4 Fakta Pembunuhan Wartawan Papua Pos di Kramat Jati Jakarta Timur

Dari tiga pelaku pengeroyokan terhadap wartawan Papua Pos, Firdaus Pangaribuan, satu orang telah berhasil ditangkap polisi.

oleh Maria Flora diperbarui 27 Jul 2022, 06:45 WIB
Ilustrasi Garis Polisi. (Liputan6.com/Achmad Sudarno)

Liputan6.com, Jakarta Motif pengeroyokan hingga menewaskan seorang wartawan Papua Pos di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin, 19 Juli 2022 kemarin terungkap. Penyebabnya sepele, hanya karena salah satu pelaku tak terima ditegur korban lantaran buang air kecil di halaman miliknya.

"Jadi, itu yang membuat pelaku mengeroyok korban. Motif terjadinya peristiwa ini sebenarnya sederhana, yaitu karena rasa kesal," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan di Polda Metro Jaya, Selasa (26/7/2022).

Sebelumnya sempat beredar isu liar, bahwa kematian Firdaus Pangaribuan alias Daus terkait pemberitaan. Namun, semua spekulasi yang bergulir akhirnya terjawab saat satu pelaku berhasil diciduk petugas. 

"Penyidik Polres Metro Jaktim sudah menangkap satu orang pelaku. Ada dua orang lain masih DPO dan masih kita kejar," kata Zulpan, Selasa.

Saat menjalani pemeriksaan, di sanalah Rafli alias Ogef (24) mengungkap motif pengeroyokan yang dilakukan bersama dua rekannya hingga menewaskan wartawan tersebut. Satu dari dua pelaku yang masih dalam pengejaran belakangan diketahui orang tua Rafli berinisial AE.

Insiden berdarah tersebut awalnya diketahui pihak kepolisian saat seorang saksi melaporkan kejadian tersebut. Dia mendatangi Polsek Kramat Jati, pada pukul 07.30 WIB.

Dari keterangan saksi, korban saat itu dikeroyok hingga tewas oleh para pelaku. Korban yang telah bersimbah darah akhirnya dibawa ke RS Polri oleh pihak keluarga. Namun, wartawan tersebut meninggal dunia dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Saat ini dua pelaku lainnya masih dalam pengejaran. Berikut fakta-fakta pengeroyokan wartawan Papua Pos hingga tewas dihimpun Liputan6.com:


1. Berawal dari Laporan Pengeroyokan

Ilustrasi Garis Polisi (AFP)

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengonfirmasi adanya laporan pengeroyokan, dengan identitas korban diketahui seorang wartawan. Menurut Zulpan, insiden itu terjadi pada pagi tadi pukul 05.00 WIB.

"(Korban) laki-laki, wartawan Papua Pos," kata Zulpan dalam keterangan diterima, Senin (25/7/2022).

Zulpan merinci, wartawan yang dikeroyok tersebut bernama Firdaus P Pangaribuan. Akibat insiden itu, pewarta tersebut meregang nyawa. 

“Korban meninggal dunia,” ucap Zulpan.

Zulpan menjelaskan, insiden tersebut terungkap saat seorang saksi mendatangi Polsek Kramat Jati untuk melapor. Hal itu terjadi sekitar pukul pukul 07.30 WIB.

Zulpan menambahkan, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian untuk melakukan pengecekan dan mencari saksi mata lainnya. 

"Ada saksi lihat korban sedang dipukuli oleh para pelaku. Kemudian para pelaku mengira jika saksi hendak membantu korban, sehingga saksi dikejar oleh para pelaku. Saksi berhasil menyelamatkan diri sambil berteriak minta tolong," tutur Zulpan.


2. Pelaku Diduga Berjumlah 3 Orang

Ilustrasi garis polisi. (Liputan6.com/Raden Trimutia Hatta)

Sekembalinya saksi ke lokasi kejadian, dia melihat korban sudah tak sadarkan diri. Saat dibawa ke RS Polri, korban dinyatakan sudah meninggal dunia dalam perjalanan.

"Sedang dibawa ke RS Polri oleh pihak keluarga korban dan dalam perjalanan korban meninggal dunia," tutur Zulpan.

Zulpan memastikan, polisi akan menyelidiki insiden tersebut dan memburu pelaku. Sementara ini, info didapat pelaku berjumlah tiga orang.

"Diduga pelaku tiga orang tidak dikenal, (kasus) dalam penyelidikan," kata Zulpan menutup.


3. 1 Pelaku Diciduk

Ilustrasi - Rumah korban pembunuhan dipasang garis polisi (Merdeka.com / Ronald)

Polisi telah menangkap seorang terduga pelaku pengeroyokan yang berujung kematian terhadap seorang wartawan bernama Firdaus P. Pandjaitan di kawasan Kramat Jati, Jakarta Timur, pada Senin 19 Juli, pukul 05.00 WIB.

Terduga pelaku itu diketahui atas nama inisial RA (24) yang diciduk pada Senin, 25 Juli kemarin sekitar pukul 23.00 WIB di kawasan Bekasi.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan mengatakan, kejadian pengeroyokan itu bermula saat para terduga tak terima ditegur oleh korban saat buang air kecil.

"Untuk sebab pengeroyokan hasil pemeriksaan sementara tersangka tidak terima ditegur oleh korban, sewaktu buang air kecil di halaman korban. Sehingga mengajak bapak tersangka dan temannya mengeroyok korban," kata Zulpan kepada wartawan, Selasa (26/7/2022).

Hingga kini, polisi masih terus melakukan pencarian terhadap terduga pelaku lainnya yang belum tertangkap dan sudah masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO). 

"Untuk tersangka lainnya atas nama Ade Erwin (bapak tersangka ) masih dilakukan pencarian," sambungnya.


4. Kejar Dua Buron

Ilustrasi Garis Polisi. (Freepik)

Rafli alias Ogef merupakan satu dari beberapa pelaku yang mengeroyok wartawan hingga meninggal dunia. Adapun, pemicu gegara tak terima ditegur oleh korban yang ketika itu buang air kecil sembarangan.  

Peristiwa ini terjadi di depan Toko Roma dring Jalan Mayjen Sutoyo, Cililitan, Kramatjati, Jakarta Timur pada Selasa 19 Juli 2022 lalu.

"Untuk sebab pengeroyokan hasil pemeriksaan sementara tersangka tidak terima ditegur oleh korban sewaktu buang air kecil di halaman korban. Sehingga mengajak bapak tersangka dan temannya mengeroyok korban," ujar Zulpan.

Atas perbuatannya, Ogef dipersangkakan melanggar Pasal 170 KUHPidana. Terkait kejadian ini, kepolisian masih memburu pelaku yang turut terlibat dalam pengeroyokan. Salah satu yang dikejar orangtua dari Ogef.

"Untuk tersangka lainnya atas nama AE (bapak tersangka ) masih dilakukan pencarian," jelas Zulpan.

Infografis Pencegahan dan Bahaya Mengintai Akibat Cuaca Panas. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya