Liputan6.com, Jakarta - Transaksi saham PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) melonjak di pasar negosiasi pada perdagangan saham Selasa (26/7/2022).
Mengutip data RTI, saham FREN menguat 2,35 persen ke posisi Rp 87 per saham di pasar negosiasi. Total frekuensi perdagangan 12 kali dengan volume perdagangan 196.099.748 saham. Nilai transaksi saham FREN mencapai Rp 1,5 triliun. Di pasar negosiasi, saham FREN berada di level tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 77 per saham.
Advertisement
Di pasar regular, saham FREN melambung 12,64 persen ke posisi Rp 98 per saham. Saham FREN dibuka stagnan Rp 87 per saham. Saham FREN berada di level tertinggi Rp 99 dan terendah Rp 86 per saham. Total frekuensi perdagangan 36.171 kali dengan volume perdagangan 238.152.240 saham. Nilai transaksi Rp 1,9 triliun.
Penguatan saham FREN terjadi di tengah laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik terbatas. IHSG naik 0,19 persen ke posisi 6.871,53 pada penutupan perdagangan Selasa pekan ini. Indeks LQ45 naik tipis 0,14 persen ke posisi 968,48.
Sebagian besar indeks acuan menghijau. Pada perdagangan Selasa pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.899,92 dan terendah 6.862,64. Sebanyak 239 saham menguat topang IHSG. Namun, 260 saham melemah dan 191 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 1.409.369 kali dengan volume perdagangan 54,7 miliar saham. Nilai transaksi Rp 13,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.922.
Sebagian besar sektor saham tertekan. Indeks sektor saham IDXtechno merosot 2,37 persen. Diikuti indeks sektor saham IDXsiklikal turun 0,69 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal tergelincir 0,49 persen, indeks sektor saham IDXhealth susut 0,38 persen, indeks sektor saham IDXbasic merosot 0,34 persen, indeks sektor saham IDXproperty susut 0,18 persen.
Sementara itu, indeks sektor saham IDXenergy menanjak 1,21 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance menguat 0,76 persen dan indeks sektor saham IDXtransportasi dan industri masing-masing naik 0,11 persen.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Raih Restu Private Placement, Begini Rencana Smartfren Telecom
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Hal tersebut telah disetujui oleh para pemegang saham pada Selasa, 12 Juli 2022. "Kita baru minta persetujuan ke pemegang saham, tadi pemegang saham setuju untuk penerbitan saham baru,” kata Presiden Direktur Smartfren Merza Fachys, dalam acara Intimate Dinner by Smartfren di Jakarta, ditulis Rabu (13/7/2022).
Merza juga menuturkan, dana tersebut akan dialokasikan untuk investasi atau pengembangan apapun untuk investasi Smartfren.
"Dananya untuk investasi, pengembangan apapun untuk investasi kita,” kata Merza.
Meskipun demikian, hingga kini belum diketahui siapa calon investor yang akan membeli saham baru tersebut. "Belum tahu siapapun,” ungkapnya.
Sebelumnya, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) akan menerbitkan saham baru maksimal 31 miliar saham dalam rangka penambahan modal tanpa hak memesan efek terlebih dahulu (PMTHMETD) atau private placement.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Jumat (3/6/2022), PT Smartfren Telecom Tbk menerbitkan saham baru seri C setara 10 persen dari jumlah seluruh saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh dalam perseroan.
Adapun harga pelaksanaan private placement itu Rp 100 per saham dengan nilai nominal Rp 100. Perseroan akan memakai dana hasil private placement tersebut untuk investasi dan keperluan modal kerja perseroan dan atau entitas anak perseroan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Dilusi
Perseroan akan gelar private placement dengan mengikuti ketentuan POJK 14/2019 kalau pelaksanaan private placement itu selambat-lambatnya dua tahun sejak tanggal persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB). Perseroan akan meminta persetujuan pemegang saham dalam RUPSLB pada 12 Juli 2022.
Seiring pelaksanaan private placement tersebut, pemegang saham perseroan akan alami dilusi kepemilikan sebanyak-banyaknya 9,09 persen di luar dilusi akibat obligasi wajib konversi III dan waran seri III yang belum dilaksanakan.
Adapun dampak pelaksanaan private placement ini antara lain penambahan modal ditempatkan dan modal disetor penuh perseroan melalui penerbitan saham-saham baru akan meningkatkan posisi ekuitas perseroan.
Selain itu, secara keseluruhan, rasio-rasio keuangan penting, terutama berkaitan dengan utang dan ekuitas perseroan akan menjadi lebih baik.
“Posisi kas perseroan akan membaik dengan masuknya dana segar yang dapat digunakan oleh perseroan untuk membiayai modal kerja dan melakukan investasi baik oleh perseroan dan entitas anak,” kata dia.
Obligasi Wajib Konversi
Sebelumnya, hingga keterbukaan informasi yang diterbitkan, seluruh obligasi wajib konversi (OWK) I, OWK II, dan OWK III telah diterbitkan peseroan.
Seluruh OWK I telah dikonversi menjadi saham seri C sejumlah 47 miliar saham. Begitu pula OWK II yang telah dikonversi seluruhnya menjadi saham seri C sejumlah 90 miliar saham.
OWK III telah dikonversi menjadi saham seri C berjumlah 45 miliar saham dan belum dikonversi sejumlah 5 miliar saham atau senilai Rp 500 miliar. Waran seri III yang belum dilakanakan 91.822.437.624 waran seri III.
Pada perdagangan Jumat, 3 Juni 2022 pukul 14.18 WIB, saham FREN melonjak 6,25 persen ke posisi Rp 85 per saham.
Saham FREN dibuka stagnan Rp 80. Saham FREN berada di posisi tertinggi Rp 87 dan terendah Rp 78 per saham. Total frekuensi perdagangan 17.139 kali dengan volume perdagangan 15.450.544 saham. Nilai transaksi Rp 129,5 miliar.
Advertisement