Saatnya Potensi Maritim dan Perikanan Jabar Selatan Naik Kelas

Potensi maritim dan perikanan Jabar Selatan, dinilai memiliki peluang pasar yang baik dalam menggerakan ekonomi masyarakat, termasuk upaya menjaga ketahan pangan.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 30 Jul 2022, 22:00 WIB
‘Sarasehen Ekonomi Jawa Barat’ di kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Rabu (27/7/2022) menghasilkan rekomendasi pentingnya peningkatan produktivitas potensi maritim dan perikanan Jabar selatan. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Tasikmalaya Bank Indonesia (BI) perwakilan Jawa Barat menilai potensi melimpah maritim dan perikanan Jawa Barat selatan atau Priangan Timur terutama Tasikmalaya selatan, berpotensi menjadi motor penggerak pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi Covid-19.

"Momentum pemulihan ekonomi yang terjadi sejak awal 2022 dan membawa optimisme keberlanjutan pemulihan ekonomi, baik global, nasional maupun Jawa Barat," ujar Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, dalam ‘Sarasehen Ekonomi Jawa Barat’ di kantor Perwakilan BI Tasikmalaya, Rabu (27/7/2022).

Menurutnya, tantangan ekonomi global saat ini mulai tensi geopolitik Rusia-Ukraina, kebijakan Zero Covid-19 di Tiongkok, dan kebijakan food protectionism, mendesak semua pihak berbenah, di tengah upaya pemulihan ekonomi nasional setelah pandemi Covid-19.

"Saat ini tercatat beberapa negara telah menerapkan kebijakan food protectionism pada komoditas pangan utamanya gandum, minyak sawit, dan gula," kata dia.

Kondisi itu, ujar dia, harus segera mendapatkan perhatian bersama dalam upaya menjaga momen pertumbuhan hingga ancaman inflasi yang cukup besar.

"Jika berlanjut, maka kebijakan tersebut akan menyebabkan tekanan inflasi global yang berpotensi menahan pemulihan ekonomi serta meningkatkan potensi risiko stagflasi," ujar dia mengingatkan.

Khusus Jabar selatan yang kaya potensi maritim dan perikanan, dinilai memiliki peluang pasar yang baik dalam menggerakkan ekonomi masyarakat, termasuk upaya menjaga ketahan pangan.

"Potensi sektor perikanan Jabar itu cukup besar, baik tangkap maupun budi daya air tawar," kata dia.

Untuk mendukung perbaikan kinerja ekspor potensi maritim dan perikanan Priangan Timur, dibutuhkan efisiensi interlinkage industri hulu ke hilir.

Kemudian pembangunan infrastruktur pelabuhan dan percepatan realisasi pengembangan sistem logistik terpadu, pembangunan cold storage, hingga dorongan investasi di sektor perikanan.

 


Pengembangan Komoditas Perikanan

Deretan peranu nelayan di wilayah pesisir pantai Pangandaran, tengah menepi menunggu cuaca mendukung untuk melaut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Tasikmalaya, Darjana mengatakan, untuk mengoptimalkan potensi maritim dan perikanan di wilayah pesisir Jawa Barat selatan, lembaganya telah melakukan pengembangan komoditas perikanan budidaya seperti udang vaname, melalui kerjasama kemitraan semua pihak.

"Termasuk mendorong investasi di sektor perikanan dan maritim Priangan Timur, guna mewujudkan efisiensi produksi hingga mendukung ekspor produk perikanan Jawa Barat," kata dia.

Hal senada disampaikan Ketua ISEI Cabang Bandung Koordinator Jawa Barat, Martha Fani Cahyandito. Menurutnya, ISEI siap memberikan rekomendasi kebijakan sesuai dengan riset terbaru di lapangan.

Dalam pratiknya, penerapan sistem digitalisasi penting dilakukan untuk mendukung peningkatan produktivitas sektor maritim dan perikanan di wilayah Jabar Selatan.

"Hal itu merupakan wujud dukungan nyata ISEI guna menjaga dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi, sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya