Liputan6.com, Jakarta - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi bergerak variasi dalam kisaran 6.835 - 6.919 pada Rabu, 27 Juli 2022. Pada perdagangan Selasa, 26 Juli 2022, IHSG ditutup menguat terbatas sebesar +0,19 persen atau 13,13 poin di level 6.871,54.
Financial Expert Ajaib Sekuritas, M. Julian Fadli menuturkan, dari dalam negeri, sentimen positif yang mempengaruhi pergerakan IHSG yaitu Pemerintah telah menyelesaikan 7 Proyek Strategis Nasional (PSN) dengan nilai investasi mencapai Rp138,1 triliun pada semester I-2022.
Advertisement
"Dari sektor industri, Gaikindo melaporkan penjualan mobil domestik pada Juni 2022 tercatat sebesar 79.168 unit atau tumbuh 8,9 persenYoY. Sehingga secara kumulatif, penjualan periode Januari hingga Juni tahun 2022 juga naik sebesar 20,8 persen YoY menjadi 475.321 unit, atau 52,8 persen dari target Gaikindo untuk full year 2022 sebesar 900.000 unit,” ujar dia dalam risetnya.
Sementara dari mancanegara, Julian mengatakan,Conference Board melaporkan Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) Amerika Serikat (AS) dalam tiga bulan beruntun mengalami penurunan mencapai level 95,7 pada Juli.
Berdasarkan hasil survei, penilaian konsumen terhadap kondisi bisnis dan pasar tenaga kerja saat ini juga turun menjadi 141,3 dari 147,2 pada Juni. Hal serupa juga terlihat dari data penjualan rumah baru di AS atau New Home Sales yang dilaporkan turun mencapai 590.000 pada bulan Juni 2022, jauh di bawah ekspektasi pasar sebesar 660.000.
Untuk saham pilihan yang dapat dicermati pelaku pasar, Julian menuturkan, ada saham PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA), PT Gunung Raja Paksi Tbk (GGRP), PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), dan PT Samudera Indonesia Tbk (SMDR).
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Rekomendasi Teknikal
Berikut rekomendasi teknikalnya:
1.ESSA
Buy: 1.100
TP: 1.145
Stop loss: <1.050
“Secara teknikal ESSA berhasil ditutup menguat di atas MA-5, MA-20 dan MA-50 nya, bersamaan dengan volume menguat signifikan, MACD bar histogram dalam momentum positif,” kata Julian.
Permintaan Ammonia sebagai bahan baku pupuk serta terbatasnya supply LNG saat ini menjadi katalis positif untuk ESSA. Kinerja ESSA pada Kuartal I-2022 juga berhasil mencatat kenaikan laba bersih menjadi Rp371,9 miliar, naik dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp93,4 miliar.
2.GGRP
Buy: 585
TP: 610
Stop loss: <550
“Secara teknikal GGRP ditutup di atas highest levelnya dengan berhasil breakout MA-20, stochastic bergerak uptrend dan MACD bar histogram pada momentum positif,” tutur dia.
GGRP berhasil menembus ekspor ke Selandia Baru, total ekspor 3.800 MT dengan potensi nilai mencapai US$4 juta. Produk Baja GGRP telah mendapatkan standard produk ramah lingkungan atau sertifikasi EPD.
Advertisement
Saham FREN-SMDR
3.FREN
Buy: 98
TP: 101
Stop loss: 94
Breakout resistance pada level 90, volume perdagangan saham FREN menguat signifikan, stochastic bergerak uptrend, serta MACD bar histogram dalam level positif.
“Kinerja FREN pada Kuartal I-2022 berhasil mencetak keuntungan dengan raihan laba bersih sebesar Rp24,98 miliar. Katalis positif lainnya bagi FREN adalah, Alibaba berencana untuk berinvestasi lebih dari US$100 juta pada FREN,” ujar Julian.
4.SMDR
Buy: 2.560
TP: 2.640
Stop loss: 2.470
SMDR berpotensi naik menutup gap di level atas, volume stabil, bersamaan dengan indikator MACD bar histogram dalam momentum positif.
Kinerja SMDR pada kuartal I-2022 berhasil mencatat kenaikan laba bersih menjadi Rp838 miliar. Di tengah permintaan pasar yang tinggi, SMDR juga gencar menambah kapasitas kapalnya pada tahun ini yaitu sebanyak 10 kapal, hal ini tentu dapat menambah pendapatan nya. Serta, SMDR masuk ke dalam IDX-80 menjadi tambahan katalis positif.
Pembukaan IHSG pada Rabu Pagi 27 Juli 2022
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak di zona hijau pada awal sesi perdagangan Rabu (27/7/2022). IHSG menguat di tengah lonjakan sektor saham energi dan bursa saham global melemah.
Pada pembukaan perdagangan, mengutip data RTI, IHSG menguat 18 poin ke posisi 6.889,93. Indeks LQ45 naik 0,35 persen ke posisi 972. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 6.911,90 dan terendah 6.884,63. Sebanyak 231 saham menguat dan 183 saham melemah. 209 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan 270.124 kali dengan volume perdagangan 8,5 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,3 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 14.997.
Sebagian besar sektor saham menghijau. Indeks sektor saham IDXenergy menguat 1,57 persen, dan catat penguatan terbesar.
Advertisement
Selanjutnya
Diikuti indeks sektor saham IDXtechno menanjak 0,60 persen, indeks sektor saham IDXhealth mendaki 0,47 persen, indeks sektor saham IDXindustry menguat 0,48 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal menanjak 0,40 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXinfrastruktur turun 0,57 persen dan indeks sektor saham IDXfinance tergelincir 0,12 persen.
Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG ditutup menguat ke posisi 6.871 pada Selasa, 26 Juli 2022. Penguatan IHSG didorong saham bank BUMN, bank digital dan komoditas. Sedangkan saham konsumsi dan ritel melemah. Perputaran pasar masih tetap rendah seiring investor mempertimbangan kinerja laba kuartal II 2022.
Di sisi lain, Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali rilis daftar terbaru saham LQ45. Saham ARTO naik 6 persen, saham BRIS melonjak 2,8 persen, dan saham INDY bertambah 2,4 persen setelah masuk jajaran saham LQ45. Sedangkan saham GGRM melemah 1 persen, PTPP susut 0,5 persen dan TKIM merosot 1,2 persen setelah tiga saham itu keluar dari LQ45.
Sementara itu, Alibaba dilaporkan berpotensi investasi USD 100 juta di Smartfren untuk mengembangkan layanan cloud di Indonesia.