Liputan6.com, Pekanbaru - Provinsi Riau saat ini berada di bawah standar stunting nasional yaitu yakni 22,3 persen sementara di Pekanbaru 11,4 persen. Hingga 2024 angka itu akan terus ditekan menjadi 14 persen.
Target menurunkan stunting di Riau itu bukan perkara mudah. Butuh kerjasama semua pihak, termasuk sejumlah perusahaan, yang memiliki ribuan karyawan dan mempunyai balita.
Baca Juga
Advertisement
Penurunan dan pencegahan stunting ini telah dilakukan oleh PT Perkebunan Nusantara V, anak perusahaan PTPN III di Bumi Lancang Kuning. Upaya ini mendapat apresiasi dari Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), dr Hasto Wardoyo.
Hasto menjelaskan, PTPN V memiliki 10.000 karyawan, 7.000 istri karyawan dengan 2.500 balita sehat. Jumlah balita tanpa kasus stunting disebut menjadi bukti komitmen perusahaan.
"PTPN V telah memberi contoh, di seluruh wilayah kawasan, alhamdulillah stunting nol," kata dia saat menghadiri kegiatan Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Dalam Percepatan Penurunan Stunting di Kantor Direksi PTPN V, Kota Pekanbaru, Selasa siang, 26 Juli 2022.
Hasto menjelaskan, komitmen manajemen didukung partisipasi aktif Ikatan Keluarga Besar Istri (IKBI) PTPN V. Ikatan ini selalu membantu pemerintah dalam mendukung program percepatan penurunan tingkat prevelensi stunting.
"Riau saat ini memang sudah berada di bawah standar stunting nasional yakni 22,3 persen sementara di Pekanbaru 11,4 persen, saya optimis karena gotong royongnya juga hebat karena PTPN V yang menjadi Bapak Asuh Anak Stunting," lanjut Hasto.
Pengukuhan PTPN V sebagai Bapak Asuh Anak Stunting (BAAS) ditandai dengan penyematan selendang BAAS secara simbolis kepada Chief Executive Officer PTPN V, Jatmiko Santosa dan Ketua IKBI PTPN V, Lina Jatmiko.
Asupan Bergizi
Melalui program tersebut, PTPN V menyiapkan asupan makanan bergizi berupa beras, minyak makan, susu, dan sumber nutrisi lainnya seperti telur kepada keluarga anak yang mengalami stunting selama enam bulan berturut-turut. Tujuannya meningkatkan kondisi pada anak kembali normal.
Untuk tahap awal, sebanyak 50 anak akan mendapat perhatian penuh. Di samping bantuan perusahaan, secara personal Direktur PTPN V dan Ketua IKBI PTPN V juga menjadi bapak asuh bagi beberapa anak.
"Terimakasih sekali rezeki yang ada di PTPN V ‘digeser’ untuk membantu kualitas SDM untuk tidak stunting. Upaya ibu-ibu IKBI dalam pelayanan dan penyuluhan disini, juga bisa menjadi contoh bagi organisasi lainnya. Sekali lagi terimakasih PTPN V," ujarnya.
Sementara itu, Asisten I Sekretaris Daerah Provinsi Riau, Masrul Kasmy mengatakan, target percepatan penurunan stunting dari 22,3 persen menjadi 14 persen pada 2024 mendatang merupakan tugas yang cukup berat.
Senada dengan Hasto, Masrul berharap agar langkah dan strategi PTPN V dalam menangani stunting dapat ditiru oleh perusahaan lainnya di Riau.
“Semoga semakin banyak perusahaan yang meniru hal serupa. Bersama-sama kita bisa mencegah dan menurunkan stunting di Provinsi Riau,” tutur Masrul.
Sementara itu, Direktur PTPN V, Jatmiko Santosa menjelaskan pemenuhan hak dasar mulai dari pendapatan, tempat tinggal, hingga layanan kesehatan yang baik adalah komitmen korporasi sejak puluhan tahun lalu.
Advertisement
Konsistensi IKBI
Hal ini didukung konsistensi IKBI PTPN V dalam berbagai inisatif dan aktivitas guna mendukung pencegahan stunting dan peningkatan perencanaan keluarga. Sehingga 2.491 balita di lingkungan PTPN V Zero Stunting.
"Harapannya kami juga dapat mengambil bagian lebih besar lagi dalam upaya-upaya pencegahan stunting di provinsi Riau,” ujarnya.
Jatmiko berterimakasih telah diberi kesempatan untuk berkolaborasi bersama BKKBN RI dan Pemerintah Daerah dalam kegiatan Penguatan Tim Pendamping Keluarga (TPK) Kota Pekanbaru. Sebanyak 300 TPK yang bertugas mendampingi dan mengedukasi masyarakat dilingkungan masing-masing, mendapatkan pembekalan langsung dari Kepala BKKBN RI.
"Terimakasih kepada BKKBN RI dan Pemerintah Daerah Provinsi serta Kota. Semoga Tim TPK yang hadir mengikuti seminar, dapat menjadi garda terdepan dalam mewujudkan Indonesia bebas stunting di lingkungan masing-masing," harap Jatmiko.
PTPN V sendiri tercatat memiliki 733 kader Posyandu yang aktif melakukan pelayanan Keluarga Berencana baik bagi ibu hamil, bayi dan balita di 135 Posyandu yang ada di lingkungan perusahaan.
Simak video pilihan berikut ini: