Harga Kripto Hari Ini 28 Juli 2022: Bitcoin cs Menguat Setelah Rapat The Fed

Mayoritas kripto berhasil menguat setelah rapat The Fed semalam.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 28 Jul 2022, 06:01 WIB
Bitcoin - Image by Benjamin Nelan from Pixabay

Liputan6.com, Jakarta - Harga Bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Kamis, 28 Juli 2022. Mayoritas kripto berhasil menguat setelah rapat The Fed semalam yang umumkan kenaikan suku bunga sebesar 75 basis poin.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Kamis (28/7/2022) pagi, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 7,93 persen, tetapi masih melemah tipis  3,21 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 22.790 per koin atau setara Rp 340 juta (asumsi kurs Rp 14.920 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga turut melesat pagi ini. Selama 24 jam terakhir, ETH naik 15,96 persen dan 5,24 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.626 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) turut menguat. Dalam 24 jam terakhir BNB naik 9,58 persen dan 3,03 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 270,02 per koin. 

Kemudian Cardano (ADA) kembali meroket setelah kemarin sempat melemah. Dalam satu hari terakhir ADA meroket 9,61 persen dan 1,63 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,5082 per koin.

Adapun Solana (SOL) mengikuti jejak kripto lain yang menghijau. Sepanjang satu hari terakhir SOL terbang 10,24 persen, tetapi masih melemah 8,47 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 39,53 per koin.

XRP turut alami penguatan pagi ini. XRP menguat 7,11 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih melemah sedikit di level 2,08 persen dalam sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3579 per koin. 

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini kompak menguat 0,02 persen. Hal itu membuat harga keduanya berada di level USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) melemah tipis 0,04 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam terakhir masih bertahan di angka USD 1 miliar.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.

 
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.


Pasar Kripto Menguat Tipis, Investor Masih Cemas Terkait Keputusan The Fed

Ilustrasi Bitcoin. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Sebelumnya, Cryptocurrency kembali melanjutkan penurunan pada Rabu (27/72022). Investor saat ini masih cemas tentang keputusan The Fed yang akan diumumkan tak lama lagi. Namun pada Rabu sore, pasar kripto kembali menguat tipis.

Bitcoin baru-baru ini diperdagangkan sekitar USD 21.200 atau sekitar Rp 317,9 juta, naik sedikit selama 24 jam terakhir, meskipun turun lebih dari 5 persen pada hari sebelumnya. 

Cryptocurrency terbesar berdasarkan nilai pasar sebelumnya berpindah tangan lebih dari USD 24.000 pada Rabu lalu di tengah optimisme investor soal inflasi mungkin telah memuncak dan ekonomi global menurun pada kecepatan yang wajar. 

Namun, reli terbukti berumur pendek karena BTC kembali ke kisaran USD 18.000 hingga USD 22.000 yang telah didudukinya sejak pekan pertama Juni.

 

 

* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS


Sentimen The Fed

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Kepala perdagangan di perusahaan keuangan kripto XBTO Group, Paul Eisma, memaparkan kripto masih akan terjebak dalam kisaran harga saat ini. 

“Kami sedang menunggu untuk melihat apa datanya dan apa sebenarnya yang menjadi pedoman The Fed apa yang mereka ramalkan,” kata Eisma dikutip dari CoinDesk, Rabu, 27 Juli 2022.

Eisma mencatat posisi sulit The Fed dalam memerangi inflasi tanpa membuat ekonomi jatuh ke dalam resesi yang dalam dan cepat, dan kehati-hatian investor yang dapat dimengerti.

"Kenyataannya adalah The Fed dalam keadaan terikat. Mereka harus memiliki pendekatan yang seimbang, tetapi mereka tidak ingin ekspektasi inflasi tertanam karena itu lebih berbahaya daripada menempatkan ekonomi dalam resesi ringan," ujar Eisma.

Saham Turun

Pergerakan kripto lagi-lagi kembali selaras dengan saham. Indeks saham mengalami hari yang suram dengan Nasdaq yang berfokus pada teknologi turun hampir 2 persen dan S&P 500, yang memiliki komponen teknologi berat, serta Dow Jones Industrial Average, masing-masing turun 1,2 persen dan 0,7 persen.


Riset Analis Ini Ungkap Pergerakan Bitcoin Merangkak Naik

Ilustrasi aset kripto, mata uang kripto, Bitcoin, Ethereum, Ripple. Kredit: WorldSpectrum via Pixabay

Sebelumnya, penurunan Bitcoin sejak Mei, diperparah dengan meningkatnya kecemasan ekonomi global. Hal tersebut telah menjatuhkan harga Bitcoin di bawah rata-rata pergerakan 200 minggu, di sekitar USD 22.600 atau setara Rp 339,2 juta, serta rata-rata pergerakan 200 hari di sekitar USD 35.500.

Melihat pergerakan ini, kepala penelitian Valkyrie Investments, Josh Olszewicz mengatakan penelitiannya mengarah ke pergerakan naik, tetapi tidak jelas kapan itu akan terjadi. 

"Secara historis kami telah mengumpulkan (sekitar rata-rata 200 minggu) selama tiga hingga enam bulan," kata Olszewicz dikutip dari Channel News Asia, Senin (25/7/2022), mengacu pada periode perdagangan sideways sebelum harga menembus ke atas.

Seperti diketahui saat ini pasar kripto telah bergerak relatif sideways selama lebih dari sebulan, melayang mendekati rata-rata pergerakan 200 minggu. Antara akhir 2018 dan awal 2019, bitcoin menghabiskan hampir tiga bulan menempati rata-rata pergerakan 200 minggu.

Namun, dalam skenario yang lebih suram, bitcoin mungkin tidak reli selama sekitar satu tahun, tambah Olszewicz. Namun, analisis grafik berdasarkan pola harga historis tidak terlalu pasti jika melihat pergerakan harga kripto yang ganas. 

Beberapa indikator teknis lainnya menandakan berbagai tingkat potensi dukungan untuk bitcoin, mulai dari USD 20.000 hingga USD12.000, menunjukkan mata uang kripto terbesar di dunia itu bisa terjun lagi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya