Suasana Penuh Tawa Sebelum Insiden Baku Tembak di Rumah Kadiv Propam

Komnas HAM menggali banyak hal kepada enam ajudan Irjen Ferdy Sambo. Pemeriksaan ini bagian dari penyelidikan terhadap tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Jul 2022, 17:21 WIB
Ajudan Irjen Pol Ferdy Sambo, Bhayangkara Dua Richard Eliezer Pudihang Lumiu atau Bharada E (baju hitam) berjalan keluar usai pemeriksaan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Selasa (26/7/2022) (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta - Komnas HAM menggali banyak hal kepada enam ajudan Irjen Ferdy Sambo. Pemeriksaan ini bagian dari penyelidikan terhadap tewasnya Brigadir J alias Nofriansyah Yosua Hutabarat.

Ajudan Ferdy Sambo, Bharada E atau Richard Eliezer telah memenuhi panggilan ke Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).

Komisioner Bidang Pemantauan dan Penyelidikan Komnas HAM, Choirul Anam, membeberkan satu-persatu pertanyaan. Komnas HAM mendalami peristiwa yang terjadi di Rumah Dinas Irjen Ferdy Sambo.

"Masing-masing ajudan diminta mengambarkan posisinya," kata dia di Kantor Komnas HAM, Selasa (26/7/2022).

Di samping itu, ditelaah juga situasi yang terjadi sebelum insiden adu tembak antar ajudan. Faktanya, hampir semua menjawab saling bercanda.

"Ternyata beberapa orang yang ikut dalam forum itu ngomongnya memang tertawa. Itu yang kami tanya jadi kami lihat spektrum bagaimana kondisi," ujar dia.


Dirunut

Anam mengatakan, pihaknya bahkan sampai merunut kembali yang dialami ajudan Ferdy Sambo ketika berada di Magelang sampai tiba di Jakarta. Menurut dia, pertanyaan diajukan secara mendetail dan lengkap.

"Kami tarik spektrum waktu yang lebih luas. Misalnya di Magelang ngapain, baju apa, ngapain saja dan sebagainya dan termasuk juga spektrum kapan berangkat dari Magelang, kapan sampai di Jakarta. Di Jakarta ngapain aja, pakai pakaian apa. Masing-masing orang mempunyai jawaban sendiri-sendiri. Apakah sama atau tidak. Nanti diolah tim. Ini barusan selesai," papar Anam.

Anam mengatakan, hubungan antar ajudan dalam kehidupan sehari-hari juga didalami.

"Kami tanya masing-masing orang itu untuk melihat apa yang sebenarnya terjadi, apa background yang terjadi di sekuend itu. Misalnya A ditanya bagaimana perilaku kehidupan sehari hari yang lain," ujar dia.


Saling Berkaitan

Anam menilai, pertanyaan satu dengan yang lain saling berkaitan. Sebab, ia ingin memastikan bahwa setiap jawaban konsisten dan tidak berubah-ubah.

"Ini penting untuk melihat sesuatu yang kami dapatkan sendiri oleh Komnas HAM untuk melihat konstan waktu dan konteks yang terjadi dalam konstan waktu itu," ujar dia.

Infografis Babak Penting Kasus Adu Tembak Anak Buah Irjen Ferdy Sambo. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya