Liputan6.com, Jakarta - Selain berurusan dengan hukum karena pembatalannya mengakuisisi Twitter, Elon Musk kini dapat tekanan ekstra karena SpaceX.
Menurut sebuah laporan terbaru, roket SpaceX mengalami kecelakaan dalam perjalanan ke pabrik di Hawthorne, California. Roket tersebut menabrak jembatan dengan terowongan rendah.
Advertisement
Sekadar informasi, SpaceX memang membangun mesin dan roketnya di pabrik yang berada di Hawthorne, California. Selanjutnya, perusahaan melanjutkan dan mengirimkan roket SpaceX serta mesin ke fasilitas pengujian yang ada di McGregor, Texas.
Kemudian, setelah fase pengujian selesai, roket akan dikembalikan ke asalnya, bahkan bisa sampai ke berbagai daerah, tergantung tujuannya.
Mengutip Gizchina, Selasa (26/7/2022), dalam kasus di atas, roket Falcon 9 SpaceX mengalami kecelakaan dalam perjalanannya dari McGregor ke Hawthorne. Roket tersebut menghantam jembatan di jalan raya Texas saat sedang dalam perjalanan.
Dalam unggahan blog-nya, NASA membenarkan kecelakaan tersebut dan mengkonfirmasi bahwa roket itu adalah roket yang akan dipakai untuk misi peluncuran Crew 5 ke Stasiun Antariksa Internasional pada September mendatang.
NASA menyebut, kerusakan roket akibat menabrak jembatan tidak begitu parah. Kerusakan berasal dari bagian antara pendorong roket dan pesawat ruang angkasa.
SpaceX dan NASA sudah memeriksa roket tersebut dan memastikan keutuhan area lainnya.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informsasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
NASA dan SpaceX Lakukan Peninjauan
"Perusahaan menghilangkan dan mengganti bagian interstage roket. Lebih lanjut, kami juga akan mengganti sejumlah instrumen on boards setelah adanya kerusakan di bagian perangkat kerasnya," kata pihak Space X.
Selanjutnya, diungkapkan pula, NASA dan tim SpaceX telah selesai melakukan peninjauan.
Peninjauan yang dilakukan meliputi analisis beban, analisis guncangan dan struktural, hingga inspeksi X-ray mendetail. Tujuannya adalah untuk verifikasi integritas interstage.
Tinjauan tersebut memastikan integritas sisa booster, setelah perangkat keras pengganti diinstal, booster akan melalui tahap pengujian terlebih dahulu. Selain itu juga melalui evaluasi sebelum mendapatkan sertifikasi kelayakan terbang.
Sekadar informasi, misi Crew-5 selanjutnya akan dijalani oleh astronaut NASA Nicole Mann dan Josh Cassada bersama astronaut Jepang Koichi Wakata dan kosmonot Rusia Anna Kinika.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
SpaceX Pecahkan Rekor Peluncuran Roket
Sebelumnya, SpaceX mencapai tonggak sejarah yang mengesankan di mana, perusahaan memecahkan rekor untuk jumlah peluncuran yang dicapai dalam satu tahun terakhir.
Rekor sebelumnya, juga dipegang oleh SpaceX, yakni 31 peluncuran pada 2021. Pada Jumat 22 Januari 2022 perusahaan yang dipimpin Elon Musk ini meluncurkan misi ke-32-nya untuk tahun ini.
Mengutip Digital Trends, Minggu (24/7/2022), peluncuran ke-32 ini menggunakan roket Falcon 9 membawa 46 satelit Starlink ke orbit rendah Bumi. Di mana, ke-46 satelit Starlink akan bergabung dengan ribuan satelit Starlink lainnya, membentuk konstelasi untuk menyediakan akses internet cepat global.
Menggunakan roket yang bisa berulang kali dipakai, peluncuran dilakukan pada pukul 13:40 ET dari Vandenberg Space Force Base di California. Peluncuran ini sempat diundur satu hari dari tanggal yang semula direncanakan, Kamis lalu.
Booster tahap pertama untuk misi tersebut berhasil dipulihkan, mendarat di pesawat tak berawak, Of Course I Still Love You, yang ditempatkan di Samudera Pasifik.
Satu Booster untuk 10 Misi Peluncuran
SpaceX memang telah membuat langkah besar dalam menangkap booster dalam beberapa tahun terakhir.
Padahal sebelumnya, melihat booster roket jatuh dari pesawat ke laut adalah pemandangan umum. Namun kini di SpaceX, hampir setiap booster roket yang meluncur berhasil ditangkap dan bisa didaur ulang.
SpaceX sendiri telah memecahkan banyak rekor di tahun ini. Sebelumnya, SpaceX memecahkan rekor untuk berapa kali booster bisa dipakai kembali.
Pada Maret 2022, booster Falcon 9 terbang pada misi ke-12 nya membuat rekor baru dan baru-baru ini booster ke-13 berhasil ditangkap.
Tujuan SpaceX untuk menggunakan kembali satu booster dalam minimal 10 misi telah dilampaui dengan baik.
(Tin/Isk)
Advertisement