biden terus membaik, dengan sakit tenggorokan, pilek, batuk, dan nyeri badan, seperti diumumkan Dr. Kevin O'Connor dalam sebuah memo untuk Gedung Putih usai hasil pengurutan awal (preliminary sequencing).
"Suaranya masih berat," lanjut O'Connor. "Denyut nadi, tekanan darah, tingkat pernapasan, dan suhunya tetap normal. Saturasi oksigennya tetap bagus pada udara dalam ruangan (room air). Paru-parunya tetap bersih."
Joe Biden (79) menjalani perawatan dengan baik dan akan terus mengonsumsi Paxlovid, terapi antivirus yang diproduksi Pfizer dan diberikan kepada pasien COVID-19, menurut O'Connor.
Saat ini Joe Biden menjalani karantina di Gedung Putih dan tetap menjalankan tugasnya.
Biden bergabung dalam daftar panjang pejabat di pemerintahannya dan anggota parlemen AS yang teruji positif Virus Corona COVID-19.
BA.5, subvarian Omicron dan mutan COVID-19 yang paling menular hingga saat ini, bertanggung jawab atas setidaknya 75 persen infeksi baru di seluruh Amerika Serikat.
Jumlah total kasus COVID-19 di Amerika Serikat telah melampaui 90 juta, dengan lebih dari 1 juta kematian terkait, menurut data terbaru dari Universitas Johns Hopkins.